PELANGI99 LOUNGE – Mengenal Cincin Vagina untuk Mencegah HIV. Human immunodeficiency virus (HIV) adalah virus yang menyerang sel-sel yang membantu tubuh melawan infeksi.
Saat terkena HIV, tubuh kamu jadi lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit lain. HIV disebarkan melalui kontak dengan cairan tubuh tertentu, utamanya selama hubungan seks tanpa pengaman atau melalui berbagi peralatan suntik.
Kabar baiknya, saat ini, makin banyak alat yang tersedia untuk mencegah HIV. Salah satu yang terbaru adalah cincin vagina. Namun, ini bukanlah cincin vagina yang biasa digunakan untuk mencegah kehamilan, melainkan cincin vagina yang sengaja dibuat untuk mencegah penularan HIV.
Yuk, kita cari tahu lebih dalam seputar cincin vagina untuk mencegah HIV.
Apa yang membuat perempuan berisiko tertular HIV?
HIV paling banyak menyerang:
- Pekerja seks dan kliennya.
- Laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki.
- Orang yang menggunakan narkoba suntik.
- Transgender dan pasangannya.
Di Afrika sub-Sahara, perempuan dua kali lebih mungkin tertular HIV dibandingkan laki-laki. HIV paling banyak ditemukan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Di wilayah berisiko tinggi ini, perempuan muda sangat terkena dampaknya karena beberapa faktor berikut:
- Faktor biologis: Perempuan lebih rentan terhadap infeksi menular seksual (IMS) di bandingkan laki-laki karena selama melakukan hubungan seks vagina, area yang lebih luas terkena virus.
- Faktor sosial budaya dan ketidaksetaraan gender: Di daerah-daerah yang berisiko tinggi, terdapat banyak faktor sosial, budaya, dan politik yang berkontribusi terhadap ketidaksetaraan gender dan menghambat kemampuan perempuan untuk melindungi di rinya sendiri.
- Faktor-faktor ekonomi: Di negara-negara berpenghasilan rendah, biaya pencegahan HIV atau akses terhadap layanan kesehatan menjadi kendala. Tak hanya itu, perempuan juga cenderung bergantung secara finansial pada laki-laki. Dinamika kekuasaan ini menyulitkan perempuan untuk menegosiasikan penggunaan kondom atau menolak berhubungan seks.
Cincin vagina untuk mencegah HIV
Selama bertahun-tahun, cincin vagina telah di andalkan untuk mencegah kehamilan dengan melepaskan hormon estrogen dan progestogen ke dalam vagina. Cincin ini berdiameter lebih dari 5 cm dan tipis serta fleksibel.
Pada awal tahun 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan metode baru yang menjanjikan untuk mencegah HIV, yang di sebut cincin vagina Dapivirine (DapiRing). Metode ini di peruntukkan bagi perempuan yang berisiko besar tertular HIV.
Ini adalah cincin vagina pertama untuk pencegahan HIV. Saat ini, cincin tersebut telah di setujui di banyak negara berpendapatan rendah dan berisiko tinggi terhadap HIV, seperti Kenya, Uganda, Afrika Selatan, Zambia, dan Zimbabwe. Keamanan dan kemanjurannya telah di buktikan lewat beberapa penelitian.
Apa itu DapiRing?
DapiRing adalah cincin vagina yang terbuat dari silikon fleksibel yang dapat di masukkan sendiri oleh pengguna ke dalam vagina untuk mengurangi risiko penularan HIV saat melakukan hubungan seks vagina.
Cincin tersebut harus berada di dalam vagina dekat leher rahim dan secara perlahan melepaskan obat antiretroviral yang di sebut dapivirine di lokasi yang berpotensi menimbulkan infeksi. Dapivirine bekerja dengan menghalangi kemampuan HIV untuk menggandakan di rinya di dalam sel sehat.
Berikut ini rekomendasi atau cara penggunaan DapiRing:
- DapiRing harus di pasang selama 24 jam sebelum dapat bekerja mengurangi risiko infeksi HIV.
- Penting agar cincin tersebut di biarkan di tempatnya selama sebulan penuh.
- Tidak perlu melepas cincin saat menstruasi.
- Bisa di gunakan dengan tampon.
- Cincin juga tidak boleh di lepas saat berhubungan seks.
- Cincin tidak boleh di gunakan dengan metode kontrasepsi tertentu, seperti cincin kontrasepsi vagina, di afragma, atau penutup serviks.