BERITA UNIK

Senjata Menakjubkan yang Batal Digunakan di Medan Perang

Pelangi99 Lounge – Senjata Menakjubkan yang Batal Digunakan di Medan Perang, Sejarah manusia banyak diwarnai oleh perang. Akibatnya, kemajuan teknologi dan peradaban juga diikuti dengan kian canggihnya persenjataan yang digunakan oleh manusia. Banyak dari senjata tersebut yang menunjukkan kehebatannya di medan perang, namun tidak sedikit pula senjata-senjata tersebut yang keburu ditinggalkan sebelum sempat digunakan di medan tempur. Berikut ini adalah 5 contoh senjata yang nampak canggih dan inovatif, namun pada akhirnya tidak pernah digunakan di medan perang. Pelangi99 Online

Panzer VIII Maus

Panzer VIII Maus

“Maus” dalam bahasa Jerman berarti “tikus”. Normalnya kita mengasosiasikan tikus dengan hal-hal yang sifatnya kecil. Namun hal tersebut tidak berlaku untuk kendaraan tempur Jerman yang satu ini. Pasalnya Panzerkampfwagen VIII Maus justru merupakan salah satu tank terbesar sekaligus terberat yang pernah dibuat oleh Jerman.

Maus memiliki lapisan pelindung setebal 22 cm dan berat mencapai 188 metrik ton. Raksasa logam ini juga dilengkapi dengan meriam berkaliber 12,8 cm. Dengan melihat spesifikasinya tersebut, maka Maus secara teoritis bisa menghancurkan sasaran darat apapun. 

Namun realita menunjukkan kalau Maus memiliki sejumlah kelemahan besar yang membuatnya tidak efektif di medan perang. Kelemahan pertama adalah karena tank ini berukuran amat besar dengan lapisan pelindung yang begitu tebal, tank ini hanya bisa melaju hingga kecepatan maksimum 22 km/jam.

Karena Maus berukuran begitu besar, maka Maus juga memerlukan mesin yang kuat supaya tank ini bisa melaju. Padahal teknologi kendaraan bermotor pada masa itu masih belum semaju sekarang.

Bukan hanya itu, bobot Maus yang mencapai ratusan metrik ton menyebabkan tank ini tidak bisa di bawa menyeberangi jembatan. Ukuran Maus yang besar juga menjadikan tank ini amat rentan di serang oleh pasukan udara musuh. 

Sebagai akibatnya, walaupun pada awalnya Maus hendak di produksi sebanyak 150 unit untuk keperluan Perang Dunia II, hanya 2 tank yang selesai di buat. Sementara tank-tank lainnya tidak sempat di produksi karena proses pembuatannya keburu di batalkan.

Meriam Raksasa Babylon

Meriam Raksasa Babylon

Saat masih berkuasa, Saddam Hussein memiliki cita-cita untuk menjadikan Irak sebagai salah satu negara terkuat di kawasan setempat. Untuk mewujudkan hal tersebut, Saddam pun ingin supaya Irak memiliki senjata terkuat pada masanya. Proyek Babylon adalah contoh dari upaya Saddam untuk mewujudkan hal tersebut.

Proyek Babylon adalah sebutan untuk proyek militer rahasia Irak untuk menciptakan meriam raksasa sepanjang 156 meter. Jika meriam ini selesai di buat, maka meriam ini bakal memiliki jarak tembak yang bahkan lebih jauh di bandingkan roket Scud. Meriam Babylon di perkirakan juga sanggup menembakkan pelurunya hingga ke luar angkasa.

Otak utama di balik Proyek Babylon adalah Gerald Bull, seorang ilmuwan asal Kanada yang memiliki cita-cita meluncurkan satelit dengan memakai meriam. Namun oleh Saddam, otak encer Bull justru malah di manfaatkan untuk membuat meriam terbesar di dunia.

Karena meriam Babylon berukuran amat besar, maka meriam ini hanya bisa di di rikan dengan memakai bukit kecil sebagai penopangnya. Kalaupun meriam ini pada akhirnya benar-benar di gunakan untuk keperluan perang, ukurannya yang luar biasa besar menyebabkan meriam ini bakal menjadi sasaran empuk oleh pesawat musuh.

Meriam Babylon pada akhirnya tidak pernah selesai di bangun karena Bull tewas di bunuh secara misterius. Tidak di ketahui siapa pelaku pembunuhan Bull, namun putra Bull meyakini kalau orang yang membunuh ayahnya adalah agen rahasia Israel.

Pesawat Bertenaga Nuklir Convair X-6

Pesawat Bertenaga Nuklir Convair X-6

Di bidang militer, nuklir bukan hanya bisa di gunakan untuk membuat bom dan hulu ledak. Nuklir bisa juga di gunakan untuk bahan bakar kendaraan militer karena kendaraan yang menggunakan bahan bakar nuklir bisa beroperasi dalam jangka waktu yang amat lama tanpa harus melakukan isi ulang bahan bakar.

Sejumlah kapal selam dan kapal induk di ketahui sudah menggunakan tenaga nuklir sebagai bahan bakarnya. Jadi hanya masalah waktu saja sebelum mereka menerapkan teknologi bahan bakar nuklir untuk pesawat terbang. Convair X-6 adalah hasil dari wacana tersebut.

Convair X-6 adalah pesawat bertenaga nuklir yang di fungsikan sebagai pesawat pembawa bom. Rencananya pesawat ini bisa tetap terbang di ketinggian selama berminggu-minggu lamanya. Supaya pilot dan awak pesawat aman dari radiasi yang di pancarkan oleh reaktor di pesawat, reaktor tersebut di lapisi dengan lapisan karet dan timah seberat 12 ton.

Senjata Menakjubkan yang Batal Di gunakan di Medan Perang, Proyek pengembangan Convair pada akhirnya tidak di lanjutkan karena pihak-pihak yang terlibat masih belum berhasil menciptakan pesawat bertenaga nuklir yang benar-benar aman meskipun penelitian untuk pesawat ini sudah menelan biaya hingga ratusan juta dollar. Sebagai gantinya, para ilmuwan militer AS kemudian lebih memilih untuk mengembangkan teknologi persenjataan lain, misalnya roket raksasa dengan jangkauan antar benua.

Bom Panjandrum

Bom Panjandrum,Senjata Menakjubkan yang Batal Digunakan di Medan Perang

Jika di lihat secara sekilas, Panjandrum nampak seperti alat yang tidak berbahaya. Pasalnya benda ini nampak seperti sepasang as roda raksasa dengan poros di tengahnya. Walaupun nampak tidak berbahaya dan terkesan seperti mainan, Panjandrum aslinya adalah senjata yang sangat dahsyat – jika senjata ini berfungsi sebagaimana mestinya.

Panjandrum di ciptakan oleh militer Inggris saat mereka hendak melakukan pendaratan ke pesisir Perancis yang saat itu masih di kuasai oleh Jerman semasa Perang Dunia II. Jerman sadar kalau negara-negara Sekutu bakal mencoba menyerbu Jerman dari arah Perancis. Oleh karena itulah, Jerman pun memasang sistem pertahanan yang kokoh di pantai utara Perancis.

Untuk mengatasi hal tersebut, militer Inggris pun menciptakan Panjandrum. Senjata ini pada dasarnya adalah sejenis bom raksasa yang bisa bergerak sendiri dengan memakai dorongan roket. Roda yang terpasang di kedua sisinya menyebabkan Panjandrum bisa bergerak sendiri saat roketnya menyala.

Jika senjata ini berfungsi sesuai dengan tujuan penciptaannya, Panjandrum rencananya bakal di gunakan untuk menghancurkan barikade tembok pelindung sehingga pasukan Inggris kemudian menerobos masuk melalui lubang yang tercipta. 

Senjata Menakjubkan yang Batal Di gunakan di Medan Perang, Permasalahannya adalah saat uji coba di lakukan, Panjandrum kerap oleng sebelum berhasil mencapai sasarannya. Panjandrum juga bisa meledak sendiri dan kemudian malah membahayakan tentara Inggris. Melihat hal tersebut, militer Inggris pun memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan pengembangan senjata ini.

Meriam Matahari

Meriam Matahari,Senjata Menakjubkan yang Batal Digunakan di Medan Perang

Pernahkah anda melakukan percobaan membakar kertas dengan memakai kaca pembesar dan sinar matahari? Karena kaca pembesar memiliki sifat mengumpulkan cahaya, cahaya yang terkumpul pada titik tertentu akan menciptakan titik api yang cukup panas untuk membakar kertas.

Pada masa Perang Dunia II, Jerman ternyata pernah memiliki rencana untuk menciptakan senjata dengan konsep serupa. Tidak main-main, jika senjata bertenaga matahari ini jadi di buat, Jerman berencana menggunakannya untuk membakar kota!

Informasi mengenai proyek pengembangan senjata ini pertama kali muncul dalam majalah Life Magazine terbitan tahun 1944. Ilmuwan Jerman yang bernama Hermann Oberth adalah tokoh yang mengusulkan senjata ini. Ia memperkirakan kalau senjata ini memerlukan waktu 15 tahun hingga selesai di bangun.

Rencananya, senjata ini bakal memiliki wujud menyerupai semacam meriam yang di lengkapi dengan sejumlah cermin raksasa. Jika sudah jadi, meriam tersebut bakal di terbangkan ke luar angkasa memakai roket dan kemudian di pasang pada struktur raksasa yang mengorbit di atas Bumi.

Senjata Menakjubkan yang Batal Di gunakan di Medan Perang, Oberth sempat menerima pendanaan dari pemerintah Nazi Jerman yang tertarik akan idenya, namun senjata yang di maksud pada akhirnya tidak pernah selesai di buat karena Jerman keburu kalah perang pada tahun 1945. Seusai perang, Oberth kemudian bekerja untuk Wernher von Braun, mantan ilmuwan Nazi yang kini bekerja untuk NASA.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *