Pandangan Remanja Dibawah Usia 20 Tahun Tentang Seks Bebas
Apa pendapat kamu tentang seks bebas? Pertanyaan itu diajukan kepada sejumlah remaja berusia di bawah 20 tahunan lewat media sosial beberapa waktu lalu. Pandangan Remanja Dibawah Usia 20 Tahun Tentang Seks Bebas
Pertanyaan itu menarik untuk diajukan karena di satu sisi ada yang menganggap ghirah keagamaan remaja di Indonesia saat ini sedang meningkat. Ditunjukkan dengan populernya istilah “hijrah” pada tahun 2018. Sementara di sisi lain, ada saja berita negatif yang berkaitan dengan perilaku seks bebas.
BACA JUGA : Hal-Hal Penyebab Utama Gagalnya Sebuah Penikahan
Awal Desember 2018 lalu misalnya, Komisi Penanggulangan Aids Kota Cirebon mencatat 26 anak berumur antara 15-19 tahun yang positif HIV/AIDS. Penyebab utama kaum milenial itu mengidap HIV/AIDS disebut-sebut adalah seks bebas.
Lalu yang mana yang benar? Riset-risetan yang dilakukan sederhana menemukan beberapa jawaban sebagai berikut ini. Bermacam-macam jawaban disampaikan. Ada yang tidak bersedia menjawab, baik karena berkaitan dengan identitasnya maupun lantaran tidak tahu harus menjawab. Ada yang menjawab, “pengen jawab tapi takut salah….” Sebagian besar memang menjawab bahwa seks bebas merupakan sesuatu yang tidak diperkenankan. Menariknya, tidak ada jawaban yang membawa-bawa agama atau keyakinannya bahwa tindakan itu dilarang oleh agama dan keyakinan mereka.
Mereka yang melarang, umumnya tidak menyebutkan alasan atau argumentasinya. Misalnya ada yang hanya bilang, “tidak baik” dengan tidak menyebutkan apa alasan apa-apa. Namun ada yang mengaitkan aktivitas seks bebas itu dengan kemungkinan terkena penyakit.
Ada juga yang hanya menyarankan, “kalau bisa jangan melakukan seks bebas”, juga dengan tidak menyebutkan alasannya. Sementara itu, ada remaja yang mengaitkannya dengan kemungkinan terkena penyakit, ”sesuatu hal yang ngga baik buat masa depan lu nanti, trs juga nambah penyakit.”
BACA JUGA : Pelajar Tenggak Anggur Merah Dikelas
Ada remaja yang menganggap aktivitas seks bebas merupakan urusan masing-masing. Walaupun demikian, dia menetapkan batas untuk dirinya sendiri untuk tak terlibat seks bebas lantarana akan merugikan masa depannya. Pendapatnya seperti ini: ”tergantung pribadi masing2 ya. no offense. kalo aku sih melarang bgt sm diri aku sendiri utk seks bebas karna resiko kedepan nya bener2 ga baik banget buat tubuh tp kalo ada yg beda pendapat sm aku ya gamasalah, itu pilihan dan urusan mereka hehe.”
Pendapat sejenis disampaikan remaja berikut: ”Sbnernya gada pndapat apa2 ya, itu dari diri sendiri. Kalo emng dia terbiasa bebas yaudah itu hidupnya. Yg pnting kita pribadi sesuatu itu jangan terlalu di bebaskan. Ga baik buat masa depan.” Sementara itu, sebagian remaja di bawah 20 tahunan tampaknya permisif dengan aktivitas seks bebas. Entah kenapa, mereka yang permisif adalah pria. Komentarnya misalnya, ”udah bukan hal tabu lagi , sekarang seks bebas udah lumrah dikota2 besar”.
Terakhir, ada yang terkesan permisif, tapi mengingatkan akhir yang buruk seperti ini: ”Seks yg brdasarkan kemauan dan kebebasan individu/pasangan, dan pasangan melakukan hal trsbt dgn tujuan membuktikan komitmen/kepercayaan atau’cinta’ yg biasanya pda ujungnya kekecewaan?”