BERITA UNIK

Kutukan Sepak Bola yang Banyak Dipercaya Terjadi

Pelangi99 Lounge – Kutukan Sepak Bola yang Banyak Dipercaya Terjadi, Sepak bola bukan hanya melulu soal adu taktik dan keahlian memainkan bola. Olah raga terpopuler di dunia ini juga tidak lepas dari hal-hal yang sifatnya klenik, misalnya soal kutukan. Meskipun banyak yang menganggap kalau kutukan tersebut hanyalah bualan media, tidak sedikit pula yang meyakini kalau kutukan tersebut memang benar adanya. Berikut ini adalah beberapa contoh kutukan di dunia sepak bola yang banyak diyakini oleh para penggemar sepak bola. Pelangi99 Online

Klub yang Diperkuat Zlatan Ibrahimovic Tidak Akan Bisa Menjuarai Liga Champions

Klub yang Diperkuat Zlatan Ibrahimovic Tidak Akan Bisa Menjuarai Liga Champions

Tidak berlebihan rasanya untuk menyebut Zlatan Ibrahimovic sebagai salah satu penyerang terbaik generasi ini. Sepanjang karirnya, pemain berkewarganegaraan Swedia pernah memperkuat klub-klub besar seperti Juventus, Inter Milan, AC Milan, Barcelona, hingga Paris Saint Germain. Bersama klub-klub tadi, ia berhasil memenangkan trofi liga dan piala domestik di masing-masing negara. 

Bukan hanya itu, Ibrahimovic juga memiliki tendangan yang akurat dan kemampuan olah bolanya yang prima. Kombinasi dari hal-hal tadi lantas menjadikan Ibrahimovic bisa mencetak gol lewat sundulan dan tendangan sama baiknya.

Lepas dari semua hal tadi, Ibrahimovic ternyata juga memiliki ‘kutukan’.

Saat ia bersama Juventus dan Inter Milan misalnya, ia gagal membawa klub-klub tadi memenangkan Liga Champions. Saat Ibrahimovic pindah ke Barcelona yang baru saja menjuarai Liga Champions pada tahun 2009, Barcelona malah gagal memenangkan Liga Champions.

Kutukan tersebut terus berlanjut saat Ibrahimovic pindah ke AC Milan dan Paris Saint Germain. Terhitung sejak tahun 2020, Ibrahimovic kembali bermain untuk AC Milan.

Juara Piala Konfederasi Bakal Gagal Memenangkan Piala Dunia

Juara Piala Konfederasi Bakal Gagal Memenangkan Piala Dunia

Sejak perhelatan perdananya, Piala Konfederasi seolah membawa kutukan bagi tim-tim yang ingin menjuarai Piala Dunia. Pasalnya tim yang baru saja menjuarai Piala Konfederasi pasti bakal gagal memenangkan Piala Dunia di tahun berikutnya.

Pada tahun 1997 misalnya, Brazil berhasil memenangkan Piala Konfederasi. Namun dalam Piala Dunia 1998, Brazil yang kebetulan saat itu juga berstatus sebagai juara bertahan justru harus mengakui keunggulan tuan rumah Perancis dengan skor 0-3 di babak final.

Tren kutukan tersebut sejak itu terus berlangsung dalam Piala Dunia dan Piala Konfederasi berikutnya. Contoh terakhir terjadi pada tahun 2018 lalu. Jerman berhasil menjuarai Piala Konfederasi 2017, namun di Piala Dunia 2018 Jerman justru tampil memalukan dan harus tersingkir dini di fase grup.

Jose Mourinho Bakal Selalu Terpuruk di Musim Ketiganya

Jose Mourinho Bakal Selalu Terpuruk di Musim Ketiganya

Jose Mourinho adalah salah satu pelatih tersukses sama 2 dasawarsa terakhir. Sejak menjuarai Liga Champions bersama Porto, karir Mourinho sejak itu terus bergelimang gelar. Ia berhasil menjuarai liga domestik bersama dengan Chelsea, Inter, dan Real Madrid. Saat bersama Inter pulalah, Mourinho kembali berhasil menjuarai Liga Champions di tahun 2010.

Selama beberapa tahun terakhir, Mourinho juga terkenal akan ‘kutukan 3 musim’.

Klaim mengenai kutukan itu sendiri muncul karena sepanjang karirnya, Mourinho hampir tidak pernah melatih klub yang sama selama lebih dari 3 musim tanpa jeda.

Kutukan Sepak Bola yang Banyak Dipercaya Terjadi, Sekarang Mourinho mencoba kembali peruntungan karirnya bersama Tottenham Hotspurs, tim yang tidak pernah menjuarai turnamen apa pun sejak tahun 2009. Mampukah Mourinho mengakhiri puasa gelar Tottenham, sekaligus mematahkan kutukan yang selama ini hinggap padanaya?

Kutukan Bela Guttman untuk Benfica

Kutukan Sepak Bola yang Banyak Dipercaya Terjadi

Bela Guttman bukanlah nama yang akrab untuk kebanyakan penggemar sepak bola di masa sekarang. Hal yang cukup wajar karena Guttman terakhir kali melatih klub sepak bola pada tahun 1973 dan meninggal pada tahun 1981.

Guttman semasa hidupnya memang pernah melatih Benfica, tepatnya pada tahun 1959 hingga 1962.

Tidak lama sesudah partai final Piala Eropa 1962, Guttman menemui direksi klub dan meminta kenaikan gaji karena ia merasa sudah berjasa kepada klub. Alih-alih menuruti keinginan Guttman, pihak klub justru menolak mengabulkan keinginannya. 

Guttman yang merasa gusar kemudian pergi meninggalkan Benfica di tahun yang sama.

Sumpah Guttman tersebut seolah-olah langsung menjadi kenyataan saat Benfica berhasil memasuki partai final Piala Eropa di tahun 1963.

Sejak itulah, tren kutukan Guttman di partai-partai final terus membayangi Benfica. Klub berlambang burung elang tersebut selalu mengalami kekalahan setiap kali berhasil memasuki babak final kompetisi Eropa. Terakhir pada tahun 2014 di partai final Liga Europa, Benfica harus mengakui keunggulan Sevilla dalam babak adu penalti.  

Kutukan Sepak Bola yang Banyak Dipercaya Terjadi, Eusebio yang pernah bermain untuk Benfica saat masih dilatih Guttman sampat rela jauh-jauh berziarah ke makam Guttman di Wina, Austria, pada tahun 1990. Ia berdoa di atas makam Guttman dengan harapan kutukan tersebut bisa dicabut. Namun usahanya sia-sia karena dalam babak final Piala Eropa 1990, Benfica lagi-lagi menelan kekalahan di tangan AC Milan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *