Pelangi99 Lounge – Jenis Hewan Partenogenesis Bisa Beranak Tanpa Kawin, Setiap makhluk hidup memiliki kemampuan untuk berkembang biak. Dengan berkembang biak, suatu makhluk bisa memperbanyak jenisnya dan memastikan supaya jenisnya tidak sampai lenyap. Kebanyakan hewan betina hanya bisa bertelur atau melahirkan jika sudah melakukan perkawinan dengan pejantan. Namun bagaimana jika tidak ada pejantan dan hewan-hewan tadi tidak memiliki kemampuan untuk membelah diri? Bagi hewan-hewan tertentu, partenogenesis adalah jawabannya. Pelangi99 Online
Partenogenesis berasal dari bahasa Yunani yang secara harfiah berarti “melahirkan secara perawan”. Istilah itu sendiri di berikan karena hewan-hewan yang melakukan partenogenesis memang bisa menghasilkan keturunan tanpa perlu melakukan perkawinan dengan lawan jenisnya.
Dalam kondisi normal, hewan-hewan yang bisa melakukan partenogenesis tetap membutuhkan pejantan saat berkembang biak supaya sifat-sifat unggul dari kedua individu bisa di turunkan. Namun kadang-kadang, menghasilkan keturunan sesudah melakukan perkawinan tidak bisa di lakukan akibat beragam sebab. Berikut ini adalah hewan-hewan yang di ketahui bisa melakukan partenogenesis:
Serangga Tongkat
Serangga tongkat aslinya adalah sejenis belalang yang bentuknya panjang layaknya tongkat kecil. Berkat bentuknya ini, serangga tongkat jadi sulit di temukan oleh musuhnya saat sedang hinggap di tanaman. Sahabat Pelangi99 beberapa spesies serangga tongkat (misalnya serangga tongkat Australia) di ketahui bisa bertelur tanpa kawin terlebih dahulu. Namun jika serangga tongkat berkembang biak melalui cara ini, telurnya hanya akan menetas sebagai serangga betina.
Serangga tongkat betina di ketahui bisa menolak ajakan pejantan untuk kawin dan lebih memilih untuk menghasilkan keturunan secara mandiri. Menurut ilmuwan, hal ini mungkin terjadi karena serangga tongkat betina merasa kalau melakukan perkawinan sebelum bertelur akan merepotkan bagi betina.
Jika ada pejantan yang tetap memaksa untuk kawin dengan betina, betina bisa menolak dengan cara menghasilkan senyawa berbau tertentu yang mengurangi minat pejantan. Namun jika pejantan tetap ngotot untuk kawin dengan betina, betina akan menekuk abdomennya sendiri sambil menendang-nendang memakai kakinya.
Meskipun betina menolak, pejantan yang menunjukkan kesungguhan tinggi tetap bisa mengawini betina secara paksa. Ilmuwan lantas menyimpulkan kalau hal ini bisa menjelaskan kenapa kasus partenogenesis pada serangga tongkat tergolong jarang terjadi kendati betina bisa melakukannya dengan mudah.
Ular
Beberapa spesies ular betina di ketahui bisa menghasilkan keturunan meskipun tidak melakukan perkawinan terlebih dahulu. Ular pit viper adalah salah satunya. Ketika seekor pit viper betina tidak bisa menemukan pejantan di habitat tempatnya hidup, ia tetap bisa menghasilkan keturunan secara mandiri.
Namun metode ini sendiri bukanlah tanpa masalah. Menurut ilmuwan yang mengamati partenogenesis pada ular pit viper, bayi-bayi ular yang tercipta melalui partenogenesis memiliki resiko kematian yang lebih tinggi. Pasalnya ular yang lahir dari partenogenesis pada dasarnya adalah kembaran tidak sempurna dari induknya. Itulah sebabnya kondisi tidak sebaik ular yang lahir dari hasil perkawinan.
Kutu Afid
Afid adalah sejenis serangga kecil yang hidup dari menghisap sari-sari tanaman. Akibat pola hidupnya ini, kutu daun afid pun kerap di anggap sebagai hama yang menghambat produktivitas tanaman. Kemampuan afid betina untuk beranak tanpa kawin terlebih dahulu menjadi salah satu alasan utamanya.
Di wilayah empat musim, semua afid yang lahir di musim semi dan panas adalah betina. Afid betina pertama yang menetas pada awal musim semi akan menghasilkan keturunan sebanyak mungkin tanpa harus kawin terlebih dahulu. Hanya dalam rentang waktu beberapa minggu, afid hasil partenogenesis yang sudah dewasa akan beranak lagi dengan cara serupa. Sahabat anehdidunia.com seekor afid betina di ketahui bisa menghasilkan 600 milyar bayi hanya dalam semusim.
Afid yang melakukan partenogenesis mengeluarkan keturunannya dengan cara melahirkan. Namun untuk afid yang melakukan perkawinan, mereka akan menghasilkan keturunan dengan cara bertelur. Koloni afid yang berkembang biak melalui partenogenesis cenderung mengalami pertambahan populasi lebih cepat daripada yang melalui metode perkawinan.
Komodo
Komodo adalah spesies kadal terbesar di dunia yang habitat aslinya hanya ada di Pulau Komodo. Namun keunikan komodo belum berhenti sampai di sana. Komodo juga di ketahui bisa menghasilkan keturunan tanpa harus kawin. Menurut spekulasi ilmuwan, kemampuan ini membantu komodo untuk mempertahankan populasinya di habitat yang terisolasi semisal di Pulau Komodo.
Jenis Hewan Partenogenesis Bisa, Komodo yang hidup dalam kebun binatang di ketahui juga memiliki kemampuan serupa. Pada tahun 2006, sepasang komodo betina di Kebun Binatang Chester di laporkan menghasilkan telur kendati tidak ada pejantan di dekatnya. Tidak seperti serangga tongkat yang semua keturunan hasil partenogenesisnya berjenis kelamin betina, semua bayi komodo hasil partenogenesis memiliki jenis kelamin jantan.
Kadal Tegu
Jenis Hewan Partenogenesis Bisa, Beberapa spesies kedal tegu dari genus Cnemidophorus hidup di lingkungan yang tidak memiliki pejantan sama sekali. Untuk mengatasinya, kadal tegu betina memiliki kemampuan untuk menghasilkan keturunan tanpa perlu kawin. Semua kadal yang lahir melalui metode ini berjenis kelamin betina dan hanya bisa berkembang biak melalui partenogenesis juga.