BERITA UNIK

Jaga Kesehatan Reproduksi, Jangan Lakukan Ini

Jaga Kesehatan Reproduksi, Jangan Lakukan Ini Pelangi99 Lounge – Berbicara soal reproduksi sering kali dianggap tabu oleh masyarakat. Dikarenakan norma masyarakat, terkadang membicarakan hal tersebut adalah hal yang dianggap “tidak pantas”.

Padahal, edukasi seksual (sexual education) adalah hal yang penting untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan di masa depan, mulai dari hamil di luar nikah hingga kemandulan.

“Jangan takut untuk berbicara hal seksual demi kesehatan!”

Ingat, tapi! Hanya untuk kesehatan.

Oleh karena itu, pada artikel ini, kami ingin membahas hal-hal yang seharusnya kamu, kaum Adam dan Hawa, tidak lakukan agar terhindar dari masalah reproduksi. Catat baik-baik!

Memilih kontrasepsi secara asal

Jaga Kesehatan Reproduksi, Jangan Lakukan Ini

Dalam hal memilih kontrasepsi, tidak boleh asal-asalan. Usahakan untuk berkonsultasi dengan ahlinya sebelum memutuskan. Apalagi, pemakaian kontrasepsi memiliki efek samping seperti turunnya libido dan naiknya berat badan.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh para peneliti dari Medical University of Warsaw di Polandia pada jurnal yang berjudul “Contraceptive Behaviors in Polish Women Aged 18-35-a Cross-Sectional Study” pada 2019. Dari 68 persen wanita yang mengonsumsi pil kontrasepsi, 39 mengalami penurunan libido dan 22 persen mengalami kenaikan berat badan.

Sementara, lewat jurnal “Oral contraceptives may alter the detection of emotions in facial expressions” pada 2014 oleh para peneliti dari Leiden University, Belanda, pil kontrasepsi mengakibatkan penurunan kemampuan mencerna emosi dan raut muka pada beberapa konsumennya.

Jika ingin menghindari efek-efek samping yang mengerikan tersebut, kamu dapat mempertimbangkan kontrasepsi yang lain, ladies, seperti IUD atau diafragma silikon.

Melakukan seks bebas

Selain kontrasepsi, ada lagi hal yang perlu diketahui agar reproduksi sehat selalu. Apapun alasannya, jangan termakan nafsu dan melakukan seks bebas! Memang, kamu sayang dia. Tetapi, “melakukannya” sebelum waktunya bukan tanda sayang yang sepatutnya.

Beranilah untuk bertanya pada pasanganmu soal kondisi reproduksinya, baik pria atau wanita. Bila soal ini saja dia tidak jujur, rasa tanggung jawabnya perlu dipertanyakan, lho!

Jangan terburu-buru! Untuk seks yang aman, ingat untuk selalu menggunakan kondom (kecuali jika memang ingin memiliki keturunan).

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan bahwa kondom berbahan lateks atau poliuretana mencegah kemungkinan terkena Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) hingga 80 persen.

Jaga Kesehatan Reproduksi, Jangan Lakukan Ini

Camkan baik-baik! Untuk kasus ini, benar-benar lebih baik dicegah karena tidak dapat diobati.

Sebelumnya, diungkit bahwa untuk seks yang aman, sebaiknya menggunakan kondom, betul? Memang benar. Akan tetapi, beberapa wanita salah kaprah mengira bahwa kondom akan mencegah segala penyakit.

Pasalnya, kondom tidak mencegah infeksi human papilloma virus (HPV) yang dapat menyebabkan kanker leher rahim (serviks). Ketahui bahwa mulai dari umur 11 tahun, kaum Hawa harus mendapatkan vaksin HPV agar terhindar dari bahaya.

Sementara, bagi kaum Adam, vaksin HPV juga adalah hal yang tidak kalah penting, agar terhindar dari kanker anus dan kutil kelamin.

Berita baiknya, pada 2018, Food and Drug Administration (FDA) AS mengesahkan imunisasi HPV untuk pria dan wanita yang berusia 27 hingga 45 tahun, yaitu Gardasil 9.

Tidak menjaga berat badan

Jaga Kesehatan Reproduksi, Jangan Lakukan Ini

Bukan rahasia, menjaga berat badan adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan reproduksi. Dilansir oleh Friday Magazine, pendiri A-Tone Fitness Lounge di Dubai, Anjali Chandiramani, mengatakan bahwa indeks massa tubuh di bawah rata-rata dan di atas rata-rata dapat merusak sistem reproduksi.

“Obesitas dan berat badan underweight dapat menyebabkan gangguan hormon reproduksi dan ovulasi,” papar Chandiramani.

Lanjutnya, obesitas akan berdampak buruk pada kesehatan reproduksi dan memengaruhi peluang kehamilan. Sebaliknya, terlalu kurus pun dapat mempengaruhi kondisi reproduksi, apalagi jika kondisi tubuhnya diakibatkan karena olahraga terlalu keras dan kekurangan nutrisi.

Oleh karena itu, Chandiramani menyarankan untuk mengikuti program diet yang membuat massa tubuh tetap terjaga. Dalam hal olahraga, ia tidak menyarankan yang terlalu berat atau terlalu lama. Cukup 30 menit saja sudah cukup!

Tidak memelihara gaya hidup yang sehat

Saran yang ini juga ternyata berlaku untuk kesehatan reproduksi. Supervisor untuk divisi Kesehatan Pria di St. Francis Hospital in Roslyn, AS, Dr. David Samadi, mengatakan bahwa gaya hidup sehat memengaruhi kesehatan reproduksi.

Mengutip beberap studi, Dr. Samadi mengutarakan bahwa merokok bukanlah hal yang baik untuk reproduksi. Mayoritas pria yang mengalami disfungsi ereksi (impotensi) ternyata memiliki rekam jejak perokok, baik secara pasif atau aktif.

