Pelangi99 Lounge – Kasus Pembunuhan di Jepang Belum Terpecahkan Hingga Sekarang, Jepang di kenal sebagai salah satu negara dengan tingkat kriminalitas yang amat rendah. Namun rendah bukan berarti bebas dari aksi kejahatan sama sekali. Di negara yang terkenal dengan bunga sakuranya ini, pernah juga terjadi kasus-kasus pembunuhan di mana sebagian di antaranya masih belum terpecahkan hingga sekarnag. Berikut ini adalah kasus-kasus pembunuhan di Jepang yang pelakunya masih belum di ketahui sampai sekarang. Pelangi99 Online
Akio Kashiwagi
Akio Kashiwagi adalah seorang konglomerat yang memperoleh kekayaannya dari bisnis properti. Namun di balik kekayaan melimpah yang di milikinya, Kashiwagi juga memiliki sisi gelap. Ia di ketahui sangat tergila-gila akan judi. Permainan favoritnya adalah bakarat, di mana dalam seminggu ia bisa menghabiskan waktu hingga 80 jam dan memasang taruhan hingga sebesar 200.000 dollar dalam salah satu permainan.
Rasa ketagihan Kashiwagi akan judi lantas membuat ia mulai kehilangan kendali atas dirinya sendiri. Saat ia mengikuti permainan di kasino Atlantic City, Kashiwagi di laporkan kehilangan uang hingga 10 juta dollar hanya dalam rentang waktu seminggu.
Seiring dengan kian banyaknya kekalahan yang di derita oleh Kashiwagi setiap kali ia bermain, jumlah hutang yang harus di tanggungnya pun kian menggunung. Menjelang kematiannya, Kashiwagi di kabarkan memiliki hutang mencapai 19 juta dollar.
Tanggal 3 Januari 1992, Kashiwagi di temukan meninggal di dapur rumahnya di Fujiyoshida. Kondisi mayatnya sungguh mengenaskan karena ia di ketahui tewas usai di tusuk dengan pedang sebanyak 150 kali. Tidak ada barang berharga yang hilang dari rumah Kashiwagi sehingga polisi pun mengesampingkan dugaan kalau Kashiwagi tewas akibat menjadi korban perampokan fatal.
Dengan melihat kebiasaan Kashiwagi berjudi hingga terlilit hutang, dugaan kalau Kashiwagi di bunuh oleh orang yang memiliki hutang dengannya pun muncul ke permukaan. Ada yang menduga kalau Kashiwagi tewas di bunuh oleh mafia Yakuza, namun mereka yang tinggal di kota tempat Kashiwagi tinggal menduga kalau yang membunuh Kashiwagi aslinya adalah sahabat dekatnya sendiri. Pada akhirnya, pelaku pembunuhan Kashiwagi tidak pernah terungkap hingga sekarang.
Junko Kobayashi
Pada tanggal 9 September 1996, terjadi kebakaran hebat yang menghanguskan sebuah rumah di Tokyo. Saat kebakaran berhasil di padamkan, salah seorang penghuni rumah yang bernama Junko Kobayashi di temukan tewas di dalamnya.
Yang membingungkan adalah Kobayashi di temukan tewas bukan akibat kebakaran, namun akibat di tusuk saat tangan dan kakinya berada dalam kondisi terikat. Seolah-olah pelaku membunuh Kobayashi terlebih dahulu sebelum kemudian membakar rumahnya.
Hingga nyaris dua dasawarsa berikutnya, polisi melakukan interogasi kepada lebih dari 76.000 orang dan sudah mengumpulkan lebih dari 1.000 petunjuk. Namun polisi tetap tidak berhasil mengungkap siapa pelaku pembunuhan Kobayashi.
Bulan September 2009, Yukari Ogino tewas di tusuk oleh Tatsumi Tateyama yang kemudian membakar apartemen tempat Ogino tinggal. Karena kemiripan metode pembunuhannya, polisi lantas menduga kalau Tateyama mungkin memiliki keterkaitan dengan tewasnya Kobayashi belasan tahun sebelumnya.
Kasus Pembunuhan di Jepang, Namun saat di interogasi, Tateyama mengaku tidak tahu menahu mengenai pembunuhan yang menimpa Kobayashi. Meskipun begitu, polisi masih enggan mengibarkan bendera putih. Pada tahun 2014, mereka membuat miniatur dari rumah Kobayashi sebelum terbakar dengan bantuan printer 3 dimensi. Mereka berharap miniatur ini bisa membantu memberikan petunjuk mengenai bagaimana pelaku menjalankan aksinya.
Takayuki Ohigashi
Takayuki Ohigashi adalah presiden dari perusahaan Osho Food Service yang berada di balik jaringan restoran cepat saji Gyozo no Osho. Ada lebih dari 660 restoran cabang Gyozo no Osho yang beroperasi di Jepang beserta sejumlah negara Asia semisal Cina dan Singapura. Namun di balik prestasi gemilang tersebut, perusahaan yang bersangkutan juga memiliki cerita kelamnya.
Ohigashi mulai di lantik menjadi presiden Osho sejak tahun 2000. Supaya perusahaan yang di pimpinnya bisa tetap bertahan hidup saat kondisi keuangan tengah lesu, Ohigashi mengeluarkan aneka kebijakan penghematan. Meskipun begitu, sifat Ohigashi yang di siplin namun hangat menyebabkan ia banyak di sukai oleh orang-orang di lingkungan perusahaannya.
Hal tersebut sayangnya tidak lantas membuat Ohigashi tidak memiliki musuh. Pada tanggal 19 Desember 2013 pagi hari, seorang karyawan menemukan Ohigashi berada dalam kondisi berdarah dan tidak sadarkan diri di halaman parkir perusahaan. Ohigashi lantas langsung di larikan ke rumah sakit, namun sayangnya nyawanya tidak berhasil di selamatkan.
Ohigashi di nyatakan akibat kehabisan darah setelah dirinya di tembak sebanyak empat kali. Tidak di ketahui siapa pelaku penembakan ini mengingat senjata api bukanlah benda yang mudah di dapatkan di Jepang.
Kelompok mafia Yakuza lantas di curigai sebagai dalang di balik penembakan ini, namun ada pula yang meragukan dugaan tersebut mengingat senjata api yang di gunakan untuk menembak Ohigashi berbeda dengan senjata api selundupan yang biasa di gunakan oleh anggota Yakuza.
Kasus Pembunuhan di Jepang, Kalau menurut dugaan lain, yang membunuh Ohigashi aslinya adalah seorang pembunuh bayaran asal Cina yang sengaja di sewa gangster Jepang karena mereka sempat terlibat perselisihan dengan Ohigashi pada tahun 2005 silam. Namun karena pelaku penembakan Ohigashi masih belum tertangkap, semua dugaan tersebut masih belum ada yang bisa di buktikan.
Pembunuhan Eksekutif Berantai di Tahun 1994
Pada Tanggal 14 September 1994, Kazufumi Hatanaka di temukan tewas di depan apartemennya saat masih mengenakan baju tidur. Pria berusia 54 tahun tersebut di temukan sudah tak bernyawa dengan luka tembak di mata kanannya.
Hatanaka berprofesi sebagai manajer Bank Sumitomo cabang Nagoya. Ia hanyalah satu dari sekian banyak petinggi perusahaan besar Jepang yang menjadi korban penyerangan oleh oknum yang tidak di kenal. Modus penyerangannya bervariasi, mulai dari pemutusan jaringan telepon, pelemparan bom molotov, hingga penembakan fatal seperti yang menimpa Hatanaka.
Kasus Pembunuhan di Jepang, Sebelumnya di tahun yang sama dengan tewasnya Hatanaka, seorang ekskutif dari perusahaan Fuji Photo Film di tusuk hingga tewas. Tidak di ketahui siapakah pelaku rentetan pembunuhan dan penyerangan ini. Namun kelompok mafia Yakuza di curigai sebagai pelakunya.