BERITA KESEHATAN BERITA UNIK BERITA VIRAL Uncategorized

5 Tanda Kamu Orang yang Bermental Baja, Yuk Periksa!

5 Tanda Kamu Orang yang Bermental Baja, Yuk Periksa! 

PELANGI99 LOUNGE – Tanda Kamu Orang yang Bermental Baja. Orang-orang yang resilien atau bermental kuat akan lebih mampu dalam menghadapi situasi sulit yang ada dalam hidup mereka. Kemampuan ini berbanding terbalik dengan risiko masalah kesehatan mental yang mungkin muncul. Tanda Kamu Orang yang Bermental Baja

Mereka juga memiliki kedewasaan secara emosional. Hal ini akan membuat mereka terhindar dari menyalahkan orang lain, berpikir hanya di permukaan, dan merasa menjadi orang paling menderita di dunia. Berikut lima tanda kalau kamu orang yang bermental kuat. 

1. Lapang dada menerima konsekuensi dari pilihan yang kamu buat 

Dalam hidup ini, akan ada situasi mengharuskan kita membuat suatu keputusan yang berakibat untuk hidup kita ke depannya. Namun, terkadang keputusan kita tak selalu menunjukkan hasil yang baik. Misalnya, rencana kita tidak berjalan dengan mulus, kegagalan, penolakan, maupun reaksi negatif lain dari lingkungan. Bagi orang-orang yang bermental kuat, mereka tidak akan melarikan diri dari perasaan-perasaan negatif yang muncul setelahnya. Terlebih, mereka juga tidak akan menjadikan orang lain sasaran untuk disalahkan

Orang-orang yang bermental kuat akan mengakui bahwa mereka bertanggung jawab atas kegagalan yang terjadi dan menyadari bahwa meski mereka gagal, mereka sudah berusaha semaksimal mungkin. Mereka juga akan mengasihi diri mereka sendiri sebagai bagian dari upaya untuk bangkit.

2. Mampu memantau diri mereka sendiri 

Memantau diri sendiri adalah kemampuan yang tidak mudah dimiliki oleh seseorang. Bagi mereka yang mampu memantau diri mereka sendiri, akan timbul kemampuan untuk menyadari perilaku, pikiran, dan perasaannya.

Kesadaran inilah yang membuat mereka tidak sembarang memberikan respons terhadap situasi yang di hadapi. Mereka akan berpikir secara matang  sebab akibat sebelum menanggapi peristiwa di sekelilingnya.

3. Tidak terjebak affective realism

Menurut Anderson,dkk. (2009), realisme afektif dapat di artikan sebagai sebuah fenomena dimana perasaan afektif seseorang berkontribusi terhadap cara pandang orang tersebut terhadap pengalaman  yang dialami.  Dengan kata lain, realisme afektif membuat  seseorang mudah terdirtorsi dalam memandang suatu kejadian karena masih di pengaruhi oleh emosi mereka. 

Salah satu kemampuan yang menyokong orang yang bermental baja lepas dari affective realism adalah adanya kemampuan yang disebut dengan reality testing. Reality testing mampu membuat mereka membedakan perasaan internal mereka dengan dunia luar. Hal ini akan membuat mereka mampu berpikir secara rasional yang di dasarkan pada fakta dan logika sebagai bagian dari kematangan emosional dan ketahanan mental untuk menghadapi situasi tertentu. 

4. Mampu melahirkan makna dari peristiwa yang menyakitkan  

Saat kita di timpa kejadian yang membuat diri kita sakit, terkadang kita merasa jatuh ke dalam situasi yang membuat kita putus asa. Namun, mereka yang bermental kuat akan berproses bersama luka yang mereka punya dan mencari makna positif yang dapat mereka ambil dari pengalaman negatif mereka. 

Contoh dari orang yang berhasil melakukannya adalah Bheetoven, seorang legendaris di bidang musik klasik. Menurut Valliant (2000), beliau menulis simfoni kesembilannya sebagai ungkapan keputusasaannya akan musibah ketulian yang ia hadapi. Simfoni ini akhirnya lahir sebagai salah satu bentuk keindahan seni dalam dunia musik. 

5. Mampu berdamai dengan masa lalu

Masa lalu menyimpan banyak hal dalam kehidupan manusia, termasuk peristiwa tidak menyenangkan dan luka batin. Bagi orang-orang yang bermental kuat, mereka akan menyadari adanya dua hal ini dalam dirinya dan mencari solusi terbaik. Hal ini  karena mereka memahami bahwa kehidupan masa lalu akan berakibat bagi kualitas  hidup mereka sekarang yang dijalani. 

Bagi orang-orang yang bermental kuat, mereka akan melakukan usaha untuk ‘menyembuhkan’ dirinya. Misalnya, mencari bantuan profesional, dukungan dari orang-orang di sekitar, journaling,  dan self care. Dengan menangani luka yang kita punya dengan baik, maka akan mencegah adanya masalah lain yang muncul di kehidupan mendatang. 

Yang harus kita ingat adalah bahwa untuk menjadi seseorang yang bermental kuat, diperlukan serangkaian proses yang tidak mudah. Yuk, latih diri kita untuk selalu bersabar dalam prosesnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *