Pelangi99 Lounge – Taktik Psikologis Menyeramkan Di gunakan Pada Perang di Masa Lampau, Perang bukan hanya soal adu senjata, tetapi juga soal adu taktik psikologis. Kendati terkesan remeh, penggunaan taktik psikologis tetap memiliki dampak yang efektif dalam melemahkan semangat juang prajurit musuh. Penggunaan taktik psikologis dalam perang di ketahui sudah ada sejak era Sebelum Masehi. Berikut ini adalah contoh dari taktik-taktik tersebut. Pelangi99 Online
Hannibal Barca
Romawi di masa lampau di kenang sebagai salah satu kekaisaran terbesar di era Sebelum Masehi yang wilayahnya membentang di atas tiga benua. Namun sebelum Romawi bisa sebesar itu, Romawi sempat harus berjibaku dengan Kerajaan Kartago yang terletak di Afrika Utara.
Salah satu jenderal Kartago yang paling terkenal adalah Hannibal Barca. Selama terlibat perang melawan Romawi, Hannibal di kenal sebagai sosok yang amat lihai dan merepotkan Romawi di banyak kesempatan.
Dalam Pertempuran Trebia pada tahun 218 SM misalnya, pasukan Hannibal memancing pasukan Romawi untuk menyeberangi Sungai Trebia dan kemudian menyergap pasukan Romawi di sana. Kemudian dalam pertempuran di Danau Trasimene setahun sesudahnya, Hannibal berhasil memanfaatkan sifat keras kepala yang di miliki oleh jenderal Romawi.
Namun Hannibal sendiri bukanlah sosok tanpa cela. Saat hendak menyerang ibukota Romawi, ia membawa pasukan gajah untuk menyeberangi Pegunungan Alpen. Hannibal bermaksud memanfaatkan ukuran gajah yang besar untuk melemahkan semangat juang pasukan Romawi.
Siasat tersebut sayangnya tidak berjalan sesuai harapan. Karena gajah tidak terbiasa melintasi pegunungan yang bersuhu dingin, gajah-gajah tersebut keburu berada dalam kondisi lemah saat akhirnya berhadapan langsung dengan pasukan Romawi.
Peluit Kematian Aztek
Aztek adalah nama dari suku bangsa yang pernah mendiami Meksiko. Saat kerajaan mereka masih berdiri, bangsa Aztek di kenal sangat gemar berperang supaya orang-orang yang di tangkap oleh pasukan Aztek dalam perang bisa di bunuh dalam ritual dan di jadikan korban persembahan kepada dewa Aztek.
Selain menggunakan senjata, pasukan Aztek di perkirakan juga menggunakan peluit khusus sebagai taktik psikologis dalam perang. Sekitar 20 tahun yang lalu, tim arkeolog menemukan 2 peluit Aztek di Meksiko. Peluit tersebut di temukan dalam kondisi sedang di genggam oleh kerangka manusia yang di jadikan korban persembahan di kuil dewa angin.
Peluit ini pada awalnya di duga hanya berfungsi sebagai mainan dan aksesoris semata. Namun penelitian lebih lanjut menunjukkan kalau peluit ini aslinya di gunakan untuk keperluan ritual dan perang. Karena di bentuk sedemikian rupa, peluit ini saat di tiup terdengar seperti teriakan orang yang kesakitan.
Menurut mereka yang meyakini kalau peluit ini adalah alat untuk ritual, peluit ini di percaya berfungsi sebagai pemandu bagi jiwa orang-orang yang sudah meninggal supaya bisa mencapai alam baka.
Sementara kalau menurut mereka yang meyakini kalau peluit ini adalah perangkat perang, peluit ini berfungsi sebagai pemberi tekanan psikologis kepada lawan. Karena peluit ini terdengar seperti raungan orang yang sedang di siksa, peluit ini pun membuat musuh merasa gentar sehingga jadi lebih mudah untuk di kalahkan.
Taktik Psikologis Menyeramkan Di, Peluit ini nampaknya juga di gunakan untuk keperluan pengobatan. Kebetulan dokter Aztek di ketahui menggunakan teknik suara saat melakukan pengobatan pada pasiennya. Saat peluit ini di bunyikan, pendengarnya secara perlahan akan menjadi tak sadarkan diri layaknya orang yang sedang di bius.
Timur Lenk
Timur Lenk atau Tamerlane adalah nama dari panglima perang asal Uzbekistan yang hidup pada abad ke-14. Semasa hidup, Timur di kenal sebagai sosok yang amat di takuti karena ia tidak segan-segan menggunakan taktik yang terkesan sadis dan tidak manusiawi untuk melemahkan semangat juang musuh-musuhnya.
Yang lebih hebat, pria kelahiran tahun 1336 tersebut memimpin pasukan dan kerajaannya dengan tubuh yang setengah lumpuh sambil menunggang kuda. Pada masa jayanya, kerajaan yang di pimpin oleh Timur wilayahnya mencakup Asia Tengah, Iran, Afganistan, dan sebagian India.
Kota Baghdad yang sekarang menjadi ibukota negara Irak menjadi contoh dari kekejaman Timur. Setelah menaklukkan kota tersebut, Timur membunuh 90 ribu penduduk Baghdad dan mendirikan 120 piramid keicl yang terbuat dari tengkorak mereka. Di India, Timur membantai penduduk Delhi dan menghancurkan kota tersebut. Butuh waktu hingga seabad bagi Delhi untuk memulihkan diri pasca invasi yang di lakukan oleh Timur.
Taktik Psikologis Menyeramkan Di, Timur juga pernah terlibat perang melawan Ottoman. Setelah berhasil mengalahkan pasukan Ottoman dan menangkap sultannya, Timur mengurung sultan di dalam sangkar dan kemudian memparadekannya. Selain bertujuan untuk mempermalukan sang sultan, taktik ini juga akan memberikan rasa gentar pada raja-raja lain karena jika mereka berani melawan Timur, mereka mungkin akan bernasib seperti sultan.