Uncategorized

5 Perubahan dalam Pertemanan saat Kamu Makin Dewasa

5 Perubahan dalam Pertemanan saat Kamu Makin Dewasa

PELANGI99 LOUNGE – Teman bisa berubah menjadi lawan. Namun jangan khawatir, yang lebih sering terjadi gak seekstrem itu, kok. Cuma cara bertemannya saja yang berubah. Terutama saat kamu dan teman-temanmu memasuki usia dewasa.

Perubahan tersebut tidaklah negatif, meski untuk awal-awal kamu mungkin kaget. Temanmu yang lebih dahulu mengubah sikap dapat kamu kira ingin menjauhimu. Padahal, lima perubahan di bawah ini wajar dalam pertemanan orang dewasa. Kamu pun akhirnya pasti begini.

1. Terlihat lebih individualis bukan berarti tak peduli dan tidak mau menolong

Orang yang memasuki usia dewasa memang cenderung lebih individualis daripada saat mereka masih remaja. Apalagi setelah masa kuliah selesai dan mereka memasuki dunia kerja. Salah satu penyebabnya adalah kesibukan dan tanggung jawab yang meningkat.

Kalau tidak lebih individualis, banyak tugas niscaya sulit mereka selesaikan dengan baik. Ini gak ada hubungannya dengan mereka berhenti peduli padamu, lho. Saat kamu membutuhkan pertolongan, mereka tentunya masih mau membantu.

Dengan catatan, kamu bukan lagi manja saja atau terlalu bergantung pada mereka, melainkan benar-benar memerlukannya. Jika demikian, teman-temanmu justru bisa mengulurkan tangan sebelum kamu memintanya.

2. Waktu luang lebih banyak digunakan untuk acara keluarga, bekerja sampingan, atau rebahan saja di rumah

Dulu saban kalian sama-sama punya waktu luang pasti langsung pergi main bersama. Akan tetapi, kian ke sini teman-temanmu terasa kian gak asyik. Di hari kerja terakhir saja, mereka maunya cepat-cepat pulang dan menolak diajak mampir ngopi.

Bukan tanpa alasan mereka berubah. Sebagian besar temanmu mungkin sudah berkeluarga. Ada pasangan dan anak yang menunggu di rumah. Mereka yang masih single pun telah mulai memikul beban yang lebih berat seperti merawat orangtua.

Bahkan teman dewasa yang jomblo dan indekos juga cenderung lebih suka rebahan seharian daripada diajak pergi. Selain capek setelah bekerja penuh sekian hari, biasanya ini karena mereka memikirkan banyak hal tentang masa depan. Sebagian lagi ketimbang main dan mengeluarkan uang, lebih suka cari penghasilan tambahan. Kenapa kamu gak ikutan saja?

3. Tidak membicarakan segalanya merupakan cara untuk menjaga privasi

Merasa gak sih, kalau makin ke sini teman-temanmu makin misterius? Mereka gak kayak dulu yang sangat terbuka padamu. Dahulu, setiap pertemuan kalian pasti diisi dengan curhat dan membahas segala hal remeh dalam kehidupan masing-masing.

Akan tetapi sekarang, temanmu yang ekstrover pun cenderung menutup diri. Kalian masih bertemu dan berkomunikasi, tetapi gak ada lagi rahasia yang dibagikannya padamu. Tentu saja ini bukan karena masalah dalam hidupnya sudah habis. Ia semata-mata ingin menjaga privasinya saja.

4. Mengelompokkan teman berdasarkan kepentingannya bikin hubungan lebih efektif dan efisien

Saat remaja, teman adalah teman. Semua teman terasa sebagai sebuah kelompok besar atau lingkaran manusia yang saling berpegangan tangan. Namun kini, kelompok pertemanan itu terpecah menjadi lingkaran-lingkaran kecil dan masing-masing cuma berdiri berdekatan tanpa bergandengan.

Kawanmu yang lebih cepat dewasa mulai membagi teman-temannya dalam beberapa kategori. Seperti teman kerja, teman semasa kuliah, teman dengan hobi yang sama, teman sesama orangtua murid, dan mungkin hanya menyisakan satu sahabat atau justru meniadakannya karena sahabatnya adalah pasangannya.

Kamu pun tidak bisa masuk ke dalam setiap kategori. Jangan sakit hati jika untuk saat ini kamu cuma sebatas teman semasa kuliah baginya. Sehingga saat bersamamu, dia biasanya gak membahas tentang pekerjaan atau anaknya. Paling hanya mengenang teman-teman kalian dulu.

5. Bisa sangat to the point atau penuh basa-basi tergantung seberapa dekat hubungan kalian

Kalau kamu tidak memahami perubahan ini semata-mata akibat dari makin matangnya teman-temanmu, kamu bakal mengira lidah mereka telah berubah sangat tajam. Padahal, sikap to the point ini justru menandakan kamu dianggap sebagai teman dekat.

Bila mereka berinteraksi dengan orang lain yang gak terlalu saling mengenal, percakapan akan dipenuhi dengan basa-basi saja. Misalnya, percakapan dengan tetangga. Dengan sikap to the point mereka, jangan kaget bila mereka langsung menegur kesalahanmu atau menentang pendapatmu. Walau terkesan kurang menjaga perasaan, maksudnya tetap baik, kok.

Perubahan dalam pertemanan ketika kamu dewasa barangkali terasa kurang nyaman untukmu. Soalnya, teman-temanmu dewasa lebih cepat daripada kamu. Akan tetapi, nantinya kamu juga akan bersikap serupa dan berharap orang lain gak salah paham dengan cara barumu dalam berteman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *