Kebiasaan Menjijikan Kehidupan Romawi Jaman Dulu
BERITA UNIK

Kebiasaan Menjijikan Kehidupan Romawi Jaman Dulu

Pelangi99 Lounge – Kebiasaan Menjijikan Kehidupan Romawi Jaman Dulu, Romawi adalah nama dari kerajaan yang berpusat di kota Roma, Italia. Pada masa jayanya, wilayah Romawi membentang di atas 3 benua sekaligus. Bangsa Romawi juga di kenal sebagai bangsa yang maju pada masanya berkat teknologi yang mereka gunakan pada masa itu. Bahkan bahasa Latin selaku bahasa utama bangsa Romawi masih kerap di gunakan hingga sekarang untuk menyebut istilah-istilah ilmiah tertentu. Pelangi99 Online

Namun di luar segala kehebatan tersebut, bangsa Romawi tetap memiliki sisi kelamnya sendiri. Berikut ini adalah kebiasaan masyarakat Romawi yang di anggap menjijikan dari sudut pandang masyarakat modern, namun di anggap wajar dan lazim di lakukan pada masa itu.

Bangsa Romawi Gemar Membuat Gambar Penis di Tempat Umum

Lukisan Romawi Tempat Umum

Di masa kini, gambar penis atau alat kelamin pria lazimnya dipandang sebagai gambar yang cabul dan menjijikan. Namun bangsa Romawi memiliki cara pandang yang berbeda. Pasalnya alih-alih memandang gambar penis sebagai gambar yang tabu, bangsa Romawi justru kerap menampilkan gambar penis di tempat umum.

Penggunaan simbol berbentuk penis bukan hanya nampak pada gambar. Penduduk Romawi juga kerap mengenakan kalung yang liontinnya berbentuk penis. Saat negara Romawi masih berdiri, kaum pemudanya di percaya kerap bepergian ke mana-mana sambil mengenakan kalung tembaga dengan liontin penis.

Usut punya usut, ternyata penggunaan simbol berbentuk penis ada kaitannya dengan cara pandang masyarakat Romawi. Sahabat anehdidunia.com mereka percaya bahwa dengan mengenakan simbol berbentuk penis, maka mereka akan terhindar dari nasib buruk.

Atas alasan itu pula, gambar penis kerap di jumpai di tempat-tempat umum yang memiliki resiko bahaya tinggi. Gambar-gambar penis di ketahui kerap di temukan pada jalan menikung dan jembatan peninggalan bangsa Romawi.

Kota Pompeii yang terletak di kaki Gunung Vesuvius adalah contoh kota dari masa Romawi yang penuh dengan simbol-simbol penis. Jika penggunaan simbol penis juga di maksudkan untuk menjauhkan rakyat Pompeii dari nasib buruk, hal tersebut sayangnya tidaklah efektif. Pasalnya seperti yang kita semua tahu, penduduk kota tersebut musnah seluruhnya pada abad pertama sesudah Masehi akibat letusan Gunung Vesuvius.

Penis bukanlah satu-satunya simbol berunsur cabul yang di temukan di Pompeii. Saat arkeolog melakukan penggalian di reruntuhan kota tersebut, karya-karya seni yang di dapat dari Pompeii sempat di rahasiakan dari publik untuk beberapa lama saking cabulnya penampakan karya seni tersebut. Sebagai contoh, di Pompeii pernah di temukan patung sosok menyerupai manusia yang sedang menggauli seekor kambing.

Jika Gladiator Mati, Tubuhnya Di jadikan Obat

Gladiator Mati

Romawi dan gladiator merupakan 2 kata yang tak terpisahkan. Pasalnya saat negara Romawi masih berdiri, mereka kerap menggelar pertunjukan gladiator sebagai tontotan hiburan bagi warga kota. Dalam pertunjukan gladiator, para tahanan akan di adu dengan tahanan lain atau bahkan hewan buas.

Bagi para peserta gladiator, ajang ini tidak ada bedanya dengan penentuan hidup mati. Pasalnya peserta gladiator di lengkapi dengan senjata dan tameng sehingga bukan hal yang aneh jika seorang peserta gladiator sampai tewas di atas arena. Namun jika peserta gladiator sampai menang, ia bisa melanjutkan hidupnya sebagai orang bebas.

Namun cerita mengerikan seputar gladiator masih belum berhenti sampai di sana. Jika seorang gladitor tewas, maka darahnya kemudian akan di kumpulkan supaya bisa di jual sebagai obat.

Penduduk Romawi percaya bahwa darah gladiator berkhasiat dalam menyembuhkan penyakit epilepsi. Darah tersebut normalnya di konsumsi dengan cara di minum. Dalam kasus lain, seseorang akan mencoba menyembuhkan di rinya sendiri dengan cara memakan organ hati gladiator dalam kondisi mentah.

Kendati terkesan menakutkan, praktik meminum darah gladiator banyak di lakukan karena di yakini memang berkhasiat. Sahabat Pelanig99 menurut catatan kesaksian para dokter Romawi, seorang penderita epilepsi yang meminum darah gladiator di laporkan sembuh dari gejala-gejala epilepsinya.

Bukan hanya darah dan hati gladiator yang di percaya mengandung khasiat kesehatan. Kulit dari seorang gladiator yang mati juga di percaya memiliki khasiat. Saat seorang gladiator tewas, keringatnya akan di kumpulkan dan jasadnya akan di kuliti. Sesudah itu, keringat dan kulit gladiator akan di olah sebelum di jual kepada kaum hawa sebagai kosmetik.

Wanita Romawi biasanya menggunakan olahan kulit gladiator dengan cara mengoleskannya pada wajah layaknya krim kecantikan. Mereka percaya bahwa dengan melakukan ini, mereka akan nampak lebih mempesona sehingga kaum pria menjadi lebih mudah jatuh hati pada mereka.

Masyarakat Romawi Menggunakan Spons yang Sama Seusai Buang Air Besar

Masyarakat Romawi Menggunakan Spons yang Sama Seusai Buang Air Besar Kebiasaan Menjijikan Kehidupan Romawi,

Bangsa Romawi sudah mengenal penggunaan spons dan toilet umum. Namun cara mereka menggunakannya tergolong jorok jika memakai standar masa kini. Toilet umum bangsa Romawi sangat jarang di bersihkan sehingga toilet tersebut penuh dengan serangga kecil. Saking banyaknya, seseorang yang hendak pergi ke dalam toilet akan selalu membawa sisir khusus supaya serangga yang menempel padanya bisa di singkirkan.

Kebiasaan Menjijikan Kehidupan Romawi, Saat seseorang sudah selesai menggunakan toilet umum, pengguna toilet akan membersihkan bokongnya memakai tongkat yang di tempeli spons. Namun bagian yang paling bikin mual adalah spons tersebut tidak pernah di bersihkan. Padahal spons yang sama kerap di gunakan secara bergantian oleh orang-orang yang menggunakan toilet umum.

Masyarakat Romawi Membersihkan Diri Memakai Air Kencing

Masyarakat Romawi Membersihkan Diri Memakai Air Kencing , Kebiasaan Menjijikan Kehidupan Romawi

Air kencing oleh penduduk Romawi dipandang sebagai solusi kebersihan. Pasalnya mereka kerap menggunakan air kencing untuk beragam tujuan. Saat mencuci misalnya, orang Romawi akan memasukkan pakaian yang hendak di cuci ke dalam wadah yang berisi air kencing. Sesudah di rendam, baju tersebut kemudian di keluarkan dan di injak-injak supaya airnya keluar dari serat kain.

Saat makan, penduduk Romawi di daerah tertentu memiliki kebiasaan berkumur-kumur dengan memakai air kencing. Pasalnya mereka percaya kalau berkumur memakai air kencing bakal membuat gigi terlihat putih bersih Sampai-sampai ada puisi dari masa Romawi yang salah satu baitnya berbunyi “gigimu begitu berkilau karena penuh dengan air kencing”.

Kebiasaan Menjijikan Kehidupan Romawi, Tingginya penggunaan air kencing untuk beragam tujuan lantas memicu timbulnya bisnis terkait air kencing. Sahabat anehdidunia.com pemerintah Romawi memberlakukan pajak khusus kepada penjual air kencing. Ada orang yang bekerja sebagai pengumpul air kencing dengan cara memintanya dari rumah ke rumah, atau mengambilnya dari toilet umum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *