Pelangi99 Lounge – Kasus Vampir Jadi-Jadian di Zimbabwe, Zimbabwe adalah nama dari suatu negara yang terletak di Afrika. Bagi kalangan awam, negara yang dulunya pernah di pimpin oleh Robert Mugabe ini lebih di kenal dengan kemiskinannya. Namun tahukah anda kalau negara tetangga Afrika Selatan ini juga pernah di hebohkan dengan kasus teror vampir penghisap darah? Berikut ini adalah contoh aneh tapi nyata dari kasus-kasus vampir yang pernah terjadi di Zimbabwe: Pelangi99 Online
Vampir Pembunuh Anak-Anak
Bulan Februari 2013, sebanyak 4 orang anak di temukan tewas di desa Neta. Menurut pengakuan saksi mata, pembunuhan ini di lakukan oleh 4 orang misterius berjubah hitam yang datang dari kerimbunan hutan. Yang membuat kesaksian mereka semakin mencekam adalah orang-orang tersebut di ketahui sempat menghisap darah dari mayat anak-anak tadi. Informasi tersebut tak pelak menimbulkan kegaduhan dan kegelisahan di antara penduduk desa.
Untuk menenangkan situasi tadi, kepala desa Bvute mengumumkan kalau pihaknya akan mengundang spesialis pembasmi penyihir supaya pelaku pembunuhan keempat anak ini bisa segera terungkap. Penduduk desa setuju dan seorang pembasmi penyihir yang bernama Banda kemudian di undang ke desa untuk melaksanakan tugasnya.
Setelah melakukan penelusuran berdasarkan jejak yang tertinggal dan pengalamannya sebagai pembasmi penyihir, Banda berhasil menemukan kediaman para pelaku kasus ini. Pelaku ternyata tergabung dalam semacam aliran ilmu hitam. Saat polisi menggeledah rumah pelaku, polisi menemukan benda-benda untuk keperluan ritual, gambar bertema pemujaan makhluk halus, patung kecil berbentuk makhluk aneh, dan sebagainya.
Dari sekian banyak benda yang berhasil di temukan oleh polisi di rumah pelaku, yang paling membuat mereka merasa ngeri adalah di temukannya ember-ember berisi darah manusia. Untuk memastikan agar tempat ini tidak bisa lagi di gunakan untuk ritual gaib, rumah pelaku beserta benda-benda di dalamnya kemudian di bakar oleh Banda. Sementara pelaku sendiri berhasil di tangkap.
Vampir Pembunuh Berantai dan Peneror Penjara
Tahun 2015, Zimbabwe di hebohkan oleh kemunculan sosok misterius yang membunuh kaum perempuan pada malam hari dan menghisap darahnya. Setelah polisi turun tangan untuk melakukan penyelidikan, polisi akhirnya berhasil menemukan kalau pelaku teror ini adalah seorang pria berusia 26 tahun yang bernama Alois Tapiwa Nduna. Saat di tangkap, Nduna tanpa malu-malu mengungkapkan kalau di rinya adalah penganut aliran Satanisme.
Di hadapan polisi, Nduna mengaku kalau ia mulai tertarik akan Satanisme saat di rinya masih tinggal di Zambia, negara tetangga Zimbabwe di sebelah utara. Ia juga mengaku kalau selama beraksi, ia sudah membunuh setidaknya 13 orang perempuan untuk meminum darahnya. Namun dari sekian banyak kasus pembunuhan kaum hawa yang di klaim oleh Nduna, baru satu kasus pembunuhan yang di pastikan sebagai hasil perbuatan Nduna.
Keanehan yang di tunjukkan oleh Nduna belum berhenti sampai di sana. Saat petugas penjara memeriksa sel tempat Nduna di tahan, mereka menemukan kalau dinding selnya sudah penuh dengan darah dan halaman Injil yang ada di dalam sel penjara nampak tersobek-sobek. Sementara Nduna sendiri nampak berada dalam kondisi tangan terikat di belakang tubuhnya.
Yang membuat polisi merasa terheran-heran adalah Nduna hanya sendirian dalam ruangan sel penjaranya, sementara secara teoritis tidaklah mungkin bagi Nduna untuk mengikat tangannya sendiri dengan posisi tangan di belakang tubuhnya. Polisi pun lantas bertanya kepada Nduna mengenai apa yang sebenarnya terjadi.
Bukannya mendapatkan informasi yang mencerahkan, polisi justru malah di buat semakin bingung. Di hadapan petugas, Nduna mengaku kalau apa yang ia alami sekarang adalah bagian dari proses inisiasi untuk menjadi anggota kultus Satanisme.
Karena peristiwa-peristiwa menakutkan yang melibatkan Nduna tidak juga berhenti, hakim lantas menyatakan kalau Nduna tidak bersalah karena memiliki gangguan mental. Oleh karena itu, Nduna tidak akan di penjara, tetapi akan menjalani perawatan intensif di rumah sakit jiwa.
Vampir Pembunuh Wanita
Nduna bukanlah satu-satunya orang yang membunuh wanita untuk meminum darahnya. Pada tahun 2018, seorang pria berusia 34 tahun yang bernama Christopher Sibanda membunuh seorang wanita yang bernama Subusisiwe Sigauke dengan cara memukulnya memakai batang kayu hingga tak sadarkan diri.
Saat darah mengucur dari kepala wanita tersebut, Sibanda kemudian membenamkan kepalanya ke dalam luka wanita tersebut dan meminum darahnya. Saat ia tengah sibuk meminum darah korbannya inilah, ia di pergoki oleh warga desa setempat yang langsung berteriak histeris. Sibanda yang juga tidak kalah terkejut kemudian melarikan diri meninggalkan korbannya dengan wajah yang masih berlumuran darah.
Kasus Vampir Jadi-Jadian di Zimbabwe, Warga desa yang mendengar aksi Sibanda kemudian beramai-ramai melakukan pencarian untuk menemukan di rinya. Upaya mereka akhirnya membuahkan hasil dan Sibanda berhasil di tangkap. Sesudah di tangkap, Sibanda kemudian di serahkan kepada polisi. Di hadapan polisi, Sibanda mengaku melakukan aksinya karena ia merupakan bagian dari suatu aliran pemuja setan.
Aksi Main Hakim Sendiri di Malawi
Kisah mengenai vampir yang memiliki kekuatan super serta lemah akan bawang dan sinar matahari memang hanya muncul di cerita-cerita fiksi. Namun kisah mengenai manusia yang menghisap darah memang benar-benar ada. Kisah-kisah yang terjadi di Zimbabwe jadi menjadi bukti kecil kalau manusia yang menghisap darah manusia lain memang benar-benar ada.
Kepercayaan mengenai vampir memang merupakan hal yang masih cukup mengakar di Afrika bagian selatan. Di negara Malawi yang terletak di sebelah timur Zimbabwe, isu mengenai vampir bahkan sampai menyebabkan banyak orang kehilangan nyawanya. Pada tahun 2017 lalu, setidaknya 8 orang kehilangan nyawanya akibat di pukuli oleh warga setempat karena di tuduh sebagai jelmaan vampir. Yang tragis adalah satu dari sekian banyak orang yang menjadi korban main hakim sendiri ini ternyata adalah seorang pengidap epilepsi.
Kasus Vampir Jadi-Jadian di Zimbabwe, Saat kondisi di Malawi ini sedang panas-panasnya, bukan cuma warga lokal yang terkena dampaknya, tetapi juga pada warga asing. PBB sampai menarik sejumlah petugas medisnya dari daerah-daerah yang di landa isu vampir supaya mereka tidak ikut menjadi korban. Tindakan serupa juga di lakukan oleh Kedubes AS di Malawi kepada para relawan Korps Perdamaian. Baru sesudah polisi setempat turun tangan dan melakukan penangkapan massal, kondisi di Malawi secara berangsur-angsur mulai kembali kondusif.