Makanan Bergizi di Tengah Wabah COVID-19
BERITA KESEHATAN

Makanan Bergizi di Tengah Wabah COVID-19

PELANGI99LOUNGE, Makanan Bergizi di Tengah Wabah COVID-19 biasanya dinikmati di restoran, tapi bukan berarti Anda tidak bisa memasaknya sendiri di rumah.

Kalau Anda baru pertama kali meracik steak sendiri, coba praktikkan kiat untuk pemula ala chef Muhammad Yusuf dari Restoran Cikang, Jakarta.

Pertama, pilih daging yang tepat. Sesuaikan dengan selera, entah itu sirloin, tenderloin atau ribeye. Setiap daging punya standar sendiri. Jenis, kualitas dan harga menentukan perbedaan itu. BandarQ

Satu hal yang pasti, pilihlah daging yang segar.  “Kalau daging sapi pasti merah,” jelas Yusuf, di Jakarta, seperti dilansir dari Antara, 12 Maret 2020.

Sesuaikan tingkat kematangan steak. Sebagian orang di Indonesia lebih suka daging yang matang sempurna (well done) karena khawatir melihat daging yang masih merah saat dipotong dengan pisau.

“Tidak semua orang suka yang matang banget karena dagingnya jadi keras,” ucapnya. Ada beberapa tingkat kematangan pada daging. Dimulai dari yang termatang adalah well donemedium well, medium, medium rare, dan rare.

Daging steak rare atau tidak terlalu matang, saat dipotong dagingnya masih terlihat merah, tapi sangat juicy karena cairan dalam daging masih ada.

Makanan Bergizi di Tengah Wabah COVID-19

Meski berwarna merah, cairan itu bukanlah darah. Yusuf mengatakan itu adalah kandungan air dalam daging yang bisa dimakan. “Waktu dibakar, sudah mengeluarkan jus, berarti sudah mulai matang,” katanya.

Standar waktu saat memasak rare adalah 30 detik di setiap sisi. Daging steak beberapa kali dibalik sampai di permukaan daging terbentuk motif kotak-kotak yang tercipta dari besi panggangan.

Masak di Wajan atau Panggangan

Cara Membuat Steak Daging
(sumber: pexels)

Diatas rare, ada medium rare yang lebih matang, tapi bagian dalamnya masih kemerahan. Waktu pemanggangan untuk setiap sisi daging adalah 60 detik alias semenit bila ingin hasilnya medium rare.

Setelah medium rare, kematangan yang lebih merata disebut medium. Masih ada bagian yang mentah di bagian tengah, tapi tidak sebanyak medium rare.

Selanjutnya adalah medium well, matangnya hampir sempurna tapi masih ada sedikit bagian merah daging di tengah. Yang terakhir adalah tingkat kematangan sempurna atau disebut well done.

Lalu, di mana sebaiknya memasak steak, di wajan atau panggangan? Keduanya bisa dipakai, tapi wajan lebih lazim ditemui di setiap dapur.

Menurut Yusuf, aroma daging steak akan lebih menggoda ketika dibakar di atas panggangan. Bila ingin aroma yang lebih unik, coba pakai batok kelapa sebagai bahan bakar. Soal bumbu, garam dan lada adalah jagoan utama. Kalau dagingnya berkualitas, bumbu minimalis pun cukup untuk menambah kelezatan.

Anda bisa menggunakan minyak kelapa atau mentega untuk memoles permukaan daging sebelum dibakar. Tapi ingat, jangan terlalu banyak, karena hasilnya justru seperti digoreng, bukan dibakar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *