PELANGI99 – Indonesia di masa lampau pernah dihuni oleh begitu banyak kerajaan. Sebagian dari kerajaan tersebut ada wilayahnya bahkan sampai membentang hingga ke luar Indonesia. Berikut ini adalah nama dari kerajaan-kerajaan hebat tersebut. Kerajaan Indonesia Wilayahnya Mencapai Luar Negeri
Majapahit
Jika bicara soal salah satu kerajaan terbesar yang pernah ada di Indonesia, maka Majapahit bakal menjadi nama yang bakal muncul di benak banyak orang. Wajar-wajar saja. Pasalnya wilayah kekuasaan Majapahit diyakini mencakup hampir seluruh wilayah Indonesia.
Namun wilayah Majapahit bukan hanya terbatas di Indonesia. Menurut kitab Negarakertagama, wilayah Majapahit juga terbentang hingga Semenanjung Malaka (sekarang termasuk dalam wilayah Malaysia) serta Kepulauan Sulu (Filipina).
Majapahit merupakan kerajaan Hindu-Buddha yang berpusat di Trowulan, Jawa Timur. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Wijaya, menantu Kertanegara selaku raja terakhir Kerajaan Singasari.
Singasari sendiri mengalami keruntuhan akibat pemberontakan yang dilakukan oleh pasukan Kediri pimpinan Jayakatwang. Sadar kalau ia tidak bisa mengalahkan Jayakatwang dengan kekuatan yang dimilikinya pada waktu itu, Raden Wijaya kemudian berpura-pura menyerah dan bersedia menjadi bawahan Jayakatwang.
Sementara itu di tempat lain, pasukan Mongol baru saja mendarat di Pulau Jawa. Pasukan Mongol pada waktu itu bermaksud menaklukkan Singasari karena Kertanegara pernah mempermalukan utusan Mongol.
Kerajaan Indonesia
Karena Singasari sudah runtuh dan wilayahnya sekarang berada di bawah kekuasaan Kediri, Raden Wijaya pun kemudian mengajak pasukan Mongol untuk bersama-sama memerangi Kediri. Usulan tersebut disetujui oleh pasukan Mongol.
Sesudah berhasil mengalahkan Kediri, pasukan Mongol dan anak buah Raden Wijaya kemudian menggelar pesta untuk merayakan kemenangan. Saat pasukan Mongol sedang lengah inilah, Raden Wijaya memerintahkan anak buahnya untuk menyerang pasukan Mongol.
Siasat tersebut berhasil dan pasukan Mongol terpaksa kabur kembali ke negaranya. Raden Wijaya kemudian memanfaatkan momen ini untuk mendirikan Kerajaan Majapahit pada tahun 1293.
Tahun 1350, Hayam Wuruk menjadi raja baru Majapahit. Di masa pemerintahan Hayam Wuruk inilah, Majapahit mencapai puncak kejayaannya. Berkat ambisi sekaligus kelihaian patih Majapahit yang bernama Gajah Mada, Majapahit berhasil memperluas wilayah kekuasaannya hingga ke Malaysia dan Indonesia timur.
Sesudah meninggalnya Hayam Wuruk dan Gajah Mada, Majapahit secara berangsur-angsur mengalami kemunduran akibat konflik internal. Majapahit akhirnya mengalami keruntuhan usai ditaklukkan oleh Kerajaan Demak pada tahun 1527.
Singasari
Sebelum Majapahit berdiri, pernah berdiri kerajaan lain di Jawa Timur yang bernama Singasari. Kerajaan ini memiliki pertalian sejarah yang erat dengan Majapahit. Pasalnya Majapahit didirikan oleh menantu raja terakhir Singasari tidak lama sesudah Singasari mengalami keruntuhan.
Singasari memiliki perjalanan sejarah yang penuh dengan intrik dan darah. Kerajaan ini pada awalnya bernama Tumapel dan berstatus sebagai kerajaan bawahan Kediri.
Tumapel pada waktu itu dipimpin oleh Tunggul Ametung. Ia memiliki seorang pengawal yang bernama Ken Arok. Bak peribahasa “menggunting dalam lipatan”, Ken Arok kemudian mengkhianati Tunggul Ametung dan membunuhnya supaya bisa menjadi pemimpin baru Tumapel.
Ken Arok kemudian memimpin rakyat Tumapel untuk memberontak melawan Kediri. Hasilnya, pasukan Tumapel berhasil mengalahkan pasukan Kediri di desa Ganter pada tahun 1222. Sejak itu, Tumapel pun menjadi kerajaan tersendiri yang bernama Singasari.
Namun Ken Arok tidak bisa menikmati kejayaan barunya ini dalam waktu lama. Pasalnya di tahun 1227, Ken Arok dibunuh oleh putra kandung Tunggul Ametung yang bernama Anuspati.
Kerajaan Indonesia
Anuspati kemudian ganti dibunuh oleh putra kandung Ken Arok yang bernama Tohjaya. Nasib Tohjaya pada akhirnya juga tidak berbeda jauh setelah ia ganti dibunuh oleh putra Anuspati yang bernama Wisnuwardhana.
Tahun 1253, Wisnuwardhana menunjuk putranya yang bernama Kertanegara untuk menjadi raja baru Singasari. Di masa pemerintahan Kertanegara inilah, Singasari mencapai masa keemasaannya. Ia giat mengirimkan pasukan Singasari ke luar Jawa untuk memperluas wilayah kekuasaan Singasari.
Berkat kegigihannya tersebut, wilayah Singasari berhasil membentang hingga ke Sumatra, Maluku, serta Malaka (Malaysia). Namun terlalu fokus pada perluasan wilayah menyebabkan Kertanegara menjadi lalai dengan kondisi di Pulau Jawa.
Tahun 1292, pasukan Kediri yang dipimpin oleh Jayakatwang melakukan pemberontakan. Dalam pemberontakan ini, pasukan Kediri berhasil menewaskan Kertanegara sekaligus menamatkan riwayat Kerajaan Singasari. Jayajatwang sesudah itu mendirikan kembali Kerajaan Kediri dan mengangkat dirinya sendiri menjadi raja.
Sriwijaya Kerajaan Indonesia
Kerajaan Indonesia dengan wilayah yang luas bukan hanya berasal dari Pulau Jawa. Di Sumatra juga pernah berdiri kerajaan dengan wilayah yang luas. Sriwijaya adalah nama dari kerajaan tersebut.
Sriwijaya merupakan kerajaan bercorak Buddha yang pusat pemerintahannya berada di Palembang, Sumatra Selatan. Pulau Sumatra memiliki letak yang strategis karena berada di antara jalur dagang India dan China.
Posisi strategis tersebut lantas dimanfaatkan oleh Kerajaan Sriwijaya untuk menguasai kawasan perairan di sekitar Pulau Sumatra. Pada puncak kejayaannya, wilayah Sriwijaya mencakup hampir seluruh Pulau Sumatera, sebagian Pulau Jawa, Semenanjung Malaka (Malaysia), serta Pattani (Thailand).
Sriwijaya didirikan pada tahun 671 oleh Dapunta Hyang. Sejak itu, Sriwijaya secara berangsur-angsur terus mengalami pertumbuhan hingga menjadi negara adidaya di wilayahnya.
Pada abad ke-10, Sriwijaya berperang melawan Kerajaan Medang yang terletak di Pulau Jawa. Dengan memanfaatkan sekutunya di Jawa yang bernama Wurawari, Sriwijaya berhasil menewaskan raja Dharmawangsa dan meruntuhkan Kerajaan Medang.
Namun ancaman yang sebenarnya dari Sriwijaya ternyata datang dari luar Nusantara. Pada abad ke-11, Kerajaan Chola yang berpusat di India melakukan invasi ke wilayah Sriwijaya karena Chola ingin menguasai jalur dagang di sekeliling Sumatera.
Karena Chola memiliki angkatan laut yang jauh lebih kuat, Chola berhasil mengalahkan Sriwijaya dan bahkan menahan rajanya. Akibat invasi tersebut, Sriwijaya pun sejak itu menjadi negara bawahan Chola.