Uncategorized

Ketika Masa Lalu Mengetuk Hati Cinta SMP Kembali

DEWASA18++ – Saat itu aku bertemu dengan kawanku saat SMP. Dia sebenarnya adalah cinta pertama bagiku yang yang saat itu belum pernah aku ungkapkan walaupun sebenarnya aku tahu diapun juga mencintaiku, sebut saja namanya Novi. Waktu itu kami bertemu di sebuah emperan toko daerah Coyudan. Ketika Masa Lalu Mengetuk Hati Cinta SMP Kembali

Kami sama-sama berteduh karena saat itu hujan mengguyur kota Solo sangat deras. Kami ngobrol panjang lebar dan angka arlojinya sudah menunjukkan pukul 6 sore, tetapi hujan tetap saja mengguyur walaupun tidak terlalu deras. Karena saat itu dia sedang menunggu bis, dan aku naik sepeda motor maka agar tidak kemalaman aku antar dia pulang tetapi tanpa jas hujan.

Ketika Masa Lalu Mengetuk

Ketika Masa Lalu Mengetuk Hati Cinta SMP Kembali

Sampai di rumahnya ternyata rumahnya dalam keadaan kosong karena keluarganya sedang menghadiri pesta pernikahan pamannya. Ketika Masa Lalu Mengetuk
“Aduh.. gimana nih Vi.. bisa masuk ke dalam nggak?”, tanyaku.

“Tenang, biasanya kuncinya ada di bawah pot ini, nah ini dia, masuk yuk di luar dingin, lagian baju kamu basah semua”, katanya sambil membuka pintu rumah.
“Sebentar aku ambilkan handuk”, katanya sambil jalan ke belakang rumah.

Rumah yang sederhana tetapi sangat rapi dengan sofa ditengah ruangan. Dia keluar dengan menggenakan daster kuning transparan. Samar-samar aku lihat lekuk-lekuk tubuhnya yang sangat sempurna membuat jantungku berdebar kencang. Kulitnya yang putih mulus terlihat sangat serasi dengan daster yang dipakainya.

“Ini handuknya”, dia memecahkan lamunanku.
Karena baju dan celanaku basah maka aku buka bajuku dan aku pinjam salah satu kaosnya, tetapi bagaimana dengan celana panjangku? Ketika Masa Lalu Mengetuk

“Pake punyaku aja Fa, aku punya jeans basic yang mungkin pas kamu pakai”, sahutnya.
Aku tidak kaget karena dia tergolong cewek bertubuh tinggi besar. Aku masuk ke dalam kamarnya dan mulai membuka celana panjangku, tinggal **-ku yang masih basah.

“Vi.. sorry nich aku boleh pinjem CD-mu nggak? Yang penting dapat dipakai”, tanyaku.
“Boleh, tapi di almari coklat yang kuncinya masih aku bawa, boleh aku masuk?”, sahutnya.
Saat dia masuk kamar, aku hanya dililit selembar handuk bergambar Hello Kitty kepunyaannya.

Saat dia membuka almarinya dia menyuruh aku untuk memilih sendiri, dan karena letak **-nya ada di bagian bawah, aku harus jongkok. Tanpa aku sadari setelah aku berdiri, handuk yang melilit tubuhku terlepas dan aku hanya bisa diam terpaku. Dia juga diam memandang tubuhku yang telah telanjang bulat.

Dia terus memandang pensku yang memang telah berdiri. Kemudian dengan perlahan dia mengambil handuk yang berada persis di bawah pensku. Kemudian tanganku mengusap kepalanya dan kepalanya tertahan tepat di depan pensku. Selanjutnya dia mencum kepala pen*sku, membuatku semakin kelabakan.

Dia terus mencum pensku dengan lembut dan penuh perasaan, bisa aku rasakan itu. Kemudian dia berdiri dan giliranku menjilt bibrnya yang sangat lembut, dan diapun membalas dengan memasukkan ldahnya ke dalam mulutku. Untuk beberapa saat aku menikmati bibr dan ldahnya, aku lanjutkan permainan ldahku di sekitar telinganya, aku klum telinganya, dia hanya bisa medesis kegelian. Aku lanjutkan dengan mencum dan menjil*ti sekitar lehernya.

Ketika Masa Lalu Mengetuk Hati Cinta SMP Kembali

Aku mulai membuka resliting daster yang berada di belakang dan dengan perlahan aku tanggalkan daster kuningnya. Sekarang hannya tinggal ** dan *-nya saja yang tersisa. Perlahan aku cumi dan ggit paydara bagian atas sambil tanganku berusaha melepaskan *-nya. Dia hanya terdiam dan terpejam menikmati ggitan lembut bib*rku.

Setelah *-nya terlepas terlihat sepasang bukit yang sangat indah yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Begitu putih, lembut, kencang, padat dan kedua putngnya berwarna coklat masih bersembunyi di dalam pucuk paydaranya. Perlahan aku usap lembut kedua paydaranya dan aku hsap putng ssunya agar mau keluar dan aku klum lembut put*ngnya. Dia hanya bisa mendesis keenakan. Ketika Masa Lalu Mengetuk

Karena capek berdiri, aku tidurkaan dia di atas ranjangnya sambil mulutku terus menghsap kedua putng susnya secara bergantian dengan lembut. Selanjutnya cuman dan jiltanku aku lanjutkan ke bawah menuju pusar dan pha bagian dalam. Dia lagi-lagi hanya mendesis, “Akh.. Fa.. aku nggak tahan..”, desisnya.

Mendengar itu aku semakin bersemangat menjilti pha, lutut, betis dan jemari kakinya aku klum sehingga dia semakin kelojotan menahan nikmat, terus aku klum jari-jari kakinya yang putih bersih sambil tanganku mulai melepaskan **-nya.

Saat *-nya terlepas, terlihat kemlunnya yang telah berbulu agak lebat. Perlahan aku rba daerah pha dan kemlunnya sambil kulanjutkan menglum jari kakinya. Aku temukan kltorisnya terasa lunak dan agak basah, aku pilin-pilin daging kecil tersebut dia semakin mengerang menahan nikmat. Ldahku mulai bergerak dari jari kaki menuju betis, pha dan akhirnya pada daerah sekitar kemlu*n.

Walaupun kulitnya putih bersih, tetapi daerah kemlunnya berwarna coklat. Aku angkat kedua phanya dan ldahku mulai menuju daerah dburnya, sesaat kemudian ke daerah vgina yang saat itu terasa basah dan berasa agak asin serta berbau khas menambah n*fsuku semakin menjadi.

Aku menghsap lendir yang keluar dari vginanya dan kukeluarkan di sekitar kltorisnya, dan kltorisnya pun aku hsap-hsap. Tanpa kuduga kedua phanya menjepit kepalaku yang saat itu sedang menikmati gurihnya kltoris dan tangannya menekan kepalaku agar aku mengh*sap lebih dalam lagi.

Saat itu aku merasakan dia menegang dan seperti menjerit, “Akh.. uh..”, teriaknya. Aku tak tahu apa yang sedang dia rasakan saat itu, kemudian ldahku aku pindah ke bawah tepat pada liang vginanya ternyata pada liang vginanya telah keluar cukup banyak lndir yang selanjutnya kuh*sap dan kutelan sampai habis.

Dia mundur sehingga terpaksa aku lepaskan hsapanku. “Fa.. naik sini..”, dia menarikku yang saat itu masih jongkok dan menyuruhku tidur telentang di ranjangnya. Aku ditindih dan mulutnya mulai menglum bibrku, seperti tidak mau kalah denganku, diapun menghsap dan meng*lum telingaku terasa geli dan hangat.

Dia lanjutkan dengan menghsap putng susku, sambil tangannya mermas-rmas pensku. Tanpa aku duga mulutnya mulai bergerilnya di sekitar pha dalamku, terasa sangat geli dan menambah kenikmatan. Ldahnyapun mulai menyapu d*burku, “Okh..”, aku setengah berteriak, ya ampun.. nikmat sekali.

Ketika Masa Lalu Mengetuk Hati Cinta SMP Kembali

Sepertinya dia tahu yang aku rasakan saat ldahnya menyentuh sekitar dburku, dan sekitar 5 menit lamanya dia menyapukan ldahnya di sekitar dburku, dan selanjutnya naik menuju pangkal pensku. Dia jilt pangkal pensku sampai ke ujung kepala pensku berulang-ulang sampai aku rasakan seluruh bulu-bulu tubuhku merinding.

Selanjutnya dia memasukkan kepala pensku ke dalam mulutnya sambil sesekali dihsap, tetapi sayang dia tidak dapat menglum lebih dalam lagi. Karena aku sudah tidak kuat menahan nikmat, maka aku minta dia untuk tidur telentang dan perlahan aku letakkan kepala pensku di depan lubng vginanya. Ketika Masa Lalu Mengetuk

Aku gesek-gesekkan kepala pensku pada lubng vgina sampai aku temukan lubng yang benar untuk memasukkan pensku. Setelah aku rasa tepat perlahan aku tekan pensku agar dapat masuk ke dalam lubng vginanya. Dia memejamkan mata seolah sedang menahan sesuatu, aku tak tahu pasti.

Terasa sangat sempit dan agak susah memasukkan pensku sampai pada kira-kira setengah panjang pensku Novi si cinta pertama ku berteriak, “Aakhh..”, aku menahan tekanan pensku dan aku lihat drah segar telah mengalir dari vginanya aku lanjutkan takananku sampai seluruh pensku tenggelam dalam vgina yang telah banjir drah perawan dan kutahan pen*sku di dalamnya.

“Sakit Vi?”, bisikku.
“Nggak apa-apa lanjutin aja Fa.. aku menikmatinya kok”, dia balas berbisik.

Aku mulai mengayun-ayunkan pensku keluar masuk vgina, terasa sangat nikmat dan hangat tetapi kulit pensku terasa agak perih. Kira-kira 5 menit aku mengayunkan pensku dan kelihatannya Novi si cinta pertama ku mulai menikmatinya, dia goyang-goyangkan pinggulnya dan kupercepat ayunan pen*sku sampai suatu ketika Novi berteriak, “Akh.. oh..”. Novi memejamkan matanya dalam-dalam.

Tidak lama setelah itu akupun mulai merasakan kesemutan di kepalaku dan, “Ccreet..”, mniku keluar tetapi masih di dalam vginanya. Dia memelukku erat dan berkata, “Fafa.. aku sayang kamu..”. Aku tidur di atasnya tetapi pensku masih berada di dalam vgina yang lama-kelamaan keluar sendiri karena mulai melunak, terasa agak geli jika pens yang lunak masuk dalam vgina.

Aku terbangun dengan tubuh masih telnjng bulat ketika suara telepon berbunyi, aku lihat jam pukul 10 malam. Aku bangunkan Novi si cinta pertama ku yang masih tertidur tanpa selembar kainpun menutupi tubuhnya agar mengangkat telepon yang ternyata dari keluarganya dan berencana akan pulang besok siang. Jadi aku gunakan malam itu untuk tidur semalam dengan Novi tanpa selembar kainpun menutupi tubuh kami. Ketika Masa Lalu Mengetuk

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *