Suka Duka Orang Indonesia . . .
Pelangi99Lounge – Belakangan ini semakin marak anak-anak Indonesia yang berkunjung ke Taiwan, entah untuk berlibur maupun bersekolah. Maklum, karena angka kelahiran yang rendah,
Taiwan membuka lebar kesempatan untuk warga asing datang belajar dan bekerja. Bahkan pemerintah Taiwan juga menawarkan beasiswa yang sangat banyak khusus untuk Indonesia.
Sekian lama di Taiwan, saya dan teman-teman punya banyak sekali cerita lucu dari negeri Formosa ini.
Dari tempat wisatanya, kegiatan sehari-hari, bahkan kelakuan dan pertanyaan-pertanyaan orang Taiwan yang bikin ngakak.
Berikut adalah beberapa cerita wajib anak-anak Indonesia di Taiwan. Kenapa wajib? Karena semuanya pasti mengalami di manapun dan kapanpun.
1. Nggak ngerti bahasa Mandarin. Kalaupun bisa ngomong sedikit, logatnya aneh dan jadi amburadul
Poker Online – Hmm kalau ini sih mungkin karena keistimewaan Chinese Indonesia daripada Chinese negara lain, adalah kemampuan kami beradaptasi dengan budaya lokal Indonesia.
Terdengar aneh, tapi bener lo! Kalau dibandingkan dengan teman Chinese dari negara sebelah, mereka gak bisa berbahasa Melayu sama sekali lho.
Mayoritas Chinese Indo bisa berbahasa lokal, Indonesia dan Inggris dengan sangat lancar, bahkan memiliki logat yang sangat kental, tapi sama sekali nggak bisa berbahasa Mandarin.
Ada juga beberapa yang beralasan karena dulu belajar bahasa Mandarin sangat dilarang, jadinya mereka gak bisa (btw, milenials muda dan generasi Z yang jawab begini boleh dijitak yaa, udah zaman apa ini masih pakai alasan begini).
Alhasil, saat berbicara kadang secara tidak sadar, kami suka asal mencampur bahasa dan grammar. Jadinya? Jangan ditanya deh.
2. Adanya beda antara budaya di keluarga dengan di Taiwan
Pelangi99 – Sama-sama merayakan Imlek, sama-sama menikah mengikuti adat Chinese, sama-sama menerima angpao, tapi kok beda yah?
Misalnya, amplop wedding di Indonesia sangat bebas, bisa pakai angpau, bisa pakai ampop coklat atau putih.
Di Taiwan, wajib menggunakan angpau polos yang ditulis kata-kata dan nama, dan nominalnya pun ada standarnya lo!
Tergantung seberapa dekat relasimu dengan kedua mempelai. Awalnya mengira tidak akan merasakan culture shock, ternyata tetap ada.
3. Dikira bohong kalau mengaku orang Indonesia
Pelangi99 – Orang Taiwan terkenal sangat ramah dan senang membantu. Seringkali mereka berusaha membuka topik dengan bertanya darimana asal kita.
Namun setiap kali kita bercerita kalau kami dari Indonesia, mereka kaget dan tidak percaya.
Hanya karena kami juga bermata sipit dan berkulit putih. Karena dalam benak mereka, orang-orang Asia tenggara umumnya berkulit coklat. Hm…
4. Mereka baru tahu kalau Bali itu bagian dari Indonesia
Satu hal yang kusadari selama belajar di negara Formosa ini. Tidak semua orang Taiwan tahu dimana Indonesia. Tapi semua orang Taiwan tahu dimana Bali.
Dan lagi, mayoritas tidak tahu kalau Bali adalah bagian dari Indonesia brb, nunjukin map. Jadi ini bisa tips untuk teman-teman yang mau memperkenalkan Indonesia, kenalkan Bali dulu. Hehe~
5. Dikagumi kalau berbicara dalam Bahasa Indonesia
Di Taiwan, dari usia SD sampai kuliah, pelajaran Bahasa Inggris hanya mengajari tentang grammar dan menghafal vocabulary.
Sehingga, mayoritas orang Taiwan sangat kesulitan dalam berkomunikasi dengan bahasa lain.
Bahkan, nggak jarang beberapa dari mereka menganggap bahwa bahasa selain Mandarin sangat susah.
Maka, saat mereka melihat anak-anak Indonesia yang dengan santainya dan berani berkomunikasi dengan Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, mereka terkagum-kagum dan sangat penasaran.
Beberapa secara khusus mencari kelas Bahasa Indonesia loh. Bahkan sekarang Bahasa Indonesia menjadi pelajaran tambahan di SD seluruh Taiwan lo!
6. Dikagumi karena punya presiden Pak Jokowi
Suka Duka Orang Indonesia . . .
Prestasi presiden Indonesia yang satu ini sudah terdengar kemana-mana.
Bagaimana kerja keras Bapak Jokowi dan tim berhasil meningkatkan ekonomi Indonesia, mempermudah masuknya investor dari Taiwan ke Indonesia, sehingga membuat nama Indonesia semakin tenar.
Tidak jarang kami yang di sini ditanya-tanya tentang beliau dan berita-berita terbarunya. Maklum, berita dari Indonesia cukup sulit diakses karena kendala bahasa.
Alhasil, tugas kami-kamilah para mahasiswa, duta-duta budaya yang mencoba untuk menerjemahkan dan menceritakan kembali kepada mereka.