Masalah Kesehatan Jika Minum Bubble Tea
BERITA KESEHATAN BERITA UNIK

Masalah Kesehatan Jika Minum Bubble Tea

PELANGI99 –  Masalah Kesehatan Jika Minum Bubble Tea Belakangan ini, minuman manis ini memang menjadi tren yang banyak di buru individu. Namun, bila Anda mengonsumsi bubble tea terlalu banyak akan berdampak pada kesehatan Anda. 

Terlalu sering menyenangkan diri dengan menikmati boba tentu akan berdampak pada kesehatan. Hal ini karena adanya kandungan gula yang tinggi atau tapioka yang kaya akan kalori.

Bubble tea pertama kali di buat di Taiwan pada 1980-an dan menjadi minuman andalan di Amerika Serikat. fruktosa yang di temukan pada bola di minuman bubble tea dapat menyebabkan peningkatan kadar purin dalam tubuh saat di cerna. Peningkatan purin dapat menyebabkan asam urat.

Ini Dia Masalah Kesehatan Jika Minum Bubble Tea

1. Membutuhkan lebih banyak nutrisi

Berdasarkan informasi yang di berikan oleh Departemen Pertanian AS, terdapat beberapa asupan kalsium dari susu tambahan. Biasanya, bubble tea mengandung sedikit vitamin, nutrisi dan serat. 

Sebuah studi dari American Journal of Clinical Nutrition mengungkapkan bahwa kalori yang kita dapatkan dari minuman kurang tidak sebanyak kalori yang di konsumsi dari makanan. Poker Pelangi.

Sehingga untuk mendapatkan rasa kenyang, kita sering minum dengan berlebihan. Sehingga kita bisa minum lebih banyak dari yang seharusnya untuk mendapatkan rasa lapar.


2. Menambah berat badan

Terlalu sering mengonsumsi bubble tea juga bisa menyebabkan naiknya berat badan. Sebuah studi dari Food Science & Nutrition menemukan bahwa teh susu 32 ons dengan tapioka boba memiliki 448 kalori dan 57 gram gula.

Sedangkan kita disarankan untuk mengkonsumsi kurang dari 10 persen kalori perhari dari gula tambahan. 

minuman manis tidak memiliki dampak besar pada hormon yang memicu rasa lapar di bandingkan makanan padat. Sehingga Anda mengonsumsi lebih banyak kalori karena Anda tidak merasa kenyang. 


3. Meningkatkan risiko terkena di abetes tipe 2

Untuk menghindari terkenanya di abetes tipe 2, Anda dapat melakukan gaya hidup sehat termasuk diet dan olahraga. Anda juga di sarankan untuk membatasi asupan gula tambahan antara delapan dan 11 sendok setiap hari. 

Namun bila sering konsumsi bubble tea, dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan lonjakan insulin yang dapat meningkatkan risiko di abetes atau memperburuk kontrol gula apabila Anda mengidap di abetes. 

Berdasarkan sebuah studi, menunjukkan bahwa minuman manis bisa menjadi salah satu penyebab utama peningkatan risiko di abetes tipe dua.

Studi ini juga mengklaim bahwa menambahkan satu porsi minuman manis ke diet Anda setiap harinya, dapat meningkatkan risiko diabetes tipe dua. 


4. Merusak gigi

Memanjakan diri dengan menikmati bubble tea memang terasa menyenangkan. Namun, menurut dr. Keith Leong, dokter fifi dari United Dental Surgery, minuman manis seperti bubble tea dapat merusak kesehatan dan penampilan gigi Anda.

Minuman ini dapat melarutkan gigi Anda, mengakibatkan erosi, gigi berlubang dan gigi sensitif. Untuk meminimalkan potensi merusak gigi, Leong menyarankan agar seseorang dapat menghabiskan minuman manis seperti kopi dan bubble tea dalam waktu 30 menit. 


5. Mengalami sembelit

Mengonsumsi bubble tea dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kasus sembelit yang tidak nyaman. Dr. Lina Felipez, ahli gastroenterologist menjelaskan, meskipun bubble terbuat dari tapioka makanan bertepung yang sebagian besar terbuat dari karbohidrat juga bisa menyebabkan sembelit. 

pada milk tea menggunakan guar gum sebagai bahan tambahan dalam pembuatannya. Sehingga dapat menyebabkan sembelit. Jika Anda ingin menghindari sembelit, di sarankan untuk mengurangi konsumsi bubble milk tea Anda. 


6. Meningkatkan risiko terkena penyakit jantung

Berdasarkan sebuah penelitian, terlalu sering konsumsi minuman manis dengan kandungan gula yang tinggi akan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung bahkan meningkat akibat penyakit jantung. 

Studi tersebut menemukan sebuah data di mana semakin banyak minuman manis yang di konsumsi, maka semakin tinggi risiko kematian mereka.

Seseorang yang mengonsumsi lebih dari dua atau lebih minuman manis per harinya, lebih mungkin meninggal karena terkena stroke atau penyakit jantung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *