Pelangi99 Lounge – Tanda Kamu Sudah Muak Dinyinyirin Orang, Orang nyinyir selalu punya cara untuk mengusikmu. Segala tentang hidupmu disorotnya sehingga dia seperti gak pernah kehabisan bahan untuk dikomentari. Tentu saja, komentarnya selalu negatif. Pelangi99 Online
Sesabar-sabarnya orang juga pasti akan sebal kok, kalau terus dinyinyirin. Hidup rasanya gak bebas dan sering bikin sakit hati.
Yang semula dianggap sebatas kritik mulai terasa toksik
Sebenarnya, kamu bukan antikritik. Kamu malah senang bila mendapatkan kritik karena selain bisa menjadi bahan untuk perbaikan diri, itu juga bentuk kepedulian pengkritik padamu.
Namun kalau cara mengkritiknya gak baik bahkan kritiknya terdengar mengada-ada, itu tentu buruk bagimu.
Mendengarkan kritikannya gak lagi bikin kamu termotivasi melainkan malah sebaliknya. Kalau kamu terus mendengarkannya, kamu tahu hidup atau pekerjaanmu justru bisa berantakan. Waktunya bertindak!
Mulai jaga jarak dengan orang yang nyinyir
Inilah tindakan pertama yang paling mungkin kamu lakukan kalau sudah mulai muak dengan kenyinyiran orang. Ketimbang merah telinga, lebih baik selalu menjaga jarak aman dengannya.
Kamu berprinsip, kalau masih bisa berjauhan, kenapa harus berdekatan? Sebagai gantinya, kamu akan mendekati orang-orang yang positif biar perasaanmu lebih damai.
Tadinya diam saja, sekarang menunjukkan perlawanan
Terlebih kalau kamu tipe orang yang gak suka konfrontasi. Kamu gak mau cari masalah sama siapa pun.
Kamu memasang muka masam saban dekat dengannya. Atau, menulis status di media sosial yang menyindir dia.
Langsung menegur si nyinyir
Bukan menantang berkelahi melainkan menanyakan maksudnya yang sebenarnya.
Apakah dia gak menyukaimu? Apakah kamu pernah ada salah dengannya sehingga dia nyinyir terus sebagai pembalasan dendam? Bisa juga, kamu memintanya untuk berhenti mengurusi hidupmu karena kamu sangat gak suka itu!
Sadar gak bisa mengubah watak orang, kamu belajar bersikap masa bodoh
Jika kamu tipe yang lebih ekspresif, di poin sebelumnya, kamu bisa sampai menunjukkan kemarahanmu. Namun sekesal apa pun pada si nyinyir, pada akhirnya kamu sadar percuma saja berurusan dengan orang seperti dia.
Kamu mulai mengerti bahwa meladeni kenyinyirannya cuma menghabiskan waktumu dan mengubah energi positifmu menjadi negatif. Kamu tahu kamu gak bisa terus begini.
Batinmu, ‘Nyinyirlah sekuatmu. Kalau aku gak peduli, kamu mau apa?’
Tanda Kamu Sudah Muak Dinyinyirin Orang, Berhadapan dengan orang yang nyinyir tiada akhir memang melelahkan. Sepenuhnya hakmu untuk kapan pun memutuskan gak ambil pusing lagi. Makin cepat malah makin baik. Daripada emosi, kan?