Pelangi99Lounge – Tips Mengatasi Panic Attack. Pernahkah anak remaja mama merasa seperti mau pingsan atau hampir tidak bisa napas karena panik? Kalau pernah, pasti terasa tidak nyaman sekali ya. Panic attack atau serangan panik bukanlah hal yang pantas untuk dipermainkan. Tidak ada pengobatan instan untuk menangani panic attack atau tindakan yang langsung menghentikan serangan ini.
Namun, ada beberapa cara yang digunakan sebagai tindak pencegahan yang bisa membantu remaja mengatasi panic attack saat berlangsung dan mengurangi tingkat anxiety (kecemasan) yang sedang dihadapi.
Mama juga bisa membantu si Anak untuk melatih cara-cara di bawah ini.
Tanpa berlama-lama lagi, berikut Pelangi99Lounge rangkum Tips Mengatasi Panic Attack, yang dilansir dari healthline.
1. Tarik napas yang dalam
Salah satu cara terbaik untuk memperlambat reaksi tubuh terhadap kecemasan adalah dengan memfokuskan diri pada pernapasan.
Menurut psikolog klinis Dr. Vinita Mehta, mengambil napas yang lambat dan dalam akan membantu tubuh merasa tenang.
“Bernapas dalam-dalam dapat merusak sistem respons stres,” ucapnya.
Kalau anak remaja mama tidak yakin bagaimana berlatih pernapasan, Mama bisa membantunya dengan menunjukkan video meditasi atau memberi rekomendasi aplikasi yang dapat memandunya melalui proses relaksasi.
Bersama dengan Mama, anak dapat berlatih cara bernapas melalui hidung dan membuangnya melalui mulut. Agar lebih fokus, Mama bisa membantu hitung satu sampai lima setiap ia menarik dan menghembuskan napas.
2. Pergi ke tempat yang sepi
Kita tak dapat menduga kapan panic attack terjadi. Bisa saja anak remaja mengalami serangan panik saat disuruh maju ke depan kelas oleh guru, ketika dihadapkan dengan traumanya, atau saat harus mengobrol dengan orang asing.
Di situasi panik, hal terakhir yang dibutuhkan oleh remaja adalah lebih banyak rangsangan yang memicu ketakutan atau kecemasan.
Mama bisa memberi tahu si Anak kalau di situasi tertentu atau jika memungkinkan, cobalah pindah ke tempat yang lebih tenang dan tidak banyak suara supaya dapat fokus dengan teknik pernapasan atau relaksasi tadi.
Misalnya, meminta izin pada guru untuk pergi ke kamar mandi sebelum mempresentasikan sesuatu di depan kelas.
Take your time, jangan terburu-buru dan tenangkan diri kemudian baru kembali ke kelas.
3. Bayangkan hal-hal menenangkan
Cara lain untuk mengatasi panic attack adalah dengan membayangkan suatu skenario atau tempat yang membuat diri merasa damai dan bahagia.
Entah itu pemandangan dari atas gunung, konser idola favorit, kamar tidur pribadi, berlibur di pantai, atau hal-hal yang anak remaja mama paling sukai.
“Terkadang membayangkan sesuatu yang damai dapat membantu melibatkan sistem saraf parasimpatis,” ucap Dr. Mehta melalui healthline.
Apa itu sistem saraf parasimpatis? Sistem ini merupakan saraf yang membantu tubuh beristirahat setelah mengalami reaksi seperti perasaan cemas dan ingin berlari dari panic attack.
Apabila si Anak mencoba membayangkan ini, mungkin rasa panik dan perasaan takut akan lebih mudah untuk dikendalikan.
4. Gunakan relaksasi otot progresif
Relaksasi otot progresif juga direkomendasikan oleh Dr. Mehta, sebagai cara mengatasi panic attack pada remaja.
Pada dasarnya, relaksasi otot progresif melibatkan ketegangan dan pelepasan otot pada satu waktu. Contohnya, anak remaja mama dapat meregangkan jari-jari kaki, lalu menahannya selama beberapa detik. Setelah itu, baru melepasnya sebagai proses relaksasi otot progresif.
Namun, jika dirasa sulit karena memakai sepatu, ada contoh lain yang lebih mudah dilakukan. Secara perlahan, tarik kepala tangan ke depan dada, lalu tahan juga selama 15 menit. Secara perlahan lepas kepalan tangan dan hitung selama 30 detik.
Teknik ini membantu fokus pada otot yang berbeda yang menyebabkan tubuh anak sadar bagaimana perasaannya saat ini.
5. Ketahui status kesehatan fisik
Kesehatan fisik diri sendiri juga berpengaruh dalam mengatasi panic attack, lho.
Pasalnya, mengetahui kesehatan fisik akan memberikan kita pengetahuan antara gejala serangan panik atau tanda-tanda bahwa kondisi yang kita hadapi harus ditangani secara profesional.
Mama harus membawa si Anak melakukan pemeriksaan rutin jika ada keluhan seperti sesak napas, detak jantung berdebar cepat, tubuh gemetar, dan berkeringat dingin.
Dokter yang lebih memahami kondisinya akan menjelaskan tentang gejala-gejala tersebut, apakah merupakan penyakit yang butuh pertolongan medis atau serangan panik.
Jika serangan yang dialami anak terbilang parah, mintalah konsultasi dan solusi yang lebih profesional. Nah ma itu tadi beberapa Tips Mengatasi Panic Attack semoga bermanfaat ya
BACA JUGA : Khasiat Susu Kambing Untuk Perawatan Kulit
SUMBER BERITA : PELANGI99