Misteri Danau Tengkorak di Himalaya Telan Korban Pengembara Eropa
Pelangi99Lounge – Misteri Danau Tengkorak, Salah satu tempat misteri sekaligus keajaiban di Pegunungan Himalaya adalah sebuah danau es yang dikenal masyarakay sebagai ‘Roopkund Skeleton Lake’ atau ‘The Mystery Lake’.
Area yang juga dikenal sebagai Danau Tengkorak ini terletak di ketinggian 5.029 meter di Uttarakhand, sebuah negara bagian India di sebelah utara.
Danau Tengkorak menyimpan pemandangan mengerikan setiap kali es di atasnya mulai mencair. Seluruh area di sekitar danau akan dipenuhi tulang dan tengkorak manusia.
Selain itu, ketika menyelam ke dalamnya, akan dijumpai banyak kerangka manusia di dasar danau yang dangkal ini.
Misteri tentang kerangka manusia itu membuat para ilmuwan merasa heran. Masalahnya, kerangka manusia di tumpukan tengkorak itu bukan hanya penduduk India.
Ada sebagian tulang belulang diduga berasal dari orang-orang dari Eropa yang melakukan perjalanan ke situs tersebut pada 220 tahun yang lalu.
Kerangka dari Tiga Kelompok Genetik Yang Berbeda
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications menemukan bahwa tumpukan kerangka di Danau Tengkorak milik kelompok orang yang berbeda secara genetik.
Beberapa kelompok orang tersebut meninggal di Danau Tengkorak dalam dua episode yang terbagi dalam beberapa periode dengan jarak seribu tahun.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa situs tersebut memiliki sejarah yang bahkan lebih kompleks daripada yang dibayangkan.
DNA purba yang diperoleh dari tumpukan kerangka di Danau Roopkund mengungkapkan bahwa mereka berasal dari setidaknya tiga kelompok genetik yang berbeda. PokerOnline
Ada Kerangka Diduga dari Yunani
Pengurutan genom secara menyeluruh terhadap 38 kerangka menunjukkan adanya tiga kelompok berbeda di antara tumpukan tengkorak di Danau Roopkund.
Kelompok pertama yang terdiri dari 23 kerangka dengan leluhur yang terkait dengan orang-orang dari India saat ini.
Uniknya, 23 kerangka itu bukan milik satu populasi, tetapi berasal dari banyak kelompok yang berbeda.
Yang mengejutkan adalah kelompok kedua, yang terdiri dari 14 kerangka dengan keturunan yang paling dekat hubungannya dengan orang-orang yang tinggal di Mediterania timur, terutama Kreta sekarang dan Yunani.
Sementara kelompok ketiga memperlihatkan leluhur yang dikaitkan dengan orang-orang di Asia Tenggara sekarang.
” Kami awalnya menyadari keberadaan beberapa kelompok berbeda di Roopkund setelah mengurutkan DNA mitokondria dari 72 kerangka. Meski banyak kerangka memiliki haplogroup mitokondria yang tipikal dari populasi India saat ini, kami juga mengidentifikasi sejumlah besar kerangka dengan haplogroup yang lebih tipikal dari populasi di Eurasia Barat,” kata Kumarasamy Thangaraj dari Centre for Cellular and Molecular Biology (CCMB) di Hyderabad.
Jadi Destinasi Berskala Global di Masa Lalu
Menurut Eadaoin Harney dari Harvard University, kehadiran orang-orang yang terkait dengan Mediterania timur menunjukkan bahwa Danau Tengkorak bukan hanya sebuah situs yang menarik minat lokal, tetapi juga pengunjung dari seluruh dunia.
Bukti tersebut diperkuat dengan rekonstruksi terhadap diet isotop yang stabil pada tumpukan tengkorak di Danau Roopkund.
Ayushi Nayak dari Institut Max Planck untuk Ilmu Sejarah Manusia di Jerman menginformasikan bahwa orang-orang yang termasuk dalam kelompok India memiliki diet yang sangat bervariasi.
Temuan ini konsisten dengan bukti genetik bahwa mereka berasal dari berbagai kelompok sosial ekonomi di Asia Selatan.
Sebaliknya, tengkorak yang terkait leluhur Mediterania timur tampaknya telah mengkonsumsi makanan yang mengandung sangat sedikit jawawut.
Terkumpul dengan Jarak Seribu Tahun
Penelitian ini juga mengungkapkan kejutan kedua tentang kerangka di Danau Roopkund. Penanggalan radiokarbon menunjukkan bahwa kerangka tidak Terkumpul pada waktu yang sama, seperti yang diasumsikan sebelumnya.
Namun, penelitian menemukan bahwa dua kelompok genetik utama terkumpul dengan jarak sekitar 1.000 tahun satu sama lainnya.
Pertama, selama abad ke-7 hingga ke-10, orang-orang dengan leluhur terkait India meninggal di Danau Roopkund, mungkin selama beberapa peristiwa berbeda.
Baca Juga : Kabar Mekarnya Bunga-bunga Langka yang Ternyata Hanya Sebatas Hoax Belaka
Kemudian, tidak sampai sekitar tahun 1800 Masehi, kelompok kedua, yang kemungkinan terdiri dari para pelancong dari Mediterania timur dan Asia Tenggara, tiba di Danau Roopkund dan meninggal di sana.
” Temuan ini menunjukkan kekuatan penanggalan radiokarbon. Sebelumnya diasumsikan bahwa tumpukan kerangka di Danau Roopkund diakibatkan oleh peristiwa bencana tunggal. Masih belum jelas apa yang membawa orang-orang ini pergi ke Danau Roopkund atau bagaimana mereka mati,” kata Douglas J. Kennett dari University of California, Santa Barbara di Amerika Serikat.