Pelangi99 Lounge – Manfaat Daun dan Buah Belimbing Manis bagi Kesehatan, siapa yang suka makan belimbing manis atau star fruit (Averrhoa carambola)? Buah ini tumbuh di negara tropis, tak terkecuali Indonesia. Seperti namanya, jika di potong akan terlihat lima sudut menyerupai bintang. Rasanya manis, segar, dan berair! Pelangi99 Online
Belimbing manis bisa di konsumsi langsung maupun di potong-potong lalu di cocol ke saus rujak. Bisa juga diolah menjadi asinan, diblender menjadi jus, maupun di jadikan infused water. Semuanya enak!
Rupanya, diam-diam buah belimbing manis punya segudang manfaat bagi kesehatan, begitu pula daunnya! Nggak percaya? Berikut ini beberapa di antaranya.
Kaya akan antioksidan
Belimbing manis memiliki peran penting dalam pengobatan tradisional, khususnya di Asia Tenggara. Penelitian yang di publikasikan dalam jurnal Current Pharmaceutical Biotechnology tahun 2016 mencari tahu potensi antioksidan pada ekstrak air dan metanol buah, daun, dan batang belimbing manis. Hasilnya, ekstrak metanol batang dan daun belimbing manis menunjukkan aktivitas antioksidan paling kuat.
Studi yang di terbitkan dalam jurnal Frontiers in Pharmacology tahun 2021 juga mengungkapkan hal yang sama. Di katakan bahwa belimbing manis mengandung flavonoid, benzokuinon (turunan senyawa fenol), dan glikosida (senyawa jenis alkaloid).
Selain itu, berdasarkan studi farmakologis, ekstrak kasar belimbing manis menunjukkan beberapa bioaktivitas seperti antioksidan, antiinflamasi, neuroprotektif, hepatoprotektif, kardioprotektif, antihipertensi, antihiperglikemik, antitumor, antiobesitas, antihiperlipidemia, dan masih banyak lagi.
Berpotensi sebagai agen antiinflamasi
Mungkin tidak banyak yang tahu kalau belimbing manis di gunakan dalam pengobatan tradisional untuk beberapa kelainan kulit. Untuk memastikan khasiatnya, studi yang di terbitkan dalam jurnal Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine tahun 2011 mengevaluasi efek antiinflamasi topikal dari ekstrak etanol kasar daun belimbing manis pada peradangan kulit.
Untuk mengukur aktivitas antiinflamasi, studi menggunakan tikus yang mengalami peradangan telinga. Lalu, ekstrak etanol di oleskan untuk mengurangi edema (membengkaknya jaringan tubuh akibat penumpukan cairan).
Bagaimana hasilnya? Terbukti bahwa belimbing manis berpotensi sebagai agen antiinflamasi dan membuka kemungkinan baru untuk digunakan pada gangguan kulit.
Efektif menurunkan tekanan darah
Hipertensi di juluki sebagai silent killer karena bisa menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Jika tidak terkontrol, dapat menyebabkan penyakit degeneratif, seperti penyakit pembuluh darah, gagal ginjal, serta gagal jantung kongestif.
Studi yang di terbitkan dalam Journal of Health Research Forikes Voice tahun 2018 mencari tahu apakah buah belimbing manis bisa di jadikan terapi komplementer yang efektif dalam menurunkan tekanan darah sistolik dan di astolik pada pengidap hipertensi esensial.
Hasilnya, terjadi penurunan tekanan darah sistolik dan di astolik secara signifikan setelah di berikan jus dan irisan buah belimbing manis. Rupanya, ini karena flavonoid yang menguatkan susunan kapiler dan menurunkan kerapuhan pembuluh darah. Sehingga bisa menurunkan risiko penyakit jantung dan kardiovaskular.
Mengandung senyawa yang berguna dalam pengobatan di abetes
Riset yang di publikasikan dalam HSOA Journal of Translational Science and Research tahun 2020 mencari tahu apakah buah belimbing manis bisa mengobati di abetes. Ternyata, penelitian ini menghasilkan temuan:
- Ekstrak buah belimbing manis bisa menurunkan penyerapan glukosa usus. Ini adalah bukti bahwa buah belimbing manis memiliki efek antihiperglikemik.
- Di dalam buah terdapat senyawa insulin-mimetic. Ini adalah istilah yang merujuk ke agen yang bisa meniru aksi insulin. Ini di perlukan untuk mendorong masuknya glukosa ke dalam jaringan, di mana glukosa di ubah menjadi energi atau di simpan untuk di gunakan nanti.
Kesimpulannya, hasil penelitian menunjukkan bahwa buah belimbing manis mengandung senyawa yang kemungkinan berguna dalam pengobatan pasien di abetes.
Berpotensi melawan kanker
Karsinoma hepatoseluler (HCC) merupakan bentuk paling umum dari kanker hati. Studi yang di publikasikan dalam jurnal Advances in Pharmacological Sciences tahun 2014 mengevaluasi peran profilaksis buah belimbing manis pada tikus albino Swiss yang mengidap kanker hati.
Kanker itu “tercipta” setelah tikus di beri di ethylnitrosamine (DENA) lewat injeksi dan karbon tetraklorida (CCl4) secara oral. Lalu, tikus di berikan ekstrak belimbing manis secara oral dengan dosis 5, 15, 25, 50, dan 75 mg/kilogram BB per hari. Kemudian, di amati selama 30 hari untuk melihat tanda-tanda penyakit, morbiditas, berat badan, gaya berjalan, perubahan perilaku, dan mortalitas (kematian).
Hasilnya, pemberian ekstrak belimbing manis bisa mengurangi insiden, hasil, dan beban tumor. Studi ini menunjukkan peran profilaksis (pencegahan) belimbing manis terhadap karsinoma hepatoseluler pada tikus, sehingga bisa di gunakan sebagai suplemen alami yang baik untuk melawan kanker.
Berpotensi untuk mengatasi obesitas
Obesitas dikaitkan dengan peningkatan risiko banyak penyakit kronis. Untungnya, semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa fitokimia bisa menghambat adipogenesis dan obesitas.
Menurut studi yang dipublikasikan dalam jurnal Clinical Chemistry tahun 2008, adipogenesis berkontribusi pada peningkatan massa jaringan adiposa, yaitu jaringan ikat yang terdiri dari sel-sel kaya lipid atau lemak (adiposit).
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Food & Function tahun 2016, ekstrak kulit belimbing manis efektif menekan diferensiasi adiposit dalam preadiposit 3T3-L1. Ini bisa menjadi kandidat potensial untuk mengatasi obesitas dan penyakit terkait.
Senyawa bioaktif yang bertanggung jawab atas penekanan ini adalah (-)-epicatechin, yang memiliki peran sebagai antioksidan.
Bisa mencegah dan mengobati diare
Manfaat Daun dan Buah Belimbing, penelitian yang di terbitkan dalam International Journal of Phytopharmacy tahun 2019 mencari tahu apakah ekstrak air dan etanol memiliki aktivitas antidiare. Awalnya, daun belimbing manis di ekstraksi dengan menggunakan berbagai pelarut, lalu di saring.
Menurut hasil studi, ekstrak etanolik dan ekstrak air belimbing manis aman di konsumsi hingga dosis 2.000 mg/kilogram BB mencit. Selain itu, daun belimbing manis menunjukkan aktivitas antidiare yang signifikan.
Kesimpulannya, ekstrak air dan etanol belimbing manis berpotensi mencegah dan mengobati diare. Yang bertanggung jawab atas sifat antidiare adalah fenolik dan flavonoid pada daun belimbing manis.
Menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida
Manfaat Daun dan Buah Belimbing, studi yang di paparkan dalam Seminar Nasional Arah Penelitian Obat Bahan Alam pada tahun 2009 mencari tahu efek ekstrak etanol belimbing manis terhadap kadar kolesterol total dan trigliserida serum darah tikus. Penelitian ini melibatkan 42 tikus jantan galur Wistar dengan berat badan 132-185 gram yang berumur 2-3 bulan.
Setelah tikus berada dalam keadaan hipertrigliserida dan hiperkolesterolemia, baru di beri ekstrak etanol belimbing manis. Terbukti bahwa ekstrak etanol belimbing manis bisa menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida.