TIPS & TRICK

Prediksi Dunia di Masa Depan yang Bikin Merinding

PELANGI99 LOUNGE . Prediksi Dunia di Masa Depan yang Bikin Merinding , sangat sulit mengingat memprediksikan prakiraan cuaca saja kadang tidak akurat. Siapa yang bisa menebak beberapa dekade yang lalu internet bisa membentuk wajah dunia saat ini?

Namun, banyak juga ilmuan di dunia yang sudah bisa membaca tren dan perkembangan saat ini. Mereka pun menciptakan prediksi mengenai seperti apa kehidupan di masa yang akan datang. 

Beberapa visi dan prediksi tentang masa depan ini mungkin berlebihan, namun bisa saja terjadi. Nah, mari kita lihat prediksi paling jujur ​​tentang masa depan yang mungkin tidak ingin kamu bayangkan. 

1. Kepunahan massal keenam

Kepunahan massal adalah peristiwa mengerikan yang mengakhiri persentase terbesar kehidupan di bumi. Seperti yang dikatakan Cosmos Magazine, sejauh ini sudah terjadi lima kepunahan massal, ditambah lagi dengan berbagai kombinasi perubahan iklim dan bencana alam, peristiwa itu berhasil menghapus 75 persen atau lebih spesies dari permukaan planet ini.

Richard Leakey dari IUCN setuju bahwa dunia saat ini sedang menuju kepunahan massal terbesar sejak dinosaurus punah.

Physics World menunjukkan bahwa sekitar satu juta spesies di dunia mungkin akan menghadapi kepunahan berkat ulah manusia itu sendiri. Sebab, manusia telah memengaruhi sekitar 75 persen daratan dan dua pertiga dari lingkungan laut dengan berbagai tindakan destruktifnya. Namun dalam perspektifnya, skema kepunahan massal adalah bagian dari tatanan alam.

2. Antibiotik akan kehilangan fungsinya

Seperti yang kita tahu, antibiotik penting bagi pengobatan modern. Namun, dilansir dari Independent, ada fakta bahwa antibiotik akan segera berakhir.

Para dokter di dunia terlalu banyak meresepkan antibiotik sehingga obat itu menumpuk dalam sistem manusia dan membuat beberapa bakteri memiliki kemampuan untuk membangun resistensi yang menjadi “super”. Industri ternak juga biasanya memberi antibiotik kepada makanan ternak untuk mencegah infeksi. 

Dikutip dari BBC, situasi superbug ini akan menjadi hal buruk. Jika manusia secara signifikan tidak mengurangi penggunaan antibiotik yang merajalela, ada kemungkinan suatu hari nanti antibiotik akan kehilangan fungsinya

Saat itulah infeksi biasa dan goresan kecil sekali pun akan berpotensi mematikan. Kemoterapi dan operasi besar pun tidak mungkin untuk dilakukan. Margaret Chan, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia bahkan mengatakan bahwa era pascaantibiotik mungkin akan menjadi akhir dari pengobatan modern. 

Untungnya, hal ini belum terjadi. Para ahli mengatakan resistensi antimikroba akan menjadi ancaman yang lebih besar daripada kanker dan pengaruhnya terhadap ekonomi global akan sangat besar juga.

3. Perjalanan ruang angkasa komersial

Kagum atau Ngeri? 9 Prediksi Dunia di Masa Depan yang Bikin Merinding!express.co.uk

Era ajang antariksa antarnegara memberi peluang bagi siapa saja untuk melakukan perjalanan ruang angkasa secara komersial. Axios menjelaskan bahwa Jeff Bezos, salah satu pengusaha terkaya, ingin membuka jalan bagi satu triliun manusia untuk menjelajahi tata surya. Elon Musk sendiri sedang memfokuskan dirinya dalam proyek ke Mars. Namun, proyek tersebut membanderol harga tinggi untuk perjalanan ruang angkasa. 

Dilansir dari New York Times, tren perjalanan ruang angkasa saat ini tampaknya menjadi sasaran bagi orang-orang yang superkaya. Virgin Galactic dari Richard Branson menawarkan wahana antariksa dengan harga USD250 ribu (Rp3,5 miliar), dan sebuah perusahaan bernama Axiom Space berencana untuk membangun stasiun ruang angkasa komersial dengan kabin mewah seharga USD50-55 juta (sekitar Rp700-750 miliar).

4. Makanan di masa depan

Alga itu akan dikreasikan dalam bentuk smoothie, keripik, batang protein dan sejenisnya. Meskipun relatif mudah tumbuh karena tidak memerlukan air segar, alga memiliki rasa lumut yang sepertinya kurang nikmat.

Untungnya, para ilmuwan juga mengembangkan minyak ganggang dan mentega yang memiliki rasa lebih netral. Sementara itu, serangga akan ditumbuk menjadi bubuk protein seperti tepung dan dapat dicampur dengan apa saja.

5. Hancurnya satelit

Kagum atau Ngeri? 9 Prediksi Dunia di Masa Depan yang Bikin Merinding!

Sejumlah teknologi modern sangat bergantung pada keberadaan satelit. Menurut io9, penghancuran semua (atau bahkan sebagian besar) dari satelit di orbit akan membawa kita ke zaman batu, secara besar-besaran membatasi komunikasi dan menghancurkan GPS. Ini akan menciptakan efek domino yang juga menghilangkan internet, TV, radio, kartu kredit, dan ATM sehingga tidak berguna lagi. Selain itu, operasi militer pun akan terhambat. 

Mengapa ya penghancuran satelit bisa terjadi? Badai matahari yang besar bisa menciptakan badai geomagnetik yang kuat seperti pada 1859. Peristiwa tersebut membakar semua perangkat yang mengorbit di angkasa. Selain itu, bisa juga diakibatkan oleh sindrom Kessler, reaksi berantai dari tabrakan puing-puing ruang angkasa yang menjadi malapetaka.

Namun, badai matahari besar bukanlah salah satu penyebabnya. Manusia juga bisa jadi penyebabnya, lho. Dilansir dari Verge, pada 2019, India meluncurkan sistem rudal antisatelit baru yang dapat menghancurkan satelit yang mengorbit dari Bumi.

6. Ambisi global China

Kagum atau Ngeri? 9 Prediksi Dunia di Masa Depan yang Bikin Merinding!

Di lansir dari laman Independent, Presiden Xi Jinping membuka Kongres Nasional pada 2017 yang bertujuan untuk menjadikan China “pemimpin global” pada 2050. Pidato tiga setengah jam oleh Jinping itu menyatakan bahwa China memiliki misi untuk menjadi kekuatan utama di hampir setiap bidang, mulai dari politik, ekonomi, dan militer dengan tujuan positif karena memberikan kontribusi lebih besar bagi umat manusia.

Akhirnya, kebijakan luar negeri menyebutkan hambatan penting lain antara China dan dominasi global adalah China memiliki beberapa selebritas internasional dan budaya popnya tidak begitu berpengaruh di luar negeri. Kurangnya kekuatan global membuat mereka tidak mampu mempengaruhi dunia. 

7. Robot bisa memanipulasi manusiali

Saat ini, manusia memiliki hubungan dengan robot. Itu karena mereka membantu segala macam pekerjaan kita. Namun, di sisi lain, bagaimana jika robot belajar memanipulasi kita?

Menurut laman Plos One, para peneliti dari Universitas Duisburg-Essen menerbitkan sebuah penelitian pada 2018 yang menunjukkan bahwa robot memang dapat memengaruhi kita, setidaknya sampai tingkat tertentu. Eksperimen mereka membuat 89 relawan berinteraksi dengan Nao, robot asisten humanoid.

Namun Nao memohon untuk tidak di matikan dan mengatakan, “Tidak! Tolong jangan matikan aku!” Kalimat itu pun sudah cukup untuk membuat para peserta ragu dan beberapa dari mereka bahkan langsung menolak untuk mematikannya.

Menurut rekan penulis studi ini, Nicole Krämer, yang berbicara dengan NBC News, mengatakan kalau Nao memang belum menemukan cara untuk memanipulasi manusia. Namun, Krämer menyatakan kalau manusia di rancang untuk bereaksi terhadap “isyarat sosial” tertentu. Manusia tidak peduli apakah lawan interaksinya itu berasal dari robot atau seseorang. Jadi manusia cenderung menganggap robot seperti orang, daripada peralatan.

8. Kota-kota terkenal akan tenggelam.

Oleh sebab itu, kota pelabuhan tersebut berusaha menanggulangi masalah ini dengan sistem gerbang badai yang di sebut MOSE. Sayangnya, beberapa ahli mempertanyakan keefektifan sistem tersebut. Bahkan, mereka memperkirakan air akan menenggelamkan Venesia pada tahun 2100.

Di kutip dari laman Guardian, kota Venesia bukanlah satu-satunya kota yang terkena dampak kenaikan permukaan laut akibat pemanasan globaL . Osaka, Jepang juga bisa tenggelam dan menggusur sekitar 5,2 juta orang, serta mengancam ekonomi lokal.

Aleksandria, sebagai kota bersejarah di Mesir juga jadi korban potensial dari permukaan laut yang perlahan naik, dengan perkiraan tiga juta orang berisiko tenggelam sebagian pada 2070. Rio de Janeiro, Miami, dan Shanghai pun berisiko besar akan tenggelam.

9. Fasisme kemungkinan besar akan kembali muncul

Fasisme adalah istilah yang sering kita dengar akhir-akhir ini. Di lansir dari Vox, teori ini diperjuangkan oleh di plomat dan mantan Sekretaris Negara Madeleine Albright . Ia menjabarkannya dalam bukunya pada 2018, yaitu Fascism: A Warning. 

Albright melihat fasisme sebagai proses kekerasan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan dengan berpihak pada mayoritas dan menentang kelompok yang lebih kecil, seperti pada kasus Viktor Orbán. Albright menyebutkan bahwa fasisme akan muncul dari sebuah “momen” bukan “tren”.

BACA JUGA : Manfaat Berhubungan Seksual untuk Kesehatan Tubuh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *