BERITA UNIK

Ini Kata Ahli Mengapa Kelelawar Tak Bisa Jadi Dalang COVID-19

Pelangi99 Lounge – Ini kata ahli mengapa kelelawar tak bisa jadi dalang COVID-19 Dr Mathieu Bourgarel meminta izin dari tetua desa untuk mengunjungi gua suci. Ia turut serta membawa hadiah untuk menenangkan para roh.

Dengan mengenakan masker, baju khusus, dan tiga lapis sarung tangan, dia turun ke dalam kegelapan, menuruni tangga tali dan masuk melalui ruang gua yang sempit.

Bau kelelawar ada di mana-mana, kotorannya mengendap berlapis-lapis di lantai. Rasanya seperti mengarungi salju segar.

Kadang-kadang, kelelawar terkejut karena tidur, sayapnya bergesekan saat Poker Online terbang.

Ini Kata Ahli Mengapa Kelelawar Tak Bisa Jadi Dalang COVID-19

Seperti dikutip dari BBC, Rabu (14/10/2020), orang-orang di bagian Zimbabwe ini menyebut kelelawar sebagai “naga bersayap”, “tikus terbang”, atau sekadar “setan jahat”.

Seperti di tempat lain di dunia, mamalia terbang ini banyak disalahpahami. Bagi ahli ekologi satwa liar ini, mereka adalah makhluk yang indah dan luar biasa. “Mereka menakjubkan,” kata Dr Mathieu Bourgarel. “Orang-orang takut akan sesuatu yang tidak mereka ketahui.”

Sang Pemburu Virus

Ini Kata Ahli Mengapa Kelelawar Tak Bisa Jadi Dalang COVID-19

Dr Bourgarel adalah pemburu virus untuk lembaga penelitian Prancis, Cirad. Bekerja dengan rekan-rekannya di Universitas Zimbabwe, dia pergi ke gua kelelawar untuk mengumpulkan sampel dan kotoran dari kelelawar.

Ini Kata Ahli Mengapa Kelelawar Tak Bisa Jadi Dalang COVID-19

Kembali ke lab, para ilmuwan mengekstrak dan mengurutkan materi genetik virus kelelawar. Mereka telah menemukan Virus Corona yang berbeda, termasuk satu di keluarga yang sama dengan SARS dan SARS-CoV-2.

Penelitian ini adalah bagian dari upaya di seluruh dunia untuk menyelidiki keragaman dan susunan genetik dari virus yang dibawa kelelawar, menyediakan alat untuk bereaksi dengan cepat, jika orang mulai sakit.

BACA JUGA : Kapal Pesiar Serupa Layanan Wisata Penerbangan Tanpa Tujuan

“Penduduk lokal sering mengunjungi habitat kelelawar ini, mengumpulkan guano untuk digunakan sebagai pupuk bagi tanaman mereka. Oleh karena itu penting untuk mengetahui patogen yang dibawa oleh kelelawar tersebut, karena dapat ditularkan ke manusia,” kata Dr Elizabeth Gori dari Universitas Zimbabwe.

SUMBER BERITA : PELANGI 99

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *