Pelangi99 Lounge – Sering Buang Air Kecil dan Cara Mengatasinya Ada berbagai penyebab sering , mulai dari yang ringan hingga yang berat.
Penanganannya pun berbeda-beda dan perlu di sesuaikan dengan
penyebabnya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab terlalu sering kecil agar dapat di lakukan penanganan yang tepat. Pelangi99 Online
Normalnya, frekuensi air kecil adalah 4–8 kali sehari. Jika Anda terlalu banyak minum air, minum mendekati jam tidur,
hingga mengonsumsi makanan atau minuman mengandung kafein, frekuensi buang akan meningkat.
Namun, jika Anda sering air kecil padahal hanya minum sedikit atau tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang dapat menyebabkan
sering kencing,
ini bisa menjadi suatu gejala kondisi medis yang perlu di waspadai.
Fakta Sering Buang Air Kecil dan Cara Mengatasinya
Buang kecil melebihi batas normal untuk waktu yang lama bisa menjadi gejala dari kondisi medis tertentu. Berikut ini adalah beberapa penyebab sering air kecil, di antaranya:
1. Terlalu Banyak Minum Air
Penyebab sering kecil yang pertama adalah terlalu banyak minum air. Semakin banyak cairan yang kita asup, akan semakin banyak pula cairan yang keluar lewat air seni.
Kebutuhan air bersifat individual. Jadi, Anda mungkin membutuhkan lebih banyak atau lebih sedikit air daripada orang lain bergantung pada sejumlah faktor.
Setiap harinya, rata-rata orang di anjurkan minum setidaknya delapan gelas per hari atau sekitar 2 liter.
Untuk mengetahui kecukupan asupan cairan, kita bisa mengeceknya dari warna urine. Urine yang berwarna kuning gelap menandakan kita mungkin kurang minum.
Sebaliknya, urine yang berwarna jernih dan nyaris bening bisa saja menandakan kita terlalu banyak minum. Penyebab ini jarang berbahaya.
Namun pada kasus ini, mengurangi asupan air bisa membantu kita menurunkan jumlah bolak-balik ke kamar mandi.
2. Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah penyebab sering air kecil yang paling umum. Kondisi ini terjadi ketika bakteri menyerang saluran kemih.
Hal tersebut menyebabkan peradangan, sehingga mengganggu
kemampuan kandung kemih untuk menahan kencing. Gejala khas yang menyertai ISK adalah demam dan nyeri perut bagian bawah atau pinggang.
3. Kandung Kemih Overaktif
Overactive bladder atau kandung kemih overaktif terjadi ketika kandung kemih berkontraksi secara berlebihan meski belum penuh oleh urine, sehingga ini bias menjadi penyebab sering air kecil.
Selain sering buang kecil, kandung kemih overaktif di tandai dengan keinginan untuk berkemih yang sulit di tunda dan terbangun di malam hari untuk air kecil.
4. Fibroid Rahim
Fibroid rahim adalah pertumbuhan jaringan non-kanker di dalam atau luar rahim dan banyak dialami oleh wanita usia subur.
Kondisi ini menjadi penyebab sering air kecil, terutama ketika fibroid menjadi lebih besar dan menekan kandung kemih.
Fibroid juga dapat menyebabkan perdarahan hebat, nyeri haid, nyeri saat berhubungan seks, komplikasi selama kehamilan dan persalinan, hingga bahkan masalah kehamilan.
5. Di abetes
Sering buang air kecil merupakan gejala awal penyakit diabetes. Hal ini terjadi karena tubuh berusaha mengeluarkan glukosa yang tidak terpakai di darah melalui urine
6. Gangguan Prostat
Pembesaran prostat (BPH) dapat menekan uretra atau saluran kemih, sehingga menyebabkan dinding kandung kemih lebih sensitif.
Akibatnya, kandung kemih mudah berkontraksi bahkan ketika hanya ada sedikit urine, sehingga menjadi penyebab sering air kecil.
7. vertikulitis
vertikulitis adalah infeksi yang terjadi pada iureticla, yaitu kantung-kantung yang terbentuk di sepanjang saluran dinding usus besar.
di tandai dengan rasa nyeri pada perut bagian kiri bawah, sering air kecil, diare, dan perdarahan dari anus.
Selain beberapa penyakit di atas, sering air kecil juga iur di sebabkan oleh gangguan saraf, stroke, dan gangguan cemas.
8. Efek Obat-obatan Di uretik
Penggunaan obat-obatan iuretic bertujuan untuk membuang cairan berlebih di dalam tubuh.
Jenis obat ini biasa digunakan untuk pengobatan hipertensi atau penumpukan cairan dalam tubuh yang akan di keluarkan oleh ginjal.
Oleh karena itu, mengonsumsi jenis obat-obatan ini dapat meningkatkan frekuensi air kecil.
9. Kehamilan
Penyebab sering buang air kecil yang lainnya adalah hamil. Selama trimester pertama, wanita hamil akan lebih sering air kecil.
Hal ini terjadi karena perkembangan uterus dapat menekan kandung kemih. Untuk mengatasinya, Anda di sarankan melakukan senam Kegel secara rutin.
10. Interstitial Cystitis
Penyebab sering kecil yang lainnya adalah karena interstitial cystitis.
Pada dasarnya, interstitial cystitis adalah kondisi ketika “kabel” di dalam tubuh kita menyilang dan memberi tahu otak bahwa kita perlu air kecil saat kandung kemih penuh.
Padahal, tugas ini seharusnya dilakukan oleh saraf panggul.
Seiring dengan kebutuhan air kecil yang terus-menerus, bahkan jika kita hanya mengeluarkan cairan dalam jumlah kecil,
kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat kandung kemih terisi, nyeri di panggul atau di antara vagina dan anus, serta nyeri saat berhubungan seks.
Meskipun tidak dapat di sembuhkan, interstitial cystitis dapat dicoba untuk di obati dengan terapi fisik untuk meredakan nyeri panggul,
pelatihan kandung kemih, konsunsi obat untuk mengendurkan kandung kemih dan mengurangi ketidaknyamanannya, dan banyak lagi.
Cara Mengatasi Sering Buang Air Kecil
Penanganan untuk sering buang air kecil di lakukan sesuai penyebab yang mendasarinya. Oleh karena itu, untuk memastikan penyebab sering buang air kecil yang Anda alami,
sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Dokter akan menanyakan riwayat penyakit Anda dan melakukan rangkaian pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang.
Jika dokter sudah memastikan penyebab Anda sering buang air kecil, dokter akan merencanakan penanganan yang sesuai. Misalnya, jika sering buang air kecil karena di abetes,
pengobatan yang di lakukan adalah mengontrol kadar gula darah dalam tubuh. Sementara itu,
penanganan sering buang air kecil karena kandung kemih yang terlalu aktif dapat di bantu dengan cara berikut ini:
1. Melatih Kandung Kemih
Anda dapat melatih kandung kemih mengendalikan waktu buang air kecil. Latihan ini bisa Anda lakukan selama kurang lebih 12 minggu.
Hal ini untuk melatih kandung kemih menahan kencing lebih lama, sehingga frekuensi buang air kecil dapat kembali normal.
2. Melakukan Senam Kegel
Senam Kegel dapat menguatkan otot di sekitar kandung kemih dan uretra, sehingga dapat mengurangi dorongan buang air kecil.
Mengendalikan kandung kemih dapat di lakukan dengan latihan yang berfokus pada otot panggul.
Lakukan latihan senam Kegel selama 5 menit sebanyak 3 kali dalam sehari.
3. Pakai Selimut dan Kaus Kaki
Memakai selimut dan kaus kaki bisa membantu untuk mengatasi rasa dingin di malam hari.
Terlebih ketika musim hujan melanda. Ketika udara dingin, keinginan tubuh untuk buang air kecil menjadi semakin meningkat.
Sementara itu, memakai kaus kaki saat tidur juga bisa mengurangi tekanan pada pembuluh darah dan juga kaki.
Ketika tubuh berbaring, gaya gravitasi akan membuat cairan tubuh bergerak turun dan menumpuk di bagian kaki.
Hal tersebut bisa membuat tekanan di pembuluh darah kaki jadi meninkat dan menyebabkan cairan di serap kembali ke aliran darah.
Sementara itu, seakin banyak cairan yang diserap, akan semakin banyak pula jumlah urin yang di keluarkan pada malam hari.
4. Mengatur Pola Makan
Untuk mengurangi dorongan buang air kecil, Anda di sarankan menghindari makanan dan minuman yang dapat mengiritasi kandung kemih atau bersifat di uretik.
Makanan atau minuman mengandung kafein, pemanis buatan, dan makanan pedas dapat meningkatkan keinginan untuk berkemih.
Oleh karena itu, sebaiknya Anda mengurangi konsumsi makanan atau minuman tersebut.
Sebagai gantinya, penuhi asupan serat dan minum air putih, tetapi hindari banyak minum menjelang waktu tidur di malam hari.