PELANGI99 LOUNGE
Minim prestasi di Moto3 dan Moto2 hingga juara MotoGP 2021
Profil Fabio Quartararo Fabio Quartararo mencuat jadi salah satu pembalap papan atas di MotoGP. Pria asal Prancis itu tampil prima semenjak naik kelas dari Moto2 hingga bisa jadi juara MotoGP 2021 bersama tim utama Yamaha, Monster Energy.
Tak pelak, Quartararo pun kini kembali di prediksi bisa meledak di ajang MotoGP 2022. Walau tak bisa tampil maksimal di seri perdana MotoGP Qatar, dia masih punya potensi untuk mempertahankan gelar juara musim ini. Momentum itu bisa di lakukan pertama kali di MotoGP Mandalika.
Jika bicara performanya, tentu tak ada yang mengira jika Quartararo bisa melejit jadi pembalap hebat di MotoGP. Terlebih, tak ada prestasi mencolok yang pernah di raihnya sepanjang karier memulai balapan hingga sebelum menjadi kampiun.Profil Fabio Quartararo
Quartararo lahir di Nice, Prancis, 22 tahun silam, tepatnya pada 20 April 1999. Dia memulai kariernya sebagai pembalap saat usianya masih belia, yakni saat masih empat tahun. Di tempa ayahnya yang bernama Etienne, yang notabene merupakan juara di kelas 125cc, kemampuannya mulai terasah.Profil Fabio Quartararo
1. Menawan saat tampil di CEV Moto3 hingga di juluki El Diablo
Quartararo kemudian mendapatkan bimbingan langsung dari Jean Philippe Henry. Hal itu membuat potensinya semakin berkembang. Rela mengorbankan masa mudanya untuk bisa berprestasi di ajang balapan, dia bahkan sampai pindah dari Prancis ke Spanyol untuk ditangani pelatih yang tepat.
Dia pun mendapatkan kesempatan mentas di seri pre-Moto3 pada 2012. Hasilnya, dia bisa mengangkangi pembalap muda Spanyol hingga akhirnya di lirik CEV Repsol untuk mentas CEV Moto3 pada 2013.
Di bawah asuhan Juan Borja selaku mantan juara dunia, namanya kian melejit. Hingga akhirnya, dia tampil menawan jadi juara dalam gelaran CEV Moto3 berturut-turut pada 2013 dan 2014. Atas prestasi tersebut, ia di juluki El Di ablo atau Sang Iblis.
2. Berhasil di MotoGP tanpa pernah jadi juara saat di kelas bawahnya
Prestasi itu mengantarkannya naik kelas ke ajang Moto3 pada 2015. Dia membalap bersama Estrella Galicia. Namun, performanya sedikit mengecewakan. Debut Quartararo hanya bisa finish di peringkat 10 dalam musim pertamanya di kelas ini.
Performa itu tak membuat pijarnya di Moto3 hilang. Dia kemudian pindah ke Leopard Racing pada 2016, tapi tak bisa menunjukkan taringnya. Dia gagal meraih gelar juara. Bagaimana tidak, dia hanya bisa finish di peringkat 13 saja pada akhir musim Moto3 2016.
Namun, pembalap yang di kenal dengan helm bergambar iblis itu beruntung, karena tetap mendapatkan kesempatan naik kelas di Moto2 pada 2017. Promosi ke tim Pons Racing, dia kembali gagal unjuk gigi dan hanya bisa menyelesaikan musim di posisi ke-13 klasemen akhir.
Semusim berselang, dia pinah ke Speed Up Racing. Memulai balapan dengan tim baru di Moto2 2018. Dia mulai menunjukkan performa lebih baik. Dia bisa finish di peringkat 10 pada akhir musim.
3. Tak berprestasi, tapi bisa naik kelas ke MotoGP dengan Petronas Yamaha SRT
Walau tak punya prestasi cemerlang, jalan karier Quartararo sedikit beruntung. Petronas Yamaha SRT yang jadi tim satelit di MotoGP, mencium potensinya. Keputusan mereka tak sia-sia, karena sang pembalap justru mulai bisa menunjukkan potensi sebenarnya dengan motor yang spesifikasinya sama dengan Monster Energy Yamaha.
El Di ablo kerap start di posisi tiga besar pada 2019, sekaligus menggelitik dominasi dari Marquez. Dia pun tercatat mengakhiri musim di posisi kelima, dengan torehan 192 poin, plus tujuh kali masuk podium dan mencatatkan posisi teratas dalam enam kesempatan.
Awal musim 2020, Quartararo juga sempat menggebrak. Namun, inkonsistensi menghampirinya, sehingga dia harus merelakan gelar juara ke tangan Joan Mir. Quartararo mengakhiri musim di posisi delapan, dengan raihan 127 poin.
4. Langsung moncer ketika jadi suksesor Valentino Rossi di Monster Energy Yamaha
Hal itu tak menyurutkan Monster Energy Yamaha untuk merekrutnya pada gelaran MotoGP 2021 . Dia tampil menawan dalam debutnya bersama tim pabrikan itu. Dia bertukar posisi dengan Valentino Rossi yang hengkang ke Petronas SRT.
Quartararo benar-benar tampil impresif sepanjang MotoGP 2021. Total, Quartararo naik podium sebanyak 11 kali, dan finis di posisi pertama sebanyak lima kali. Pembalap asal Prancis itu mengumpulkan 267 poin, meninggalkan Bagnaia yang berada di posisi kedua dengan torehan 202 poin.
Performa terburuknya musim ini adalah saat mentas di MotoGP Spanyol. Dia hanya bisa finish di peringkat 13. Catatan buruk itupun di raih, karena Fabio Quartararo sedang dalam kondisi cedera di tengah balapan.
5. Juara MotoGP 2021 dengan mencatatkan beberapa rekor
Quartararo mencatatkan sejarah anyar usai di pastikan jadi juara MotoGP 2021. Dia tercatat sebagai satu-satunya pembalap asal Prancis yang mampu meraih prestasi tersebut di ajang balap motor paling elite di dunia ini.
Menariknya lagi, Quartararo mampu menjadi kampiun di musim pertamanya saat masuk tim pabrikan. Sebab, dalam dua musim sebelumnya dia hanya berada di tim satelit Yamaha.
Pembalap berusia 22 tahun ini berhasil menuntaskan dahaga Yamaha menjadi juara MotoGP. Terakhir kali pembalap Yamaha bisa melakukan itu adalah enam tahun silam. Jorge Lorenzo kala itu berhasil mengantongi gelar juara MotoGP 2015.
Usai Lorenzo, Marc Marquez bersama Repsol Honda, berhasil mendominasi balapan. Tercatat, pembalap asal Spanyol itu meraih gelar empat musim beruntun sejak 2016 hingga 2019. Setelahnya, ada Joan Mir (Suzuki) yang secara mengejutkan bisa jadi juara MotoGP 2020.
Baru pada musim ini, Quartararo mampu membuktikan diri layak bersaing dengan pembalap elite lainnya. Tentu ini jadi hal positif, terlebih usianya juga masih sangat muda.
Yuk Cairkan Rezeki Puluhan Juta Setiap Harinya Dengan Mudah !
Hanya Di PELANGI99 , Modal 25rb Saja Tingkat Kemenangan 96% !
Tersedia Promo Khusus Menarik Bagi Anda
Wa : +6287798703858
Loginsite : http://SUPERPELANGI99. NET
bandarpoker #capsasusun #pelangi99 #pkvgames #depopulsa