MARIOQQ – Jika seseorang jatuh sakit, maka orang tersebut harus diobati. Kadang-kadang, seseorang hanya bisa disembuhkan dengan cara dioperasi. Karena operasi kerap dilakukan dengan cara membuka bagian tubuh manusia sebelum kemudian menutupnya kembali, operasi pun hanya boleh dilakukan oleh mereka yang ahli dengan bekal perlengkapan khusus. Pembedahan Dilakukan Manusia Sejak Era Kuno
Meskipun terlihat modern, praktik pembedahan ternyata sudah dilakukan oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Berikut ini adalah beberapa di antaranya.
Operasi Amandel Sudah Ada Sejak Tahun 1000 SM
Amandel atau tonsil adalah sepasang kelenjar yang terletak pada bagian leher. Jika seseorang mengalami infeksi atau sakit tenggorokan, maka kelenjar tonsilnya bisa mengalami pembengkakan. Kalau sudah begitu, operasi untuk mengangkat tonsil pun harus dilakukan.
Operasi pengangkatan amandel atau tonsilektomi ternyata memiliki riwayat sejarah yang amat panjang. Pasalnya operasi ini diketahui sudah dipraktikkan oleh manusia sejak tahun 1000 Sebelum Masehi oleh masyarakat India Kuno.
Meskipun begitu, minimnya informasi terkait hal tersebut membuat para sejarawan tidak tahu pasti bagaimana cara masyarakat India Kuno melakukan operasi amandel pada masa itu.
Di luar India Kuno, bangsa Romawi diketahui juga sudah melakukan operasi pengangkatan amandel.
Berdasarkan catatan sejarah yang ditinggalkan oleh Cornelius Celcus pada tahun 40 SM, operasi amandel pada masa itu diketahui dilakukan dengan cara mencabut amandelnya dengan memakai tangan.
Walaupun terlihat berbahaya dan menyakitkan, operasi amandel yang dilakukan dengan teknik ini ternyata masih jamak dilakukan hingga tahun 1900-an. Sekarang, operasi amandel dilakukan dengan memakai pisau bedah untuk mengurangi resiko pendarahan dan rasa sakit berlebihan.
Operasi Pemasangan Logam untuk Tulang Patah Sudah Ada Sejak Tahun 600 SM
Bangsa Mesir Kuno dikenal sebagai salah satu bangsa kuno yang berperadaban maju. Bangunan megah piramid dan mumi yang tetap awet selama ribuan tahun hanyalah sebagian contoh mengenai bagaimana majunya bangsa Mesir Kuno.
Kemajuan yang digapai oleh bangsa Mesir Kuno juga dapat dijumpai di bidang kedokteran. Semuanya bermula ketika pada tahun 1995, ilmuwan melakukan penelitian pada 6 buah mumi yang terpajang di Museum Rosicrucian, California, Amerika Serikat.
Satu dari enam mumi yang diteliti diketahui bernama Usermontu. Nama “Usermontu” diberikan karena mumi tersebut ditemukan di peti mati yang mengandung nama Usermontu.
Saat ilmuwan melakukan analisa sinar X pada Usermontu, ilmuwan menemukan kalau ada plat metal sepanjang lebih dari 20 cm yang tertanam pada kaki kiri Usermontu.
Ilmuwan kemudian melakukan pengeboran pada bagian kaki mumi. Hasilnya, ilmuwan menemukan kalau plat metal tersebut sudah berusia 2.600 tahun. Plat metal tersebut direkatkan pada tulang dengan memakai lemak hewan, getah resin, dan kain.
Operasi untuk memasang plat metal itu sendiri diyakini terjadi bukan saat orangnya masih hiduo, tetapi saat ia sudah meninggal dan hendak dijadikan mumi.
Bangsa Mesir Kuno percaya kalau seseorang bakal hidup kembali di alam sesudah kematian dalam kondisi sesuai dengan kondisi mayatnya. Jadi supaya orang tersebut bereinkarnasi dengan fisik yang normal, maka mayat orang tersebut harus diawetkan dan dibuat dalam kondisi sebaik mungkin.
Pembedahan Dilakukan Operasi Katarak Sudah Ada Sejak Tahun 2400 SM
Operasi Katarak Sudah Ada Sejak Tahun 2400 SM
Katarak adalah penyakit mata yang ditandai dengan munculnya lapisan berwarna putih di bagian kornea mata. Lapisan tersebut berasal dari timbunan protein. Jika lapisan yang terbentuk sudah terlampau besar, maka penderita katarak bakal mengalami gangguan penglihatan dan bahkan kebutaan.
Katarak biasanya menimpa kalangan lanjut usia. Penyakit ini sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu.
Salah satu patung Mesir Kuno yang berusia lebih dari 4.000 tahun menampilkan sesosok pendeta Mesir Kuno yang bernama Ka-aper. Sosok patung Ka-aper menarik perhatian ilmuwan karena salah satu matanya nampak buram layaknya orang yang terkena katarak.
Lantas, bagaimana caranya orang Mesir Kuno mengobati katarak? Ilmuwan menemukan jawabannya saat memeriksa makam milik dokter bedah Firaun dari tahun 2630 SM. Di dalamnya, ilmuwan menemukan alat-alat bedah seperti jarum tembaga.
Fungsi dari jarum tersebut adalah untuk mengobati katarak. Saat melakukan operasi, dokter akan menusukkan jarum pada bagian mata yang menjadi lokasi katarak, lalu mendorongnya hingga gumpalan protein katarak berada di antara lensa dan retina.
Teknik pengobatan ini memang tidak membuat katarak benar-benar menghilang, namun penderita katarak kini memiliki penglihatan yang lebih baik karena gumpalan katarak tidak lagi menutupi bagian depan mata.
Teknik pengobatan macam ini terus digunakan untuk mengoperasi katarak hingga berabad-abad kemudian. Baru pada tahun 1748, dokter Perancis yang bernama Daviel memperkenalkan teknik operasi baru untuk menghilangkan gumpalan katarak secara permanen.
Operasi Plastik Sudah Ada Sejak Tahun 600 SM
Operasi plastik adalah operasi yang dilakukan untuk mengubah penampakan wajah seseorang. Nama “plastik” pada operasi ini bukan berasal dari kantong plastik atau semacamnya, tetapi dari bahasa Yunani “plastikos” (memberikan wujud).
Operasi plastik sendiri ternyata sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Salah satu sumber informasi mengenai operasi plastik di masa kuno adalah Sushruta Samhita, buku panduan kedokteran dari India yang berasal dari abad ke-6 SM.
Pembedahan Dilakukan
Satu dari sekian banyak informasi yang dikandung dala buku tersebut adalah mengenai tasta cara melakukan operasi plastik pada hidung.
Menurut buku tersebut, mula-mula hidung yang hendak dioperasi diukur terlebih dahulu dengan cara ditutupi dengan daun. Potongan kulit hidup yang ukurannya sama dengan daun kemudian diambil dari bagian pantat.
Pengambilan potongan kulit dilakukan dengan memakai pisau. Jika kulit yang dibutuhkan sudah terambil, kulit tersebut kemudian ditempelkan pada hidung dan dijahit.
Sepasang tabung kecil yang terbuat dari irisan ranting tanaman kemudian diselipkan di bawah kulit hidung. Fungsinya adalah untuk memberikan rongga yang nantinya bakal menjadi lubang saluran hidung.
Jika kulitnya sudah selesai dijahit pada hidung, kulit tersebut selanjutnya harus dibaluri secara berkala dengan memakai campuran yang terbuat dari kayu manis, kayu jati, dan bahan herbal lainnya.
Operasi Otak Sudah Ada Sejak Tahun 3000 SM
Otak merupakan organ tubuh yang amat vital berkat perannya sebagai pusat kendali sistem syaraf dan jaringan tubuh. Itulah sebabnya otak diselubungi oleh lapisan tulang tengkorak yang amat keras.
Jika pembedahan harus dilakukan pada bagian otak, maka proses untuk mengupas cangkang tengkorak harus dilakukan dengan amat hati-hati.
Pembedahan yang melibatkan otak dan tulang tengkorak sendiri ternyata sudah dikenal oleh manusia sejak 5.000 tahun yang lalu. Manusia yang pernah menjalani operasi otak pada masa itu bakal meninggalkan jejak berupa lubang pada bagian atas tulang tengkoraknya.
Oleh kalangan ilmuwan, proses pembedahan otak dan melubangi tengkorak yang dilakukan oleh manusia prasejarah dikenal dengan istilah trepanasi. Tujuan mereka melubangi tengkorak bukan sekedar untuk keperluan pengobatan semata, tetapi juga untuk keperluan ritual.
Operasi terkait otak dan tengkorak memiliki resiko yang tinggi karena bisa menimbulkan pendarahan dan cacat otak pada pasiennya. Dan faktanya, ternyata memang banyak manusia prasejarah yang meninggal seusai menjalani operasi otak ini. Pasalnya saat ilmuwan memeriksa fosil tengkorak mereka. ilmuwan tidak menemukan tanda-tanda penyembuhan pada tengkoraknya.