TIPS & TRICK

Yang punya pacar wajib tahu

PELANGI99 LOUNGE , Yang punya pacar wajib tahu , Yakin kamu sudah tahu segalanya tentang cinta dan pacaran? Penelitian-penelitian terbaru berhasil mengungkap berbagai fakta menarik dan mengejutkan tentang hubungan asmara, lho. Salah satunya kebahagiaan pasangan yang berbanding terbalik dengan intensitas aktivitas di Facebook.

Kebahagiaan pasangan berbanding terbalik dengan intensitas aktivitas di Facebook. Hal ini di buktikan oleh sebuah studi yang di publikasikan di Social Psychology Bulletin. Penelitian ini di lakukan melalui survei terhadap 108 pasangan di Kanada. Setiap responden memasang status ‘berpacaran’ di Facebook dan membuat catatan harian mengenai kehidupan pribadi masing-masing.

Yang punya pacar wajib tahu



Ketika catatan harian responden di bandingkan dengan aktivitas mereka di Facebook, terlihat kalau para responden lebih sering memperbarui status, foto, atau pos yang berkaitan dengan pasangan mereka saat merasa galau dengan hubungan mereka.

Yang punya pacar wajib tahu , Penelitian lain dari Aalto University, Finlandia membuktikan kalau orang cenderung memasang foto atau profil yang ‘di poles’ untuk memenuhi ekspektasi sosial dan menjaga reputasi di jejaring sosial. Sementara penelitian Albright College menemukan kalau para pasangan menggunakan Facebook untuk memantau aktivitas pasangan dan memastikan kalau hubungan mereka baik-baik saja.BACA JUGA:

Jatuh cinta memiliki efek yang sama dengan narkoba

Jika di lihat dari sudut pandang sains, emosi yang di rasakan saat jatuh cinta ternyata hampir sama dengan perasaan ketika seseorang kecanduan narkoba. Ketika seseorang jatuh cinta, otak akan melepaskan dopamin, adrenalin, dan norepinefrin.

Dopamin berperan dalam menghasilkan perasaan gembira, sementara adrenalin dan norepinefrin masing-masing menyebabkan jantung berdebar dan gelisah. Menurut penelitian yang dilakukan University of Pavia, Italia, sensasi perasaan ini yang disebut ‘fase bulan madu’. Fase ini umumnya bertahan selama setahun.4 dari 6 halaman

Komunikasi lewat chat bisa bikin hubungan renggang

Komunikasi lewat pesan teks di yakini bisa menghambat komunikasi antara pasangan. Hal ini di buktikan oleh beberapa penelitian yang di lansir oleh Psychology Today (19/9). Penelitian yang dilakukan oleh Shanhong pada tahun 2014 menunjukkan kalau pasangan yang lebih memilih berkomunikasi lewat teks cenderung tidak puas dengan hubungan mereka jika di bandingkan dengan pasangan yang hobi berkomunikasi langsung.

Apalagi jika chat di lakukan ketika pasangan sedang bertengkar. Pasangan yang adu argumen dari jarak jauh tidak terkondisi untuk menyamakan persepsi dan menyelesaikan masalah bersama-sama. Selain itu, tak adanya pertemuan langsung menjadikan pasangan lebih mudah salah paham.

Pria lebih berpotensi gagal move on

Selama ini kita meyakini kalau wanita lebih rawan mengalami yang namanya gagal move on. Ternyata ini justru bertentangan dengan hasil penelitian dari Universitas Binghamton, Amerika. Putus cinta memang bisa membuat seorang wanita merasakan rasa sakit emosional yang lebih parah dari pada pria. Tetapi, sifatnya ternyata hanya sementara. Setelah melewati masa itu wanita bisa memulihkan kondisi emosional seperti sedia kala.

Sementara bagi pria, meskipun dampak emosional yang di rasakan saat putus cinta kurang signifikan di banding wanita, namun mereka tidak akan pernah bisa benar-benar sembuh dari rasa sakit patah hati.

“Pria memang harus segera mencari pengganti setelah kehilangan, tetapi hal terburuknya, mereka masih terus berpikir bahwa wanita yang sudah hilang tidak akan pernah tergantikan,” kata Craig.

Putus cinta bisa sebabkan gangguan pola makan

Di lansir oleh Times of India, patah hati karena putus ternyata bisa menyebabkan seseorang kehilangan berat badan atau penambahan berat badan drastis. Penelitian menunjukkan bahwa wanita biasanya mengalami penurunan berat badan sebanyak dua kilogram selama satu bulan setelah di putuskan oleh kekasih.

Peneliti menjelaskan bahwa tubuh dan pikiran saling terhubung. Ketika pikiran stres dan terganggu, tubuh akan memproduksi lebih banyak adrenalin dan memicu produksi pemicu stres.

“Patah hati membuat banyak orang turun berat badan, namun juga bisa menyebabkan kenaikan berat badan pada yang lainnya. Ini di sebabkan oleh makan sambil stres, kehilangan nafsu makan, makan makanan yang tak sehat, dan lainnya,” ungkap Mimrah Ansari, ahli dalam konseling hubungan.

BACA JUGA :

Manfaat Pepaya Bagi Kesehatan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *