Kala Kobaran Api Melahap Mobil Jos Verstappen pada 1994
Kala Kobaran Api Melahap Mobil Jos Verstappen pada 1994
Pelangi99 – Kejuaraan balap mobil roda terbuka Formula 1 (F1) berlangsung di 16 sirkuit berbeda pada 1994. Di mulai pada 27 Maret, musim 1994 kemudian di tutup oleh Grand Prix (GP) Australia pada 13 November. Selama berjalannya musim 1994, terukir secercah momen mengerikan yang terjadi di pentas balap ke-9.
Sirkuit Hockenheimring di Jerman merupakan tuan rumah dari GP ke-9 musim tersebut. Bertajuk resmi Grosser Mobil 1 Preis von Deutschland, sesi balapan Grand Prix ini di gelar pada 31 Juli. Insiden kebakaran terjadi dengan melibatkan tokoh ayah dari bintang F1 Max Verstappen. Siapa lagi kalau bukan Jos Verstappen.
Jos kala itu adalah seorang pendatang baru di F1. Berseragam Mild Seven Benetton Ford, dia membalap sebagai pemula di temani Michael Schumacher. Untuk GP Jerman yang menjadi topik artikel ini, Jos Verstappen sendiri memulai balapan dari posisi ke-19, jauh di bawah rekannya yang bertengger di posisi ke-4.
1. Kepulan asap muncul di mobil ayah Max Verstappen
Pada putaran ke-15 dari total 67 putaran, Benetton memerintahkan Jos Verstappen untuk melaksanakan pit stop, sebuah sesi pemberhentian sementara untuk mengganti komponen mobil. Perintah tersebut datang hanya dua putaran setelah Michael Schumacher menunaikan sesi yang sama demi menambah tampungan bahan bakar pada mobilnya. Tanpa pikir panjang, Jos menyetujui instruksi itu.
Saat berhenti di zona pit stop, Jos membuka kaca helmnya untuk menghirup udara segar sembari menunggu kru timnya menyelesaikan pergantian suku cadang mobil dan mengisi bahan bakar. Baru saja kaca helmnya terbuka, mendadak muncul tumpahan bahan bakar dari arah belakang Jos. Tak lama kemudian, panasnya mesin B194 menyulut cairan mudah terbakar itu.
Seluruh kru Benetton lantas berlari menjauhi lokasi kebakaran. Melalui sorotan kamera beresolusi tinggi, tampak kekacauan terjadi di sekitar titik insiden. Banyaknya bahan bakar yang tersundut menyebabkan kepulan asap hitam menjulang tinggi ke angkasa.
Selain Jos, beberapa kru Benetton terlihat berapi-api. Berapi-api di sini bukan merupakan kata kiasan untuk “termotivasi”, melainkan benar-benar terpanggang hidup-hidup. Syukurnya, kru-kru yang lain bertindak profesional dengan lekas memadamkan api yang sedang berkobar dan kolega-kolega mereka yang masih terbakar.
Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran yang berlangsung singkat, tetapi sangat mengkhawatirkan tersebut. Jos sendiri berhasil keluar dari mobilnya ketika nyala api sukses di atasi. Wajahnya yang kusam pun buru-buru di siram air mineral dan di oleskan krim agar suhunya bisa segera turun.
Bagaimana pun, kru garasi Benetton harus bergegas mempersiapkan diri karena Schumacher akan datang untuk sesi pit stop keduanya. Meski begitu, pembalap Jerman itu ternyata memutuskan untuk tidak melanjutkan balapan karena mesin mobilnya bermasalah, sehingga kru garasi tak perlu cekatan merampungkan tugas mereka. Dengan kata lain, kru Benetton bisa fokus menangani tiga anggota tim yang mengalami luka bakar, sebagaimana di beritakan Motorsport.com.
Di ketahui, sebuah filter yang hilang ialah penyebab dari kebakaran. Pernyataan tersebut bersumber dari hasil penyelidikan Federasi Otomotif Internasional (FIA) yang menaungi kejuaraan Formula 1. Kendati demikian, Mild Seven Benetton Ford tidak sepaham dengan FIA, di mana Benetton percaya bahwa filter bukanlah pemicu insiden gelora api yang melahap mobil Jos Verstappen.
2. Jos Verstappen merasa tidak bermasalah dengan mental setelah insiden
Jos Verstappen pada awalnya mengira akan menjalani sesi pit stop yang normal. Tatkala bahan bakar mobilnya tumpah, ia menyadari hal itu. Namun, saking cepatnya bahan bakar tersulut, Jos bahkan belum sempat mencium bau dari cairan tersebut. Pembalap berkebangsaan Belanda ini mengungkapkan pandangannya mendadak gelap dan hitam. Diri nya pun tidak bisa bernapas.
Kepada Motorsport.com, Jos menceritakan, selagi di selimuti api, di perlukan perjuangan untuk keluar dari jet daratnya. Tidak bisa sembarangan berdiri dari kursi, Jos harus melepaskan kemudi dan sabuk pengaman terlebih dahulu. Barulah setelah itu, bisa mengevakuasikan diri ke garasi.
Usai insiden, Jos Verstappen di larikan ke rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan. Hasilnya, sekujur tubuhnya cukup sehat dan bugar. Sistem pernapasan Jos juga baik-baik saja, terlepas dari tidak dapat bernapas sama sekali selama terjebak di kokpit mobilnya.
Sedihnya, Jos mendapatkan masalah kesehatan yang berkelanjutan. Ia menjelaskan adakalanya ketika sedang menenggak alkohol, terutama anggur, badannya mendadak terasa terbakar. Tak cukup sampai di situ, paras Jos juga memerah, seperti tengah ada api yang menyala di wajahnya.
Meskipun di rundung berbagai rintangan, Jos Verstappen mengaku jika diri nya tak masalah dengan insiden di sirkuit sepanjang hampir 5 kilometer tersebut. Pembalap bernomor 6 ini justru membandingkan insiden yang di alaminya dengan insiden F1 yang lain. Lebih lanjut, Jos menduga publik mengenal diri nya berkat insiden naas itu.
“Jika terjadi kebakaran di dalam mobil balap, seperti saat Nico Huelkenberg terbalik di Abu Dhabi, Anda akan mencium bau bahan bakar atau oli dan Anda akan merasa takut. Namun, ketika hal itu terjadi di pitlane (jalur masuk garasi), itu adalah tempat yang paling aman untuk terjadi. Jadi, saya tidak pernah punya masalah dengan mental saya ketika menghadapi kejadian tersebut,” jelasnya.
3. Seorang kru garasi bercerita dari sudut pandangnya
Selain Jos Verstappen, Motorsport.com juga mewawancarai Paul Seaby. Dia adalah seorang kru mekanik roda depan kanan pada mobil balap Benetton. Ketika kejadian, Seaby bekerja membelakangi kru pengisian bahan bakar.
Saat bahan bakar tumpah, Seaby bersama koleganya mengira itu ialah air di udara. Seaby mulanya kebingungan karena tidak biasanya ada air yang menguap, tetapi dengan cepat menyadari apa itu sebenarnya. Seaby pun memutuskan untuk berlari menjauhi mobil Jos, tepat ketika api mulai membesar.
Api dengan tangkas menempel di seragam Seaby. Biarpun begitu, kobaran si jago merah bisa langsung di padamkan. Sama seperti Jos, air mineral di siramkan ke wajah Seaby. Ia bersama dua sejawatnya kemudian di bawa ke pusat medis untuk penanganan luka bakar.
“Selain itu, tidak ada kerusakan permanen. Pada beberapa balapan berikutnya, kepala saya tidak terlalu nyaman, tetapi Anda harus tetap melanjutkannya,” ujar Seaby kepada Motorsport.com.
Steven Tee, seorang fotografer untuk Benetton, kebetulan berada di dekat lokasi kejadian kala insiden berlangsung. Dengan keandalannya, Tee berhasil mendapatkan beberapa keping foto dokumentasi insiden. Bingkai dokumentasi yang paling populer yakni visual Seaby yang sekujur tubuhnya sedang di selimuti api.
Sesuai yang di sebutkan di judul, insiden ini termakbul hampir 3 dekade lalu. Tempo itu adalah masa perjuangan Jos Verstappen dalam mengemban karier balapnya, yang sayangnya berakhir kurang memuaskan. Sekarang, obor perjuangan telah di ambil alih oleh sang anak, yang kini merupakan salah satu pembalap Formula 1 terpopuler.