Pelangi99 Lounge – Terbelalak Peninggalan Siberia Yang Menakjubkan, Siberia adalah nama dari kawasan luas yang terletak di Asia bagian utara. Kawasan ini sekarang berstatus sebagai wilayah milik Rusia. Kendati luas, Siberia memiliki kepadatan penduduk yang amat rendah akibat iklimnya yang amat dingin. Di sisi lain, iklim dingin Siberia menyebabkan peninggalan-peninggalan di wilayah ini bisa tetap berada dalam kondisi baik hingga beribu-ribu tahun lamanya. Berikut ini adalah beberapa contoh peninggalan menakjubkan yang pernah di temukan di Siberia. Pelangi99 Online
Patung Kayu Tertua
Manusia sudah lama di ketahui menguasai keterampilan memahat dan mengukir. Namun dari sekian banyak hasil ukiran yang pernah di buat oleh manusia, hasil ukiran yang masih bertahan hingga sekarang umumnya merupakan hasil ukiran yang terbuat dari batu atau tulang.
Oleh karena itulah, ketika ilmuwan pada akhirnya berhasil menemukan ukiran kayu yang usianya mencapai ribuan tahun, ukiran tersebut dipandang dengan begitu istimewa oleh para ilmuwan.
Pada akhir abad ke-19, tim arkeolog menemukan patung kayu di Siberia bagian barat. Patung kayu yang di temukan di bawah timbunan lumpur tersebut di ketahui sudah berusia 11.000 tahun. Usianya tersebut sekaligus menjadikan patung kayu Siberia sebagai patung kayu tertua yang pernah di temukan oleh manusia.
Patung kayu ini memiliki tinggi 2,8 meter, namun tinggi aslinya di percaya mencapai 5 meter lebih. Patung ini di buat dari kayu pinus yang sudah berusia 157 tahun saat di pahat memakai peralatan yang terbuat dari batu.
Normalnya benda yang terbuat dari kayu tidak akan bisa bertahan terlalu lama akibat penguraian dan pelapukan. Namun patung yang satu ini tetap berada dalam kondisi baik sesudah ribuan tahun karena terlindung oleh suhu dingin di Siberia.
Patung ini nampak menyerupai sosok manusia yang badannya penuh dengan wajah-wajah kecil dan garis-garis. Sejumlah ilmuwan berpendapat kalau wajah dan garis tersebut menyimbolkan wilayah-wilayah tertentu. Sahabat Pelangi99 ada pula yang berpendapat kalau mungkin patung ini memiliki fungsi yang serupa dengan patung pemujaan totem yang biasa di di rikan oleh suku Indian di Amerika.
Penyakit Kanker Tertua
Kanker merupakan penyakit yang timbul akibat adanya pembelahan sel yang tidak terkendali. Pada awalnya kanker di anggap sebagai penyakit modern yang tercipta akibat semakin seringnya manusia terpapar oleh zat-zat kimia hasil industri. Sementara manusia yang hidup pada zaman pramodern sempat di duga tidak pernah terserang kanker berkat pola hidupnya yang dekat dengan alam dan giat melakukan aktivitas fisik.
Namun penemuan fosil yang satu ini mengubah total pandangan tersebut. Pasalnya fosil manusia yang di temukan pada tahun 2014 ini di ketahui memiliki kanker prostat saat meninggal. Sahabat Pelangi99 fosil ini sendiri di ketahui sudah berusia 4.500 tahun sehingga fosil ini menunjukkan kalau sejak ribuan tahun yang lalu, manusia sudah rentan terserang kanker.
Fosil ini di temukan di sebuah kuburan kecil di kawasan Cis-Baikal, Siberia. Sebagian besar fosil manusia yang di temukan di kawasan tersebut nampak di temukan dengan peralatan berburu dan memancing di punggungnya. Namun tidak demikian halnya dengan fosil penderita kanker ini. Pasalnya fosil yang bersangkutan nampak sedang berada dalam posisi meringkuk dengan sendok tulang di sampingnya.
Terbelalak Peninggalan Siberia Yang Menakjubkan, Ilmuwan pun menduga kalau fosil ini di temukan dalam kondisi demikian karena semasa hidupnya, ia hidup terpisah dari penduduk lain yang tidak memiliki kanker. Namun ada juga yang berspekulasi kalau posisi fosilnya yang nampak sedemikian rupa aslinya menyimbolkan kematiannya yang berlangsung secara lambat.
Baju Zirah Tulang
Baju zirah bukan hanya bisa di buat dari logam. Saat manusia belum mengenal teknik pembuatan logam, manusia di ketahui juga bisa membuat baju zirah yang terbuat dari tulang. Di dekat Omsk, Siberia, tim arkeolog berhasil menemukan baju zirah yang terbuat dari tulang belulang.
Baju zirah yang berusia 3.900 tahun ini terbuat dari tulang hewan yang masih belum di ketahui dan di temukan terpisah dari fosil yang di duga sebagai pemilik baju zirahnya. Menurut perkiraan ilmuwan, baju zirah ini berasal dari suku Samus-Seyminskaya, suku yang awalnya menetap di Pegunungan Altai sebelum kemudian bermigrasi ke arah barat daya.
Baju zirah ini di temukan berada dalam kondisi yang amat baik sehingga ilmuwan menduga kalau baju zirah ini tidak di maksudkan untuk perang, tetapi untuk disimpan. Ilmuwan juga masih belum yakin mengenai asal usul dari baju zirah unik ini.
Terbelalak Peninggalan Siberia Yang Menakjubkan, Ada yang berpendapat kalau baju zirah ini merupakan hadiah atau hasil barter. Ada pula yang berspekulasi kalau baju zirah ini merupakan semacam harta rampasan perang. Dengan melihat kondisi baju zirahnya, ilmuwan menduga kalau pemilik baju zirah ini di masa lampau memiliki kedudukan tinggi dalam komunitasnya.
Sepasang Bangkai Anak Singa
Pada tahun 2015, ilmuwan menemukan dua bangkai anak singa di lapisan es Siberia. Kedua bangkai anak singa yang sudah berusia 57.000 tahun tersebut oleh ilmuwan kemudian di beri nama Dina dan Uyan. Karena keduanya di temukan terjebak dalam lapisan es, bangkai keduanya di temukan dalam kondisi masih memiliki kulit dan organ dalam.
Dina dan Uyan teridentifikasi sebagai singa gunung, sejenis singa purba yang mengalami kepunahan 10.000 tahun yang lalu. Mereka di perkirakan berusia antara 1 hingga 2 minggu saat gua yang mereka tinggali mengalami keruntuhan dan kemudian mengubur keduanya hidup-hidup.
Saat bangkai keduanya di periksa secara seksama, ilmuwan menemukan adanya cairan keputihan di perut mereka. Ilmuwan meyakini kalau cairan putih tersebut aslinya adalah susu yang di keluarkan oleh induknya.
Saat masih hidup, singa gunung memiliki populasi yang tersebar di Eropa, Asia, dan Amerika Utara. Ilmuwan berharap penemuan Dina dan Uyan bisa memberikan petunjuk mengenai apa yang menyebabkan kepunahan singa gunung di masa lampau. Ilmuwan sendiri pada umumnya menduga kalau singa gunung mengalami kepunahan akibat di buru secara besar-besaran untuk diambil bulunya.
Terbelalak Peninggalan Siberia Yang Menakjubkan, Dina dan Uyan di temukan dalam kondisi sudah mati. Namun ilmuwan yang hidup di masa kini berharap kalau mereka bisa membuat kloningan hidupnya. Untuk tujuan tersebut, ilmuwan berupaya memastikan agar jasad Dina dan Uyan tetap berada dalam kondisi awet selama mungkin.