Pelangi99 Lounge – Pahami Bahaya Menjilat Vagina saat Seks Oral, Hati-hati! Faktanya, ada lebih dari 700 spesies bakteri yang menghuni Seks oral sering menjadi selipan saat bercinta. Bahkan pada momen tertentu, beberapa pasangan mencapai kepuasan hanya dengan melakukan permainan lidah alih-alih penetrasi. Pada perempuan, rangsangan ke vagina atau vulva ini juga di sebut sebagai cunnilingus.
Meski menyenangkan, ternyata ada ‘yellow light’ yang perlu di waspadai dari permainan lidah ini. Bahaya menjilat vagina mungkin mengintai jika kamu menerapkan seks oral dengan orang baru tanpa mengetahui riwayat kesehatannya.
Bahaya menjilat vagina
Seks oral merupakan jenis seks yang melibatkan aktivitas di rongga mulut, termasuk lidah, bibir, dan mulut. Kamu mungkin menemukan istilah populer yang merujuk pada seks satu ini, seperti 69, rimming, atau blow job. Nah, menjilat vagina termasuk dalam seks oral yang secara medis di namakan cunnilingus.
Sejatinya, seks oral bukan tindakan yang seratus persen berbahaya. Beberapa ahli medis bahkan berpendapat, jenis seks ini lebih aman ketimbang penetrasi tanpa pelindung fisik, melansir Better Health Channel. Walau demikian, bukan berarti seks oral bebas dari risiko sama sekali.
Risiko kesehatan akibat menjilat vagina
Faktanya, ada lebih dari 700 spesies bakteri yang menghuni mulut dan gigi manusia. Kondisi tersebut bisa jadi alasan mengapa seks oral memiliki risiko. Pada perempuan, pertukaran cairan terjadi lebih cepat. Ketika air liur berinteraksi dengan cairan vagina, maka dapat mengacaukan bioma alami dalam kelamin.
Perubahan bioma ini dapat memicu timbulnya infeksi. Bahaya menjilat vagina bisa sangat fatal dan menimbulkan dampak kesehatan jangka panjang Apa saja?
1. Human Papilloma Virus (HPV) atau kutil kelamin
Pada dasarnya, Human Papilloma Virus alias HPV merupakan virus yang dapat menyerang laki-laki maupun perempuan. Maka dari itu, HPV termasuk dalam salah satu bahaya menjilat vagina yang patut di waspadai. HPV menimbulkan pertumbuhan jaringan lunak di area kelamin yang di sebut kutil kelamin.
Meski sangat umum, penyakit ini gak sepenuhnya bisa di sembuhkan. Pengobatan jangka panjang bahkan operasi mungkin di perlukan. Pada awal penularan, HPV bisa bergejala atau gak menunjukkan indikasi sama sekali.
HPV di kenal sebagai virus yang dapat memicu timbulnya kanker pada perempuan. Selain itu, kanker tenggorokan dan kanker mulut mungkin muncul akibat penularan human papilloma virus, baik pada laki-laki maupun perempuan.
2. Herpes
penyakit ini terdiri dari dua jenis, yakni herpes oral yang ditandai dengan lepuh dan luka dingin di sekitar mulut atau hidung dan herpes genital. Herpes genital umumnya berupa nyeri, gatal dan luka kecil pada alat kelamin yang berubah menjadi bisul dan koren). Adapun bahaya menjilat vagina lebih pada jenis herpes pertama, yakni herpes oral.
Risiko semakin tinggi apabila pasangan memiliki riwayat penyakit herpes dan terdapat luka di area mulut. Saat melakukan cunnilingus, pertukaran cairan jelas bukan hal yang bisa dihindari. Penularan virus herpes pun sangat mungkin terjadi.
Selain oral, herpes juga dapat menular melalui kulit ke kulit. Selain itu, apabila seseorang memiliki luka di mulut dan melakukan seks oral pada individu pemilik penis juga berisiko tertular penyakit herpes.
3. Gonore, klamidia, hepatitis B, hepatitis C, HIV
Semua bahaya menjilat vagina ini di tularkan oleh hal yang sama, bakteri dan virus. Penyebaran bibit penyakit dapat terjadi akibat pertukaran cairan melalui air mani, cairan pra-ejakulasi, darah, atau cairan vagina dari individu yang terinfeksi virus dan bakteri.
Peningkatan penularan semakin besar apabila kamu atau pasangan memiliki luka terbuka. Bukan hanya itu, penularan dapat terjadi melalui sel-sel yang meradang di bibir, mulut, alat kelamin atau anus, selaput mata, atau sel-sel tenggorokan.
4. Shigellosis dan hepatitis A
Gastroenteritis shigella merupakan infeksi usus yang di sebabkan oleh bakteri. Adapun hepatitis A merupakan peradangan pada hati atau lever. Meski berbeda, keduanya berisiko ditularkan melalui cara yang sama, yakni kontak kotoran yang terinfeksi. Penyakit ini lebih mungkin ditularkan apabila kamu dan pasangan melibatkan anus saat seks oral.
Meski demikian, keduanya masih dapat di masukkan sebagai bahaya menjilat vagina. Sebab, ada kemungkinan kotoran tertinggal di area sekitar vagina.
5. Sifilis
Sifilis merupakan penyakit menular seksual yang di sebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penularan bakteri sifilis menyebabkan luka alias ulkus di daerah kelamin. Apabila gak diobati, sifilis dapat menimbulkan rasa sakit teramat sangat. Namun, penyakit ini bisa diobati meski makan waktu.
Infeksi sifilis terdiri dari empat tahapan. Pertama, sifilis primer yang ditandai dengan luka (chancre). Kedua, sifilis sekunder dan merupakan paling menular ketika muncul ruam pada kulit. Tahap berikutnya sifilis laten yang gak menimbulkan gejala, tetapi masih ada bakteri di dalam tubuh. Terakhir, sifilis tersier yang jika gak di obati menyebabkan kerusakan otak, hati, saraf, dan organ lain.
Cara mengurangi risiko bahaya menjilat vagina
Bahaya menjilat vagina memang bisa mengincar siapa pun. Namun, ada pencegahan yang bisa kamu terapkan agar seks tetap menjadi momen menyenangkan alih-alih memicu penyakit. Berikut di antaranya:
- Hindari seks oral atau seks jenis apapun dengan pasangan yang terinfeksi penyakit menular seksual
- Jika harus, terapkan seks aman dengan memastikan pasangan mendapatkan pengobatan secara rutin plus menggunakan pelindung fisik (dental dam)
- Hindari berhubungan intim dengan pasangan yang memiliki luka terbuka di daerah mulut atau vagina
- Sebaiknya gak berciuman, seks oral, atau penetrasi saat perempuan dalam fase haid.
Perhatikan tanda-tanda kemungkinan terjadinya infeksi penyakit menular seksual sebagai bahaya menjilat vagina. Jika di temukan, segera hubungi dokter untuk mendapatkan pengobatan guna menekan kemungkinan penularan.
Pahami Bahaya Menjilat Vagina saat Seks Oral, Hati-hati!
SUMBER BERITA : PELANGI99.