Pelangi99 Lounge – Tanda Kelebihan Konsumsi Karbohidrat, Tubuh memerlukan karbohidrat sebagai sumber energi utama. Kebutuhan akan karbohidrat bahkan mencapai 50 hingga 60 persen dari total kebutuhan energi harian. pelangi99 Online
Pada orang dewasa, kebutuhannya berkisar 275 hingga 330 gram. Ini bisa di penuhi dengan konsumsi 200 hingga 300 gram nasi putih, atau setara dengan 3 sampai 4 centong.
Tanpa karbohidrat yang cukup, maka tubuh akan kekurangan energi sehingga tak bisa menjalankan fungsinya secara optimal. Namun, di sisi lain kelebihan karbohidrat bisa mengganggu kesehatan.
Jika kamu mengalami tanda-tanda berikut ini, mungkin kamu terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat. Simak ulasannya sampai habis, ya!
Perut sering begah dan kembung
Asupan karbohidrat berlebihan, khususnya dalam bentuk karbohidrat sederhana seperti gula, bisa mengganggu keseimbangan mikroorganisme baik di usus. Ini berisiko memperlambat proses pencernaan makanan. Sebab, menurut keterangan Canadian Society of Intenstinal Research, karbohidrat sederhana bisa memicu produksi gas berlebihan.
Akibatnya, perut terasa begah dan kembung sehingga menimbulkan rasa yang tak nyaman. Untuk mengatasinya, perbanyak konsumsi serat yang berasal dari sayur dan buah. Ini lantaran serat bisa mengembalikan rasio mikroorganisme baik dalam usus sehingga pencernaan kembali berjalan optimal.
Mengalami kenaikan berat badan
Kenaikan berat badan bisa di pengaruhi banyak fakator, salah satunya karena peningkatan jaringan lemak. Lantas, apa kaitannya dengan karbohidrat? Di dalam tubuh, kelebihan karbohidrat akan di simpan di hati dan otot dalam bentuk glikogen sebagai cadangan.
Namun, cadangan glikogen dalam tubuh hanya mencapai sekitar 600 gram. Jika masih terdapat karbohidrat, kelebihannya akan di konversi menjadi lemak. Inilah mengapa konsumsi karbohidrat berlebihan bisa memicu kenaikan berat badan.
Kulit mudah berjerawat
Hampir setiap orang pernah mengalami kulit berjerawat. Fenomena ini khususnya terjadi saat masa remaja lantaran adanya perubahan hormonal dalam tubuh. Namun, selain karena faktor hormonal dan genetik, kulit berjerawat juga bisa di pengaruhi oleh pola makan.
Sebuah studi yang terbit dalam jurnal Drugs and Dermatology tahun 2014 melaporkan adanya hubungan antara pola makan tinggi karbohidrat dengan kulit berjerawat. Ini di sinyalir karena karbohidrat sederhana seperti gula bisa memicu produksi hormon androgen yang terlibat dalam pembentukan jerawat.
Kesulitan tidur
Tanda lain bahwa kamu mengonsumsi karbohidrat terlalu banyak ialah mengalami kesulitan tidur pada malam hari. Ini umum terjadi khususnya pada orang-orang yang gemar mengonsumsi camilan tinggi karbohidrat sederhana sebelum tidur. Sebab, tubuh akan fokus mencerna makanan sehingga kita kesulitan tidur setelahnya.
Selain itu, makanan dengan indeks glikemik tinggi juga di ketahui bisa mengganggu kualitas tidur. Ini di ungkapkan lewat studi yang terbit dalam jurnal Sports Medicine tahun 2014. Akan tetapi, ini bukan berarti kamu tak boleh makan pada malam hari. Hanya saja, berikan jeda setidaknya dua jam antara makan dengan waktu tidur.
Merasa lelah sepanjang waktu
Sekilas kamu bertanya-tanya, mengapa kelebihan konsumsi karbohidrat justru menyebabkan kelelahan. Bukankah ini justru efek dari kekurangan karbohidrat? Hal ini di jelaskan dalam laman Sanford Health. Karbohidrat yang berasal dari makanan dengan tinggi indeks glikemik biasanya memicu kenaikan gula darah terlalu cepat.
Saat glukosa atau gula darah meningkat, tubuh akan segera memproduksi insulin untuk mempertahankan keseimbangan glukosa dalam darah. Konsekuensinya, kadar glukosa pun menurun dengan cepat sehingga menyebabkan kondisi yang di namakan hipoglikemia. Gejalanya sendiri meliputi kelelahan, pusing, dan rasa lapar yang meningkat.
Tanda Kelebihan Konsumsi Karbohidrat, meski karbohidrat merupakan sumber energi utama yang kebutuhannya lebih besar di banding nutrisi lain. tetapi kamu tetap harus menjaga asupan karbohidrat agar tidak melebihi batas. Jika kamu mulai merasakan lima tanda di atas, segera kurangi konsumsi karbohidrat harian kamu.
Selain itu, batasi makanan yang mengandung tinggi indeks glikemik dan ganti dengan makanan rendah indeks glikemik, seperti sayuran hijau, beberapa buah, kacang-kacangan, dan beras. Terapkan pola makan sehat bergizi seimbang agar kebutuhan nutrisi harianmu terpenuhi.