Kisah Mengerikan Dibalik Indahnya Pulau Kecil
BERITA UNIK

Kisah Mengerikan Di balik Indahnya Pulau Kecil

Pelangi99 Lounge – Kisah Mengerikan Di balik Indahnya Pulau Kecil, Pulau kecil kerap memunculkan daya tarik serta misteri tersendiri. Sebagai akibat dari lokasinya yang di kelilingi oleh laut, insiden-insiden mengerikan yang mengambil tempat di pulau terpencil bisa berlangsung tanpa terpantau oleh siapapun. Berikut ini adalah kisah mengerikan di balik indahnya pulau kecil. Pelangi99 Online

Pulau Palmyra

Palmyra

Palmyra adalah nama dari atol atau pulau karang yang terletak 1.600 kilometer di selatan Hawaii. Tahun 1974, pulau ini menjadi lokasi terjadinya kasus pembunuhan yang penuh misteri dan menarik perhatian dunia.

Malcolm “Mac” Graham dan Eleanor “Muff” Eddington adalah nama dari pasangan kaya raya asal San Diego, AS, yang sudah berstatus sebagai pasangan suami istri sejak tahun 1961. Selama 6 tahun, keduanya kemudian berkeliling dunia untuk merayakan bulan madu mereka dengan menaiki kapal pribadi Sea Wind.

Merasa puas dengan perjalanan mengelilingi dunia mereka, Mac dan Muff kemudian memutuskan untuk kembali melakukan perjalanan jauh. Sahabat anehdidunia.com kali ini tempat yang mereka pilih adalah Palmyra dan gugus kepulauan di sekitarnya. Tanggal 2 Juli 1974, keduanya akhirnya tiba di Palmyra.

Tidak lama setelah Mac dan Muff berlabuh di Palmyra, seorang pria dan seorang wanita tiba di Palmyra dengan menaiki kapal kecil yang kurang layak untuk dipakai berlayar. Keduanya memperkenalkan diri mereka dengan nama Roy dan Stephanie Allen.

Belakangan di ketahui kalau nama yang di gunakan oleh pasangan Allen aslinya hanyalah nama samaran. Roy aslinya adalah seorang narapidana bernama asli Buck Duane Walker yang berhasil melarikan diri dari penjara. Sementara Stephanie adalah kekasih Walker yang aslinya bernama Stephanie Searns.

Mac sempat mengirimkan pesan radio ke Hawaii yang pada intinya menyatakan bahwa Walker ingin memberikan kue kepada pasangan Graham. Pesan tersebut sekaligus menjadi pesan terakhir dari Mac karena sesudah itu, tidak ada lagi yang tahu bagaimana nasib pasangan Graham.

Beberapa tahun kemudian, Muff di temukan terdampar di pantai Palmyra dalam kondisi sudah tak bernyawa dengan luka bekas tembakan di tubuhnya. Walker pun kemudian di tangkap dan di penjara atas tuduhan pembunuhan sebelum kemudian meninggal akibat kanker pada tahun 2007. Mayat Mac sendiri tidak pernah di temukan hingga sekarang. Namun ia di duga juga tewas akibat di tembak oleh Walker dan hanyut di laut.

Kepulauan Galapagos

Kepulauan Galapagos

Galapagos adalah nama dari kepulauan kecil yang terletak di sebelah barat negara Ekuador, Amerika Selatan. Bagi kalangan ilmuwan, kepulauan ini sangatlah terkenal karena di Galapagos terdapat hewan-hewan eksotis seperti iguana laut dan kura-kura raksasa. Galapagos juga termahsyur karena di kepulauan inilah, Charles Darwin mendapat inspirasi untuk mencetuskan teori evolusinya yang masih menjadi sumber kontroversi hingga sekarang.

Selain hal-hal yang berkaitan dengan biologi, Galapagos juga menjadi lokasi di mana kasus-kasus kematian misterius pernah terjadi. Sejak tahun 1930-an, Galapagos yang awalnya tidak berpenghuni mulai di huni oleh manusia. Friedrich Ritter beserta pasangannya adalah dua di antaranya.

Sebelum pindah ke Galapagos, Ritter dan pasangannya tersebut mengganti sebagian gigi mereka dengan gigi yang terbuat dari baja stainless. Kebetulan Ritter berprofesi sebagai dokter gigi, sementara pasangannya tersebut dulunya adalah pasien Ritter.

Selain Rittner, mantan tentara Jerman yang bernama Heinz Wittmer juga tinggal di Kepulauan Galapagos. Namun dari sekian banyak penghuni pertama Galapagos, salah satu yang menarik perhatian adalah seorang wanita kaya yang bernama Eloise Wehrborn de Wagner-Bosquet. Eloise mengaku tertarik untuk mendirikan hotel di Galapagos.

Eloise tidak sendirian tinggal di Galapagos karena ia turut di temani oleh Rudolf Lorenz dan Robert Philippson yang sama-sama menaruh ketertarikan pada Eloise. Sahabat Pelangi99 kepulauan Galapagos yang awalnya tenang pun kini mulai di landa keributan.

Lorenz dan Philippson kerap terlibat perkelahian, sampai-sampai Lorenz harus mencari perlindungan di kediaman Wittmer. Sementara itu Ritter yang sejak awal tidak menyukai kedatangan Eloise mulai menyebar isu miring seputar Eloise sambil melancarkan tuduhan kalau Eloise mencuri surat pribadi milik Ritter.

Tahun 1934, Eloise dan Philippson mendadak hilang tanpa jejak. Wittmer mengklaim kalau keduanya pergi ke Tahiti bersama teman-temannya. Namun faktanya, Eloise dan Philippson tidak pernah terlihat di Tahiti. Kemudian jika memang benar kalau Eloise dan Philippson pergi keluar Galapagos bersama teman-temannya, maka seharusnya sempat ada kapal yang terlihat berlabuh di Galapagos.

Pulau George

Pulau Georges Kanada

Namun itu sebelum pulau ini menjadi lokasi terjadinya insiden mencekam.

Tahun 1876, sebuah kapal nelayan singgah di dekat Pulau George untuk menyelamatkan seseorang yang terdampar di sana. Menurut pengakuan orang yang terdampar tersebut, ia adalah awak dari kapal nelayan bernama Walrus yang terhempas badai hingga berada di dekat Pulau George.

Para awak dan kapten kapal Walrus kemudian beramai-ramai melompat ke perahu penyelamat untuk menuju daratan Pulau George. Namun di tengah perjalanan, perahu mereka menabrak karang dan para penumpangnya tewas. Hanya satu orang yang selamat dan orang itulah yang di selamatkan oleh kapal nelayan yang lain di Pulau George.

Sepintas tidak ada yang istimewa dari cerita tersebut. Namun itu sebelum rombongan nelayan yang lain berlabuh di Pulau George pada tahun yang sama. Sahabat anehdidunia.com saat mereka menelusuri daratan pulau, mereka kaget bukan kepalang saat menemukan mayat 4 orang dalam kondisi terpotong-potong dan penuh luka tusukan. Mereka juga menemukan 2 buah tenda yang nampaknya terbuat dari layar kapal.

Kisah Mengerikan Di balik, Mayat-mayat tersebut di curigai sebagai awak kapal Walrus. Dugaan pun muncul kalau mereka di bunuh oleh orang yang dulu di selamatkan oleh kapal nelayan. Namun orang misterius tersebut tidak pernah lagi di temukan sehingga publik hanya bisa menerka-nerka mengenai apa motif di balik terjadinya pembantaian mengerikan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *