PELANGI99 – Thomas Alva Edison adalah salah satu tokoh penemu paling terkenal di dunia. Kalangan awam umumnya mengenal Edison sebagai penemu bola lampu pijar yang kini menerangi seluruh dunia. Thomas Alva Edison Ciptakan Alat Menelepon Arwah
Namun bola lampu sendiri aslinya bukanlah satu-satunya penemuan Edison. Pria asal Amerika Serikat tersebut diketahui juga pernah menciptakan alat perekam suara (phonograph) serta kamera video. Lalu meskipun Edison bukanlah penemu pertamanya, Edison juga membantu menyempurnakan telepon dan telegraf supaya lebih mudah digunakan oleh masyarakat luas.
Namun penemuan Edison masih belum terbatas sampai di sana. Kecintaannya pada ilmu pengetahuan dan inovasi menyebabkan Edison merasa terdorong untuk menciptakan benda-benda yang di mata kalangan umum bisa dibilang tidak masuk akal.
Majalah Modern Mechanix dalam artikel terbitan tahun 1933 pernah mengabarkan kalau pada tahun 1920-an, Edison mengumpulkan para ilmuwannya di sebuah laboratorium rahasia. Di sana, Edison beserta para ilmuwannya menggunakan aneka macam peralatan eksperimen untuk melacak dan merekam suara yang berasal dari arwah orang-orang mati.
Untuk melacak arwah yang dimaksud, Edison menggunakan alat khusus yang memancarkan cahaya kecil dan bisa mendeteksi pergerakan partikel sekecil apapun. Edison meyakini bahwa jika ada partikel yang terdeteksi oleh cahaya tadi, maka partikel tersebu mungkin merupakan sisa-sisa dari orang yang sudah meninggal dan masih tertinggal di dunia.
Edison beserta para ilmuwannya kemudian menghabiskan waktu hingga berjam-jam lamanya untuk mendeteksi ada tidaknya partikel yang dimaksud. Namun meskipun sudah menunggu lama, peralatan mereka tidak mendeteksi partikel yang mereka cari-cari. Majalah tadi dalam artikel yang sama lantas menambahkan bahwa kegagalan eksperimen ini menjadi penyebab kenapa tidak banyak orang yang mengetahui kalau Edison pernah melakukan eksperimen macam ini.
Terungkapnya Penelitian Edison di Bidang Alam Gaib
Cuplikan dari artikel majalah di atas sepintas terkesan mengada-ada. Pasalnya Edison terkenal sebagai sosok yang sangat ilmiah sehingga mustahil rasanya kalau Edison lantas meyakini hal-hal bertema gaib macam arwah orang mati.
Faktanya, Edison sendiri aslinya memang menunjukkan ketertarikan akan hal macam itu. Pada tahun 1920, wartawan dari majalah American Magazine pernah melakukan wawancara. Dalam wawancara tersebut, Edison mengaku kalau ia sedang mengerjakan sesuatu untuk mencari tahu apakah manusia bisa berkomunikasi dengan “mereka yang sudah pergi meninggalkan dunia”. Singkatnya, Edison ingin berkomunikasi dengan arwah orang-orang yang sudah meninggal dunia.
Di masa itu, saat seseorang ingin berkomunikasi dengan arwah atau makhluk gaib, ia akan menggunakan jasa paranormal atau cenayang sebagai perantara. Namun sebagai orang dengan latar belakang ilmiah yang kuat, Edison ingin menggunakan metode ilmiah supaya bisa berkomunikasi dengan makhluk halus. Edison bahkan mengklaim kalau ia sudah menghabiskan waktu selama berbulan-bulan untuk melakukan riset mengenai hal ini.
Puluhan tahun berlalu, klaim kalau Edison sedang mengembangkan alat untuk berkomunikasi dengan makhluk halus sempat dianggap sebagai hoax atau karangan semata. Pasalnya jika Edison memang pernah melakukan penelitian terkait hal itu, maka harusnya ada catatan mengenai hasil penelitian dan sketsa perangkat yang sedang ia kembangkan.
Keraguan tersebut akhirnya kandas ketika pada tahun 2015, wartawan Prancis yang bernama Philippe Baudouin menemukan versi alternatif dari buku diary Edison di sebuah toko antik. Buku yang ia temukan ini pada dasarnya serupa dengan buku diary Edison yang berjudul “Diary and Sundry Observations of Thomas Alva Edison”. Buku yang disebut terakhir ini pertama kali diterbitkan untuk masyarakat luas pada tahun 1948 dan sekarang menjadi salah satu sumber informasi utama mengenai kehidupan Edison.
Diary versi alternatif yang ditemukan oleh Philippe kelak bakal diterbitkan dalam bahasa Perancis dengan judul “Le Royaume de l’au-dela”. Apa yang membuat diary versi alternatif ini berbeda dengan buku diary versi 1948 adalah dalam buku diary versi alternatif, terdapat bab tambahan yang tidak ditemukan dalam buku diary versi 1948. Dalam bab tambahan tersebut, terdapat kumpulan teori dari Edison mengenai arwah dan makhluk halus.
Thomas Alva Edison dan Teori Dunia Makhluk Halus
Menurut teori Edison yang terinspirasi dari hukum kekekalan energi, nyawa makhluk hidup tidak bisa bertambah, berkurang, ataupun dihancurkan meskipun makhluk tersebut fisiknya nampak sudah meninggal. Ia juga berpendapat bahwa jiwa manusia memiliki wujud partikelnya sendiri layaknya partikel atom. Wujud partikel tersebut mengandung sisa-sisa ingatan dan pikiran dari pemiliknya saat masih hidup.
Ia tidak pernah memberikan nama khusus untuk alat ini dan hanyamemberikan nama sebutan singkat “katup” (valve). Katup penangkap partikel makhluk halus ciptaan Edison memiliki struktur yang mirip dengan fonograf perekam suara yan dulu pernah ia ciptakan.
Dalam alat ciptaan Edison ini, corong yang dilengkapi dengan elektroda ddihubungkan dengan semacam kotak kayu berisi mikrofon. Jika corong tersebut berhasil mendeteksi partikel makhluk halus, corong tersebut akan mengirimkan getaran ke dalam kotak kayu.
Alat Yang Kocak
Teori makhluk halus dan alat ciptaan Edison ini mungkin terasa konyol bagi kita yang tinggal di masa kini. Namun perlu diingat bahwa Edison hidup pada masa di mana teknologi mesin dan listrik masih baru pada tahap awal perkembangan. Edison bahkan menduga bahwa jika alat pendeteksi makhluk halus yang dietuskannya pada akhirnya jadi diciptakan, pakar listrik bakal menjadi orang pertama yang bakal menganalisa alat ciptaannya.
Bicara soal listrik, gelombang listrik pada masa itu diyakini merupakan salah satu pertanda akan keberadaan makhluk halus. Paranormal pada masa itu bahkan menggunakan teknik untuk mendeteksi gelombang listrik di suatu tempat untuk mencari tahu apakah ada makhluk halus yang bersemayam di tempat tersebut. Kebetulan pada masa itu, hal-hal berbau gaib masih diyakini secara luas oleh penduduk Amerika Serikat. Saat fonograf, telepon, serta gelombang listrik berhasil ditemukan, sejumlah paranormal mencoba mengkombinasikan pemahaman mereka akan dunia makhluk halus dengan peralatan-peralatan modern tadi.
Di kalangan ilmuwan, Edison bukanlah satu-satunya ilmuwan di bidang komunikasi jarak jauh yang menaruh ketertarikan akan makhluk halus.
Thomas Watson yang bekerja sebagai asisten Alexander Graham Bell – penemu telepon pertama – juga pernah menjajaki kemungkinan menciptakan peralatan menyerupai telepon untuk berkomunikasi dengan makhluk halus.
Jika perangkat telepon macam itu berhasil diciptakan, mereka yang masih hidup akan tetap bisa barkomunikasi dengan kekasih atau sanak famili yang keburu meninggal terlebih dahulu.
Edison meninggal dunia pada tahun 1931. Hingga akhir hayatnya, ia tidak pernah berhasil menciptakan alat untuk mendeteksi ataupun berkomunikasi dengan makhluk halus. Namun klaim kalau makhluk halus bisa dideteksi dengan memakai perangkat elektronik tetap tidak memudar. Pada tahun 2002, paranormal Frank Sumption bahkan mengaku pernah menciptakan radio yang bisa digunakan untuk menangkap pesan dari makhluk halus.
Meskipun teknologi sudah demikian maju, nyatanya kalangan ilmuwan masih belum bisa mendapatkan penjelasan memuaskan mengenai makhluk halus. Namun karena ilmu pengetahuan terus berkembang, siapa yang tahu kalau di kemudian hari manusia benar-benar bisa berkomunikasi dengan makhluk halus layaknya 2 orang yang berbicara memakai telepon?