Pelangi99 Lounge – Hewan Ini Justru Mendapat Keuntungan dari Perubahan Iklim, Perubahan iklim lazimnya dipandang sebagai fenomena yang negatif. Pasalnya fenomena yang di tandai dengan meningkatnya suhu permukaan Bumi ini menyebabkan banyak hewan terancam mengalami penurunan populasi dan bahkan kepunahan. Hewan-hewan yang tinggal di kutub adalah contoh hewan yang paling di rugikan dari fenomena perubahan iklim karena mereka memerlukan suhu dingin untuk beraktivitas. Pelangi99 Online
Namun ternyata perubahan iklim tidak selalu membawa dampak negatif. Ada beberapa hewan liar yang justru mendapatkan keuntungan seandainya fenomena alam kenaikan suhu akibat perubahan iklim masih tetap berlangsung. Berikut ini adalah contoh hewan-hewan tersebut.
Nyamuk Arktik
Dalam rentang waktu seabad terakhir, suhu rata-rata di kawasan Arktik mengalami peningkatan secara dramatis. Sebagai akibatnya, lapisan es yang berada di Kutub Utara pun secara berangsur-angsur ukurannya kian mengecil.
Pertambahan populasi tersebut bisa terjadi karena nyamuk bakal mengalami pertumbuhan lebih cepat dan keluar lebih dini dari kepompongnya.
Sahabat Pelangi99 suhu perairan yang lebih hangat menyebabkan larva nyamuk lebih cepat mengalami pertumbuhan untuk menuju ke fase metamorfosis berikutnya.
Pasalnya nyamuk Arktik kerap hinggap pada karibou untuk menghisap darahnya.
Sebagai akibatnya, karibou tersebut menjadi lebih lambat dan lebih mudah di incar oleh hewan predator alamiahnya.
Bintang Laut
Pasalnya dalam suhu perairan yang lebih hangat, bintang laut cenderung lebih aktif mencari makan sehingga laju pertumbuhannya menjadi lebih tinggi.
Hal tersebut di katakan dalam hasil penelitian yang di lakukan oleh Rebecca Gooding dan para koleganya dari Universitas British Columbia.
Hewan Ini Justru Mendapat, Rebecca menduga kalau pertambahan ukuran tersebut ada kaitannya dengan fisik yang di miliki oleh bintang laut itu sendiri. Karena bintang laut tidak memiliki cangkang yang keras layaknya tiram, bintang laut bisa beradaptasi dengan lebih mudah pada suhu lautan yang lebih hangat.
Ular Tikus
Weatherhead menemukan bahwa saat suhu rata-rata permukaan Bumi meningkat, ular tikus menjadi lebih aktif pada malam hari.
Karena suhu tubuh ular bergantung pada suhu lingkungan, ular hanya bisa beraktivitas jika suhu lingkungannya cukup hangat. Jika suhu pada malam hari menjadi lebih hangat di bandingkan biasanya, ular tikus memiliki waktu lebih banyak untuk beraktivitas dan mencari makan.
Burung pemangsa ular semisal elang hanya berburu pada siang hari karena ia mengandalkan indra penglihatannya untuk menemukan mangsa.
Hewan Ini Justru Mendapat, Jika ular tikus bisa keluar beraktivitas saat elang tengah beristirahat, maka secara otomatis peluangnya untuk beraktivitas tanpa dimakan oleh hewan pemangsanya menjadi lebih tinggi. Dampaknya, populasi ular menjadi lebih mudah bertambah.