Pelangi99 Lounge – Kegunaan Air Kencing dan Kotoran yang Tidak Banyak Di ketahui Manusia, Bagi manusia dan hewan, makan adalah aktivitas yang tidak dapat di pisahkan dari kehidupan. Pasalnya lewat makananlah, manusia dan hewan bisa memperoleh sumber energi yang di butuhkannya untuk menjalani aktivitas. Manusia dan hewan sendiri bisa mendapatkan energi dari makanan lewat proses penyerapan yang di lakukan oleh organ-organ pencernaan. Pelangi99 Online
Tidak semua bagian dari makanan bisa di serap oleh sistem pencernaan. Bagian yang tidak di cerna akan di keluarkan dari tubuh dalam wujud tinja atau kotoran. Hal serupa juga berlaku untuk cairan di mana cairan yang sudah tidak di butuhkan oleh tubuh akan di keluarkan dalam wujud air seni atau urine.
Bagi banyak orang, kotoran dan air seni identik dengan hal-hal yang menjijikan. Namun hanya karena nampak menjijikan dari luar, bukan berarti kotoran dan air seni lantas tidak memiliki manfaat sama sekali. Pasalnya ternyata kotoran dan air seni jika di gunakan dengan tepat bisa memiliki banyak manfaat. Mulai dari yang bersifat tradisional semisal untuk pupuk, hingga yang bersifat canggih semisal untuk bahan bakar mesin. Berikut ini adalah contoh kegunaan kotoran dan air seni yang tidak banyak di ketahui orang:
Parfum
Kotoran seringkali berbau tidak sedap. Hal serupa juga berlaku untuk kotoran paus sperma, sejenis ikan paus yang terkenal berkat kemampuannya untuk menyelam hingga sedalam ribuan meter. Kotoran ikan paus ini di kenal dengan sebutan ambergris, di mana ambergris biasanya memiliki tekstur yang penuh dengan lemak dan benda-benda tajam yang tidak bisa di cerna oleh sistem pencernaan paus, misalnya paruh cumi-cumi.
Jika ambergris sampai terdampar di tepi pantai, maka ambergris tersebut akan menimbulkan bau menyengat yang bakal membuat manusia merasa mual. Namun siapa yang menyangka kalau senyawa berbau menyengat ini ternyata banyak di cari oleh produsen parfum? Pasalnya ambergris merupakan salah satu komponen penting dalam pembuatan parfum yang nilai jualnya bisa mencapai milyaran rupiah!
Merendam Kertas
Codex Purpureus Rossanensis adalah kopian dari sebuah kitab suci Perjanjian Lama dari masa Kerajaan Byzantium yang sudah berusia kurang lebih 1.500 tahun. Selain usianya yang sudah begitu tua, kitab ini juga terkenal karena warnanya yang tidak lazim. Kitab ini memiliki kertas berwarna keunguan dengan tinta berwarna emas dan perak.
Analisa pada kertas menemukan kalau warna ungu tersebut ternyata berasal dari senyawa jamur Roccella tinctoria yang di fermentasi memakai air seni. Sahabat Pelangi99 kitab ini sendiri di percaya berasal dari lokasi yang sekarang menjadi wilayah negara Suriah. Saat di temukan oleh ilmuwan, kitab ini di ketahui berada dalam kondisi belum selesai di tulis.
Makanan Berbahan Daging
Memakan yang terbuat dari tinja? Baru sekedar mendengarnya saja orang paling sudah merasa mual duluan. Namun ilmuwan dari Jepang ternyata memiliki pandangan yang berbeda. Atas permintaan dari lembaga yang menangani gorong-gorong kota Tokyo, ilmuwan setempat melakukan penelitian pada limbah parit untuk mencari tahu apakah ada sesuatu yang bisa di manfaatkan di dalamnya.
Hasil penelitian yang mereka lakukan menemukan kalau mereka bisa mengisolasi protein dari bakteri yang terdapat pada tinja manusia. Begitu protein tersebut di gabungkan dengan karbohidrat dan lemak, ilmuwan berhasil menciptakan benda yang teksturnya menyerupai daging steak.
Minuman
Bukan hanya kotoran yang coba di manfaatkan menjadi makanan. Air yang tadinya mengandung kotoran juga coba di berdayakan menjadi air minum. Kendati terdengar menjijikan, namun dengan mesin ini, hal tersebut tidak akan jadi masalah lagi. Mesin itu adalah Omniprocessor yang pembiayaannya turut di tanggung oleh Bill Gates, pendiri raksasa piranti lunak Microsoft.
Omniprocessor bekerja dengan memakai konsep penguapan. Air kotor yang mengandung tinja akan di alirkan masuk ke dalam mesin. Di sana, air akan dipanaskan hingga menguap dan terpisah dari kotorannya. Sahabat Pelangi99 uap tersebut kemudian di embunkan lagi dan sudah menjadi air bersih yang siap di gunakan untuk beragam keperluan, termasuk untuk minum. Gates sendiri berharap mesin yang di danainya ini bisa menjadi solusi air bersih bagi penduduk yang tinggal di kawasan yang tercemar.
Bahan Bangunan
Pernahkah anda membayangkan kalau tembok yang ada di dekat anda ternyata berasal dari air kencing? Hal itulah yang tengah di kembangkan oleh ilmuwan. Demi mendapatkan bahan bangunan alternatif yang murah namun kuat, mereka mengembangkan batu bata yang salah satu bahan penyusunnya adalah air seni.
Batu bata ini sendiri di buat dengan cara mencampurkan air seni dengan serbuk kapur hidroksida supaya serbuknya mengeras, sebelum kemudian di campurkan lagi dengan bakteri dan pasir supaya tercipta bahan menyerupai semen. Pada awalnya bahan ini memiliki bau yang menyengat khas bau air seni. Namun sesudah 48 jam, baunya secara berangsur-angsur akan menghilang.
Bahan Bakar Robot
Bagi manusia dan hewan, air seni adalah cairan yang tidak lagi di butuhkan oleh tubuh. Namun hal sebaliknya justru berlaku untuk EcoBots. Pasalnya robot pengukur kadar polusi ini justru menggunakan air seni sebagai bahan bakarnya. Namun supaya bisa memanfaatkan air seni, robot ini memerlukan bantuan sejenis bakteri yang hidup dalam usus manusia.
Kegunaan Air Kencing dan Kotoran, Saat bakteri menguraikan air seni, bakteri tersebut turut melepaskan elektron. Elektron inilah yang kemudian di serap oleh robot untuk menghasilkan arus listrik. Sahabat Pelangi99 air seni sendiri ternyata bukanlah satu-satunya senyawa menjijikan yang bisa di manfaatkan oleh robot ini sebagai bahan bakarnya. Selain air seni, robot ini juga di ketahui bisa menggunakan air comberan, bangkai lalat, hingga makanan busuk untuk menggerakkan mesinnya.
Pupuk Lautan
Menggunakan kotoran hewan ternak untuk pupuk kandang sudah lama di ketahui oleh manusia. Demikian juga dengan pupuk kompos yang banyak mengandung kotoran cacing. Tapi bagaimana dengan hewan-hewan yang hidup di laut? Apakah kotoran mereka juga bisa di manfaatkan sebagai pupuk? Jika kita bertanya pada ilmuwan Joe Roman dan para koleganya, jawabannya adalah ya.
Kegunaan Air Kencing dan Kotoran, Menurut penelitian yang mereka lakukan, paus memiliki kebiasaan membuang kotorannya di dekat permukaan laut sebelum mulai menyelam. Kotoran ini kaya akan zat gizi yang bisa di manfaatkan oleh plankton nabati (fitoplantkon). Plnakton nabati tadi kemudian akan di makan oleh zooplankton dan hewan-hewan besar, sehingga terciptalah rantai makanan yang berkesinambungan di laut lepas.