Pelangi99 Lounge – Sebagian besar para vendor berlomba menghadirkan smartphone dengan kemampuan jaringan 5G dalam beberapa tahun belakangan ini, meski teknologi 5G belum dibutuhkan di Indonesia.
Pasalnya, teknologi layanan internet nirkabel anyar itu belum terimplementasikan di Indonesia hingga saat ini. Meski demikian, sejumlah vendor ponsel seperti Oppo dan Samsung sudah meluncurkan ponsel 5G mereka.
Sementara itu, PT Telkom Indonesia Tbk memberi sejumlah alasan mengapa Indonesia belum perlu jaringan internet 5G dalam waktu dekat, karena konsumsi data internet di tanah air masih relatif rendah. Bahkan, jauh tertinggal dari Korea Selatan.
Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah mencatat rata-rata konsumsi data internet dalam negeri baru mencapai 10 Gigabyte (Gb) pada 2020. Sementara Korea Selatan sudah mencapai 200 sampai 300 GB. Untuk itu, masyarakat negeri ginseng terbilang wajar bila sudah menggunakan jaringan internet 5G. Sebab, konsumsi mereka memang tinggi.
Selain karena pertimbangan rata-rata penggunaan data internet. Ririek mengatakan Indonesia belum perlu jaringan internet 5G karena keperluan dari sisi industri juga belum tinggi. Bahkan, secara keseluruhan jaringan 4G sudah sangat bisa memenuhi kebutuhan para penggunanya. – Poker Online
Apa itu jaringan 5G?
Melansir Qualcomm, teknologi 5G adalah jaringan seluler generasi ke-5 dan menjadi standar nirkabel global baru setelah jaringan 1G, 2G, 3G, dan 4G.
Teknologi 5G memberikan kecepatan data puncak multi-Gbps yang lebih tinggi, latensi yang sangat rendah, keandalan yang lebih tinggi, kapasitas jaringan yang masif, ketersediaan yang ditingkatkan, dan pengalaman pengguna yang lebih seragam kepada lebih banyak pengguna.
Tidak jelas siapa penemu 5G. Namun, beberapa perusahaan dalam ekosistem seluler mengklaim telah berkontribusi untuk menghidupkan 5G.
Teknologi 5G pada OFDM (Orthogonal frequency-division multiplexing), metode memodulasi sinyal digital pada beberapa saluran berbeda untuk mengurangi interferensi. 5G menggunakan interface udara 5G NR bersama OFDM, serta menggunakan teknologi bandwidth yang lebih luas seperti sub-6 GHz dan mmWave.
Seperti 4G, 5G beroperasi berdasarkan prinsip jaringan seluler yang sama. Namun, interface udara 5G dapat lebih meningkatkan fleksibilitas dan skalabilitas yang jauh lebih tinggi.
Adapun perbedaan atanta 5G dengan generasi sebelumnya, yakni 1G menghadirkan suara analog; 2G memperkenalkan suara digital (misalnya CDMA – Code Division Multiple Access); 3G menghadirkan data seluler (misalnya CDMA2000); dan 4G LTE mengantarkan era broadband seluler.
Melansir Thales Group, penggunaan frekuensi yang lebih pendek, yakni dengan gelombang milimeter antara 30GHz dan 300GHz itulah salah satu alasan mengapa 5G bisa lebih cepat dari 4G.