“Merokok menyumbat pembuluh darah yang mengalir ke organ pria, sehingga membuatnya tidak bisa ereksi saat kegiatan seks,” papar Dr. Samadi.

Oleh karena itu, ayo, berhenti merokok!

Jaga Kesehatan Reproduksi, Jangan Lakukan Ini

Lalu, biasakan untuk minum air secukupnya. Mencegah dehidrasi ternyata dapat menyehatkan sistem reproduksi!

Profesor obstetri dan ginekologi dari Columbia University Medical Center (CUMC), Dr. Hilda Hutcherson, mengatakan bahwa dehidrasi dapat menyebabkan kekeringan pada rongga organ kewanitaan.

“Tanpa disadari, dehidrasi dapat mengeringkan organ kewanitaan,” imbuh Dr. Hutcherson.

Hal tersebut tentunya amat menyakitkan saat melakukan aktivitas seksual dan dapat menyebabkan pendarahan kecil. Mendengarnya saja sudah memilukan! Bukan hanya memilukan, hal tersebut dapat menyebabkan infeksi bakteri yang meluas dan infeksi ragi organ kewanitaan pada kaum Hawa.

Seorang ahli akupuntur asal Amerika Serikat, Dr. Lyndsay von Miller, mengatakan bahwa air elektrolit dapat membuat organ kewanitaan tetap segar.

“Perasan lemon atau sedikit garam yang dilarutkan dalam air akan berguna bagi para kaum Hawa,” papar Dr. Miller.

Tidak memeriksa kesehatan organ reproduksi secara rutin

Jaga Kesehatan Reproduksi, Jangan Lakukan Ini

Sama seperti memeriksa gigi secara rutin untuk dibersihkan karangnya, pemeriksaan organ intim baik pada pria maupun wanita adalah hal yang amat penting.

Untuk menjaga sistem reproduksi tetap prima, mau tidak mau memeriksakannya ke ahlinya adalah solusi terbaik. Para wanita bisa pergi ke ginekolog dan para pria dapat memeriksakan diri ke urolog. Siapa yang mengerti selain mereka?

Bagi para wanita, kamu disarankan untuk memeriksakan organ reproduksi dan kondisi payudara ke ginekolog sehabis masa datang bulanmu berakhir, sekitar satu atau dua minggu setelahnya. Saat itu, hormonmu sedang dalam kondisi paling rendah; jadi, ideal untuk diperiksa.

Dengan kata lain? Selalu simpan jadwal datang bulanmu agar kamu tahu saat yang tepat untuk berkonsultasi dengan ginekolog.

Saat datang ke ginekolog, payudaramu akan diperiksa lewat mammografi. Dengan prosedur ini, tumor penyebab kanker payudara dapat dideteksi lebih dini sehingga pencegahan dapat dilakukan

Ada baiknya jika kamu dapat mengenali kondisi payudaramu sebelum berkonsultasi ke ginekolog. Johns Hopkins Medical Center menyatakan bahwa 40 persen dari kasus kanker payudara dapat ditangani segera setelah wanita merasakan “benjolan” kecil.

Jaga Kesehatan Reproduksi, Jangan Lakukan Ini

Biasakan untuk memeriksa daerah di sekitar ketiak dan payudara dengan menekannya secara hati-hati. Kamu bisa memeriksanya saat mandi, bercermin, atau saat sedang tidur telentang. Apabila (amit-amit) kamu merasakan perubahan kontur atau warna yang mencurigakan, segera konsultasi!

Jaga Kesehatan Reproduksi, Jangan Lakukan Ini

Untuk pria, ayo berkonsultasi ke urolog untuk mengetahui kondisi spermamu. Demi masa depanmu dan keluargamu!

Sistem kesehatan di AS, Care New England, menjelaskan beberapa tahap dalam observasi sperma:

  • Pemeriksaan rekam medis,
  • Analisis sperma,
  • Tes genetis,
  • Tes hormon,
  • USG skrotum, dan
  • Analisis urine setelah ejakulasi.

Lewat pemeriksaan rekam medis, penyebab infertilitas pria seperti kecelakaan, penyakit, operasi atau kondisi yang ada, dan mendiskusikan apa pun yang mungkin terjadi dalam riwayat medis pria tersebut untuk menyebabkan infertilitas termasuk gaya hidup..Poker Online

Dalam melihat kondisi sperma, fisiologi sperma, kuantitas, dan kualitas pergerakannya adalah hal yang dinilai. Tes ini disarankan untuk dilakukan dua kali dalam interval dua minggu. Hal itu disebabkan karena kualitas sperma memang naik turun.

Tes hormon lewat tes darah juga penting untuk mengetahui kadar hormon testosteron yang menjadi pendorong utama dalam produksi sperma. Lalu, tes ultrasonografi (USG) pada skrotum pria dilakukan untuk memeriksa adanya obstruksi testis yang menyebabkan ejakulasi tidak maksimal, dengan mengamati vesikula dan saluran ejakulasi penyalur sperma

Yang terakhir, analisis urin setelah ejakulasi sperma dilakukan untuk menguji keberadaan sperma dalam urin pria. Hal ini menunjukkan ejakulasi retrograde (orgasme kering), di mana sperma sedikit hingga tidak terkeluarkan dan malah masuk ke kantung kemih.

Ladies and gentlemen, itulah hal-hal yang kamu harus hindari dan yang harus kamu lakukan setelahnya agar memelihara kondisi reproduksi tetap prima. Ingat, demi masa depanmu dan keluargamu! Yuk, jaga kesehatan organ reproduksi

sumber : Pelangi99
baca juga : Game Ini Berperan Sebagai Orang Jahat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *