PELANGI99 LOUNGE Setiap harinya kita berurusan dengan uang. Menghasilkan uang hingga mengatur uang menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian kita. Bahkan masing-masing dari kita punya cara tersendiri dalam memaknai uang. Dalam tulisan kali ini, Sahabat Fimela berbagi sudut pandang tentang uang yang diikutsertakan dalam.Setelah Menikah, Penting untuk Bisa Hidup Mandiri tanpa Membebani Orangtua Lagi
Oleh: Meliana Aryuni
Berbagilah dengan keluarga dan tetanggamu. Bila suatu saat mengalami kesulitan, mereka yang akan membantumu.
Sahabat, tahukah kalian bahwa meskipun tinggal jauh di perantauan, keluarga tetap memikirkan kita, terutama orang tua. Di saat keadaan sulit, orang tua menawarkan bantuan tanpa kita minta. Jadi, alangkah sedihnya bila kita tidak memiliki keluarga. Bagaimana dengan tetangga dekat? Bukankah tetangga adalah orang terdekat yang bisa dimintai pertolongan?POKER ONLINE
Memang benar bahwa tinggal di perantauan membuat kita dekat dengan tetangga. Tidak jarang kami saling memberi, bertukar makanan, dan saling mengunjungi. Namun, aku tahu bahwa tetangga di sini adalah tetangga yang baik, maka untuk urusan keuangan, aku pikir bukan pilihan yang tepat untuk berbagi dengan mereka. Aku tahu kehidupan ekonomi mereka. Mereka hanya mengandalkan kehidupan di sektor pertanian dan perkebunan.
Seharusnya jika aku bisa membantu keuangan mereka, maka aku akan melakukannya. Namun, aku hanya bisa memberikan bantuan kecil yang aku mampu. Bagi mereka, bantuan kecil itu sangat berarti. Pun bagiku, itu adalah bentuk kasih sayang yang bisa diberikan untuk mereka.
Kamu bisa pergi jauh, tetapi keluarga adalah tempat yang paling tepat dan dekat di hatimu untuk menceritakan permasalahanmu.
Kata-kata itu sangat kuingat sekali. Kalimat sederhana itu terucap oleh seorang teman. Aku pun ingin berbuat baik kepada semua orang, termasuk kepada tetangga dan keluargaku. Namun, untuk masalah keuangan, aku merasa sangat tidak pantas bila membagikan kesulitan keuanganku kepada mereka. Yang harus kubagikan adalah cerita yang membahagiakan, bukan kesedihan.
Di sini aku pun pernah merasakan keadaan keuangan yang paling buruk. Saat akhir bulan, aku dan suami harus mengencangkan ikat pinggang dengan sekencang-kencangnya. Kami tidak ingin keluarga tahu keadaan kami saat itu. Kami harus berusaha sendiri dan keluarga hanya tahu bahwa keadaan kami baik-baik saja. Aku bersyukur, masa sulit seperti itu kami lalui.
Seperti yang pernah aku ceritakan di kisah sebelum ini bahwa untuk mengatasi keuangan kami yang bolong-bolong itu, kami harus mencari lubang baru, yaitu berdagang. Di sini, aku bisa berbisnis anggrek spesies dan bibit tanaman. Perlahan usaha itu membuahkan hasil. Aku bersyukur kami bisa melewati masa itu.Setelah Menikah, Penting untuk Bisa Hidup Mandiri tanpa Membebani Orangtua Lagi