BERITA UNIK

Kehidupan Kanibalisme Yang Pernah Ada Di Indonesia

Pelangi99 Lounge – Kehidupan Kanibalisme Yang Pernah Ada Di Indonesia, Fenomena satu makhluk memakan makhluk sejenis lainnya disebut kanibalisme seperti contohnya manusia memakan manusia yang pernah terjadi di dunia. Kadang hal tersebut disebut anthropophagus yang diambil dari bahasa yunani Bahasa Yunani anthrôpos artinya manusia dan phagein berarti makan. Mungkin banyak dari kita yang sudah mengetahui di luar sana banayak sekali terjadi tradisi kanibal, seperti contohnya sekte aghory sadhu dimana mereka memakan mayat manusia agar menyatu dengan dirinya yang bisa kalian baca di anehdidunia.com. Bagaimana dengan Indonesia? apakah ada praktek semacam itu pernah terjadi? Ternyata jawabannya pernah! Berikut Praktek kehidupan kanibalisme yang pernah ada di Indonesia. Pelangi99 Online

Kanibalisme Untuk Hukuman Suku Korowai Papua Tahun 1970

www.anehdidunia.com

Masyarakat Korowai tidak mengonsumsi daging manusia secara sembarangan. Orang yang membunuh khuakhua berhak menyimpan tengkoraknya.

Beberapa rumah mereka bahkan bisa mencapai ketinggian sampai 50 meter dari permukaan tanah. Suku Korowai adalah salah satu suku di daratan Papua yang tidak menggunakan koteka.

Jadi, bagi masyarakat Korowai, membunuh dan memakan daging manusia adalah bagian dari sistem peradilan pidana mereka. Setelah memakan habis tubuh khuakhua, mereka akan memukul-mukul dinding rumah tinggi mereka dengan kayu sambil bernyanyi semalaman. Sampai tahun 1970, mereka tidak mengetahui keberadaan setiap orang selain kelompok mereka dan saat ini mereka telah berbaur dengan masyarakat sekitar hingga praktik kanibalisme sudah semakin menipis.

Kanibalisme Abad ke-12 Ditemukan Seorang Arkeolog Tahun 1935

www.anehdidunia.com

Menurutnya, kerajaan ini berasal dari sebuah sekte yang sangat mengerikan bernama Sekte Bhairawa. Sekte ini memuja dewa-dewa yang berwujud mengerikan, mirip iblis. Mereka memiliki ritual memakan daging manusia pada upacara pemujaan di kuburan.

Kemudian sang pendeta akan mengambil jantungnya, dan menuangkan darah ke sebuah tengkorak dan meminumnya sampai habis. “Sebelum kedatangan bangsa Eropa, kanibalisme adalah hal lazim,” tulis Friedrich Schnitger, termuat dalam Sumatera Tempo Doeloe. “Seperti kami, siapa pun yang kenal betul dengan negeri dan penduduk Sumatera Utara pasti paham bagaimana ilmu sihir, jampi-jampi, dan sejenisnya, memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat ini.”

Suku Kanibal Kalimantan Dalam Perjalanan Carl Bock Tahun 1870-an

www.anehdidunia.com

Carl Bock adalah seorang penjelajah dari Norwegia yang terpukau melihat kebiasaan hidup salah satu suku di Kalimantan. Dahulu orang menyebutnya dengan Suku Dayak Tring. Bahkan Sultan yang menguasai kawan itu meminta Carl Bock untuk pulang dan tidak melanjutkan perjalanannya.

Namun Carl Bock tetap bersikeras hingga akhirnya bertemu dengan suku yang ia cari. Carl Bock akhirnya sempat berbincang dengan wanita pendeta dari suku tersebut. Selain itu bagian lutut dan otak merupakan sajian yang terlezat bagi suku Tring ini.

Lambat laun praktek kanibal di Indonesia semakin habis setelah Belanda melarangnya. Di era modern seperti sekarang praktik kanibalisme mungkin sudah mulai hilang.

Kisah Travel Ida Laura Reyer Pfeiffer Yang Nyaris Dimangsa Suku Kanibal Tahun 1852

www.anehdidunia.com
Kehidupan Kanibalisme Yang Pernah Ada Di Indonesia

Ida Laura adalah seorang pelancong dari Eropa yang penasaran dengan suku kanibal di Sumatra. Ia mengetahuinya dari sebuah pemberitaan koran hingga memutuskan hijrah jauh ke Sumatra. Akhirnya ia tiba di daerah dekat Toba dan meminta izin penguasa setempat untuk melakukan riset dan perjalanan.

Mereka akhirnya tiba di bukit Silidong, dekat dengan Danau Toba. Ida selamat karena pemandu melakukan negosisasi dengan baik. Selanjutnya mereka bertemu lagi dengan pria bertombak yang lebih ganas. Sebelum suku itu melakukan kekerasan Ida berusaha berkata jika dagingnya alot dan tidak enak. Sungguh mengerikan!

Kanibalisme Sebagai Hukuman Bagi Orang yang Bersalah Tahun 1844

Kehidupan Kanibalisme Yang Pernah Ada Di Indonesia

Seorang peneliti bernama Oscar von Kessel, melakukan penelitian tentang masyarakat Batak pada 1844. Menurutnya, masyarakat Batak menganggap kanibalisme sebagai perbuatan hukum bagi pelanggaran seperti pencurian, perzinaan, mata-mata, atau pengkhianatan.

Kehidupan Kanibalisme Yang Pernah Ada Di Indonesia, Marco Polo juga menulis kisah ini. Sahabat anehdidunia.com dengan begitu hukuman akan selesai dan tidak akan memikirkan lagi balas dendam yang dipandang menyusahkan. “Mereka dapat menangkap orang asing yang bukan berasal dari daerahnya, mereka akan menahan orang itu. “Itu adalah kebiasaan yang sangat buruk dan menjijikan.”

Perjalanan Marcopolo Dari Italia Ke Sumatera Tahun 1292

Kehidupan Kanibalisme Yang Pernah Ada Di Indonesia

Berkunjung ke Indonesia pada 1292, Marco Polo, seorang penjelajah asal Venesia, Italia, sempat menyusuri pesisir Sumatra. Di tengah perjalanannya, dia terkejut karena menyaksikan adanya masyarakat yang mengkonsumsi daging manusia. “Ketika salah satu kerabat mereka jatuh sakit, mereka akan memanggil penyihir untuk datang dan mencari tahu apakah si sakit bisa sembuh atau tidak. Jika penyihir itu berkata bahwa si sakit akan mati, kerabat si sakit akan memanggil orang tertentu yang secara khusus membunuh si sakit.

Ketika dia sudah mati, mereka akan memasaknya. “Menurut kepercayaan mereka,” catat Marco Polo, “jika ada satu bagian saja yang tertinggal, bagian tersebut akan mengeluarkan cacing-cacing yang akan mati kelaparan. Bersamaan dengan kematian cacing-cacing itu, jiwa orang mati tadi akan mendatangkan dosa besar dan kesengsaraan. Itulah sebabnya mereka menyantap seluruh tubuh orang mati tadi.”

Kehidupan Kanibalisme Yang Pernah Ada Di Indonesia, Kanibalisme di Nusantara berangsur-angsur menghilang setelah pada 1890 pemerintah kolonial Belanda melarang segala bentuk kanibalisme Hindia Belanda. Kita berharap semoga di negeri tercinta kita ini, tidak ada lagi praktek kanibal mengerikan semacam ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *