PELANGI99 – Malam ini garahku memanas, kulihat suamiku sedang sibuk menulis diruang kerjanya, kuhampiri dia dengan memakai pakaian dan wewangian yang merngsng. Suamiku hanya tersenyum saja, kudekati dan kuelus tubuhnya dari belakang dia tidak menampakkan imbangan garahku. Saat Keponakanku Datang Aku Belum Siap
Aku jadi uring-uringan setelah mendengar permohonannya untuk tidak mengganggunya beberapa saat, ga*rahku padam dan aku kecewa. Kuhidupkan televisi dan tak berapa lama suamiku menjemput untuk mengajakku tidur tapi sayang aku telah kecewa. Kulayani suamiku asal-asalan saja dan terus tidur.
Jika pagi tiba aku manusia super sibuk menyiapkan segala keperluan anak dan suami, tetapi begitu suami dan anakku berangkat rumahku menjadi sunyi. Biasanya untuk menghilangkan kejenuhan aku melakukan kegiatan membersihkan rumah dan membuka site internet mencari teman ngobrol dan sesekali membuka site dew*sa.
Suasana pagi ini berbeda jauh, musim liburan sekolah anak-anakku berlibur di rumah neneknya praktis tinggal aku sendiri. Saat kubuka salah satu site p*rno nampak adegan yang cukup membuat kepalaku pusing apalagi tadi malam aku kecewa terhadap suamiku.
Saat Keponakanku Tiba-Tiba Datang
Aku keruang televisi setelah mematikan komputer dan menghidupkan film prno VCD yang kupinjam tanpa sepengetahuan suamiku, hal ini sering kulakukan untuk menghilangkan kejenuhan. Saat kulihat pnis besar masuk dalam mulut mungil cewek bule nfsuku melambung, tanpa terasa tanganku memijit memkku yang basah dan berair,
Tiba-tiba aku merasakan ada orang yang mengintipku, saat kutoleh kebelakang jantungku berdebar keras, cepat-cepat kurapikan baju, cepat-cepat kuraih remote televisi dan kumatikan, aku berdiri sambil marah – marah karena malu ,..
” He dik Rio, kenapa masuk rumah tidak mengetuk dulu,..” bentakku
” E,.. maaf tante aku mau menyerahkan undangan karang taruna dan tadi kulihat pintu depan rumah tante tidak tertutup dan kudengar seperti suara orang bertengkar makanya aku masuk perlahan-lahan dan kiranya,..
” Rio tidak meneruskan perkataannya, dia tertunduk dan menyodorkan undangan yang dimaksud.
Aku berfikir keras bagaimana nantinya aku akan jadi bahan omongan dikalangan anak muda jika Rio bercerita pada temannya.
” Eh dik Rio jangan cerita apa-apa yan sama temennya tentang tante saat ini”
Rio hanya tersenyum penuh arti aku semakin bingung, kupegang tangan Rio dia terkejut, kulemparkan senyumku penuh arti dan Rio tanggap. Direngkuhnya tubuhku dan berbisik,.
” Kenapa tante harus melakukan sendiri, padahal aku sudah dari tadi melihat semuanya,.”
Tanyanya penuh nfsu dan aku akan diam seterusnya. ” Kenapa kamu juga hanya diam saja Rio,? Kalau sudah tahu dari tadi,?” Balasku dan diluar dugaan rio menggendongku menuju sofa dipojok ruang. Saat aku terlentang rio dengan cekatan merba bibrku dengan bibrnya.
Saat Keponakanku Sangat Menggoda
Tangannya berusaha menggapai pay*daraku yang sudah mengeras.
Aku tidak mendengar lagi kelanjutan omongannya karena aku saat ini sudah tidak memakai baju dan merasakan bagaimana lidah rio menjelajah memkku.
Tangannya kurasakan berjalan senti demi senti menelusuri tubuhku. Aku jagi semakin g*la merasakan ulah rio yang demikian.
” Riiiiiiooooooo,.. ahhhhhhhhh ” aku mengerang panjang,..
” Apa tante,” jawabnya perlahan dan melanjutkan lagi kegiatannya, kurasakan klenttku diggit kecil-kecil sehingga aka menjerit keenakan. Kutarik rambut rio untuk menjauh dari memkku tapi semakin kutarik, kepala rio semakin kuat terbenam dan kurasakan memkku penuh dengan l*dah rio sampai kedalam.
Sambil menghsap dan menjlati memkku rio membuka sendiri baju dan celananya. Aku penasaran dan geli, kini aku duduk dan rio kusuruh berdiri, dengan perlahan dan mengelus seluruh tubuhnya rio mulai kuperlakukan maksimal. Mula-mula kulihat rio tersenyum dan mendesak, tetapi saat tanganku merba luar ** nya rio mulai memejamkan mata dan,..
Aaaaaahhhhhhhhh zzzzzzzzzz kudengar suaranya yang aneh saat kutarik keras ** nya dan kulihat batang p*nisnya sudah berdiri tegak manantang. Kuperkirakan ukurannya normal saja 13 CM kaku dan hitam legam, kupegang ujungnya sudah mengeluarkan cairan bening. Saat Keponakanku
Aku tetap menutup rapat mulutku, sehingga pnis rio hanya menempel pada luar mulutku saja. Rio memaksakan diri dan akhirnya sambil kupegang btang pnis rio dan kubuka mulutku, perlahan pnis hitam masuk memenuhi mulutku yang mungil.
Rio menjerit dan mendengus hebat, kulihat rio mulai gemeteran karena posisinya dia berdiri dan aku semakin asik menghsap pnis hitam itu. Kujlat seluruh permukaannya serta telurnya kumasukkan dalam mulutku berganti-ganti. Rio memegang kepalaku dan menuntun maju mundur sementara susu dan memkku dibiarkan menganggur. Saat Keponakanku
Tangan kananku memegang pnis dan kini tangan kiriku memegang memkku sendiri karena kedua tangan rio sibuk memegang kepala dan menyibakkan rambutku yang awut-awutan. Kurasakan memkku kembali basah sementara mulutku sudah puluhan kali maju mundur merasakan pnis rio,.
Kurasakan betapa penuhnya mulut memkku menerima pnis dengan perlakuan seperti itu. Setelah seluruh btang pnis mengisi memkku rio perlahan=lahan memaju mundurkan pnisnya mengck memkku yang semakin basah. Melihat susku bergoyang-goyang tangan rio menggapai dan mem*ras perlahan. Saat Keponakanku
Rio terus bergoyang dan tanpa sadar aku semakin mengimbangi permainannya. Kugoyangkan pinggulku berputar sementara kakiku menjadi sasaran mulut rio. Mulutku terengah engah melihat kelakuan rio yang semakin lama semakin cepat.
Keringatku mulai muncul demikian juga rio. Susku semakin keras dirmas sementara kaki kiriku tetap bergelantungan. Badanku mulai menegang dan aku menjadi kaku sejenak saat kurasakan kenikmatan yang tiada tara,
” Rio aku sudah nggak tahan,.
” sebentar Tante aku masih belum” jawabnya sambil panttnya tetap begoyang menuruti irama pnisnya.
Tak seberapa setelah aku mengalami kenikmatan yang tiada tara, Rio berguman keras
Mendengar perkataan itu aku menjadi begarah dan, kurasakan ada semprotan hangat didinding memkku aku menjadi semakin nyaman saranya. Kutahan panttku dan kuraih pantt rio untuk pnisnya tetap menempel pada memkku. Rio berteriak hebat demikian pula aku. Saat Keponakanku
Kuhsap kuat-kuat pnisnya dan kurasakan sisa-sisa sprma masih keluar dari lubang pnisnya,?. Asin gurih,?..Rio kegelian, tapi tak kuhiraukan mulutku tetap mengelomoh btang pnis yang mulai lembek. Akhirnya setelah bersih kukeluarkan pnis dari mulutku dan kulihat pnisnya sudah lemas dan tergeletak menggelantung.