Dokter Ini Ukir Namanya Sendiri di Organ Hati Pasiennya
BERITA UNIK

Dokter Ini Ukir Namanya Sendiri di Organ Hati Pasiennya

Pelangi99 Lounge – Dokter Ini Ukir Namanya Sendiri di Organ Hati Pasiennya, Pernahkah anda melihat orang yang mengukir namanya sendiri di batang pohon? Atau pernahkah anda melihat kawanan turis yang mencoret-coret tembok di tempat wisata dengan namanya sendiri? Atau jangan-jangan anda sendiri pernah melakukannya? Pelangi99 Online

Walaupun tindakan tersebut jelas merupakan tindakan yang kurang terpuji, nyatanya tetap saja ada yang nekat melakukannya. Pasalnya ada kepuasan sekaligus rasa banggsa tersendiri saat namanya tercetak di tempat yang dilihat oleh banyak orang.

Namun tindakan mereka nampaknya masih belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan apa yang dilakukan oleh Simon Bramhall. Bagaimana tidak, pria asal Inggris tersebut nekat mengukir namanya sendiri pada organ tubuh orang lain!

 Simon Bramhall

Semuanya bermula ketika pada tanggal 9 Februari 2013, Bramhall yang berprofesi sebagai dokter bedah di percaya untuk melakukan operasi transplantasi atau pemasangan organ hati pada tubuh seorang pasien. Operasi tersebut berjalan tanpa kendala. Namun tanpa di ketahui oleh sang pasien, Bramhall secara diam-diam menuliskan nama inisialnya sendiri pada organ hati tersebut.

Bramhall menggunakan sinar argon untuk menuliskan namanya tersebut. Dalam operasi, sinar argon lazimnya di gunakan untuk menandai lokasi yang hendak di operasi dan menghentikan pendarahan ketika operasi tengah berlangsung. Sinar argon sendiri di gunakan karena sinar tersebut tidak memberikan dampak negatif pada kerja organ tubuh dan bekas yang di tinggalkannya biasanya akan menghilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.

Seusai melakukan tindakan gilanya tersebut, Bramhall ternyata masih merasa belum puas dan malah merasa ketagihan. Saat ia kembali di percaya untuk melakukan operasi transplantasi hati pada tanggal 21 Agustus, ia kembali menuliskan inisialnya pada organ hati yang di transplantasikan.

Di laporkan Koleganya Sendiri

SB Simon Bramhall Heart

Namun layaknya bangkai yang di kubur namun menimbulkan bau busuk. Tindakan Bramhall tersebut akhirnya terbongkar setelah koleganya melakukan operasi susulan pada pasien yang dulu pernah di tangani Bramhall. Saat itulah kolega Bramhall tersebut merasa terkejut bukan kepalang ketika melihat ada inisial “SB” pada organ hati pasiennya.

Dokter yang menemukan inisial tersebut kemudian melaporkan temuannya kepada pihak rumah sakit Queen Elizabeth di Birmingham. Di hadapan mereka, Bramhall akhirnya mengakui perbuatannya tersebut. Sebagai akibatnya, pria berusia 54 tahun tersebut lantas di jatuhi hukuman skorsing dan tidak boleh menjalankan perannya sebagai konsultan bedah untuk sementara waktu karena di anggap menyalahgunakan perannya sebagai dokter bedah.

Namun saat pihak rumah sakit masih melakukan penyelidikan atas tindakan Bramhall tersebut, Bramhall memutuskan untuk mundur dari jabatannya. Saat di wawancarai oleh wartawan pada waktu itu, Bramhall mengaku kalau keputusan pengunduran diri tersebut di lakukan atas keinginannya sendiri. Ia juga mengaku teledor karena sudah seenaknya membuat inisial pada organ tubuh orang lain.

Tindakan pihak rumah sakit menjatuhkan skorsing di lain pihak mendapat dukungan dari Joyce Robins yang menangani masalah keluhan pasien. “Yang kita bicarakan sekarang ini adalah pasien. Bukan buku tanda tangan,” tegas Robins yang menganggap kalau tindakan Bramhall tersebut sebagai bentuk pelanggaran berat.

Berurusan dengan Hukum

Pengadilan Simon Bramhall

Namun pengunduran diri Bramhall tersebut tidak lantas membuat kasusnya usai. Pasalnya kini ia harus berurusan dengan pihak berwajib karena tindakannya bisa di anggap sebagai bentuk kekerasan fisik pada orang lain. Selama beberapa tahun berikutnya, proses penyelidikan dan peradilan terhadap Bramhall pun berlangsung.

“Kasus ini adalah mengenai tindakannya dalam dua peristiwa, tanpa sepengetahuan para pasiennya dan tanpa ada latar belakang medis di baliknya, untuk mengukir nama inisialnya sendiri pada permukaan organ ahti yang baru di transplantasikan,” kata jaksa penuntut Tony Badenoch yang mengklaim kalau tindakan Bramhall tersebut menyebabkan salah seorang pasiennya mengalami luka psikologis.

“Tuan Bramhall sudah bekerja begitu keras dan menggunakan semua kemampuan yang ia miliki untuk menyelesaikan operasinya. Pada akhir operasi, ia melakukan biopsi hati dengan sinar argon, dan memakainya untuk menuliskan nama inisialnya,” tambah Badenoch.

“Dia tahu kalau tindakannya tidak akan menimbulkan rasa sakit pada pasien. Dia juga mengatakan kalau tindakan ini aslinya naif dan sinting. Sebuah tindakan tanpa pertimbangan untuk mengurangi ketegangan yang sudah tercipta,” papar Balenoch lagi.

“(Kasus ini) tergolong tidak lazim dan rumit. Baik dalam konteks testimoni yang di berikan oleh pakar kesehatan dan dalam konteks hukum itu sendiri… Pernyataan bersalah yang di buatnya kini menunjukkan kalau apa yang di lakukan olehnya bukan hanya salah secara etika kedokteran, tetapi juga salah secara hukum,” pungkas Balenoch.

Hal senada juga di ungkapkan oleh Elizabeth Reid dari lembaga kejaksaan negara. “Tindakannya adalah pelanggaran yang di lakukan kepada pasien yang sedang berada dalam kondisi terbius, benar-benar tidak perlu di lakukan, dan di lakukan secara bebas dan sengaja olehnya,” jelas Reid.

Dokter Ini Ukir Namanya Sendiri, Di hadapan hakim, salah seorang perawat mengaku memergoki keberadaan inisial tersebut dan kemudian menanyakannya secara langsung kepada Bramhall. Bramhall dengan bangga kemudian menjawab kalau di alah yang membuat inisial tersebut. Saat di tanya oleh hakim, Bramhall juga mengaku kalau ia hanya memerlukan waktu beberapa detik untuk membuat inisial tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *