Pelangi99Lounge –Sakit Kepala Terus Menerus, Ini Pengalaman Fatima Jajal Terapi Lintah, Terapi lintah awalnya dipandang sebelah mata, karena tidak yakin manfaatnya bagi kesehatan. Namun cara pandang Maria Fatima Bona berubah setelah mencoba terapi tersebut pada 2018.
Salah satu efeknya adalah tidak lagi merasakan sakit kepala terus menerus. Fat, demikian dia biasa disapa, selalu mengalami sakit kepala akibat tekanan pekerjaan dan pola hidup setiap hari. Tiap sakit kepala Fat selalu minum obat demi mengusir rasa tidak nyaman tersebut.
“Dulu kalau pas nggak enak langsung minum, karena yang penting nggak pusing dan sakit kepala lagi. Sekarang sudah nggak lagi habis terapi lintah. Waktu itu ditaruh juga di kepala 4 atau 5 ekor,” kata gadis 23 tahun yang tinggal di Jakarta Barat tersebut.
Selain itu, berat badan Fat juga naik sekitar 10,2 kilogram dibanding sebelumnya. Saat ini Fat yang bekerja sebagai karyawan swasta memiliki berat badan 53,2 kilogram. Fat mengatakan, bobot tersebut mengakibatkannya tampak lebih berisi. PokerOnline
Sakit Kepala Terus Menerus, Ini Pengalaman Fatima Jajal Terapi Lintah
Menurut Fat, dia sebelumnya tak tertarik mencoba terapi lintah. Namun, berubah setelah dua saudaranya sempat mencoba terapi tersebut. Dua saudaranya mengalami gangguan fungsi liver dan mata minus.
Fat mengatakan, sebelum terapi dia ditanya terlebih dulu seputar gangguan yang dialami. Terapis di sebuah klinik terapi lintah di Jakarta Barat tersebut kemudian menentukan lokasi tubuh yang ditempel lintah. Saat itu lintah ditempel di kepala, punggung, dan telapak kaki.
“Kalau titik yang ditempel salah, lintahnya jatuh gitu nggak mau nempel. Kalau tepat, dia langsung nempel dan baru jatuh pas sudah gendut. Saya lihat sendiri tuh lintahnya dari kecil sampai jadi gede,” kata Fat.
Menurut Fat, dia hanya perlu waktu kurang dari dua hari untuk merasakan efek terapi lintah. Terapi tersebut sebetulnya harus diulang untuk mempertahankan manfaat pengobatan. Namun Fat belum punya waktu untuk kembali terapi.
Fat berharap bisa kembali terapi dalam waktu dekat. Manfaat pengobatan sebetulnya masih dirasakan hingga saat ini, namun dengan kembali terapi diharapkan tubuhnya bisa selalu sehat dan tidak kembali merasa sering pusing .
Baca juga: Praktik Kanibalisme, Begini Kehidupan Suku Korowai