PELANGI99_LOUNGE – Ini Fungsi Cerebellum atau otak kecil terletak di bagian belakang kepala, tepatnya di bawah cerebrum atau otak besar. Bagian otak ini berfungsi untuk pengendali gerakan, menjaga postur tubuh dan keseimbangan, serta menerima sekaligus mempelajari gerakan baru.”
Otak manusia dewasa memiliki berat rata-rata 1,4 kilogram dengan panjang kira-kira 15 sentimeter. Ukuran ini hampir sama dengan dua kali kepalan tanganmu. Berada dalam satu kesatuan, otak sendiri sebenarnya terdiri dari beberapa bagian penunjang. Salah satunya adalah otak kecil atau cerebellum.
Ini Fungsi Cerebellum atau Otak Kecil Manusia
Bagian otak ini berada di kepala sisi belakang, tepatnya di bawah cerebrum atau otak besar. Kalau kamu merabanya, kira-kira di bagian atas tengkuk. Meski disebut dengan otak kecil, bagian ini ternyata akan terlihat besar saat di rentangkan. Otak kecil sendiri berupa lapisan materi berwarna abu yang begitu rapat dan tipis seperti rajutan yang disebut dengan folium.
Fungsi Cerebellum
Otak kecil memang memiliki ukuran kecil dan terbilang padat. Bagian otak ini mengisi sebesar 10 persen saja dari keseluruhan volume otak. Namun, menjadi tempat neuron sebanyak lebih dari 50 persen. Inilah mengapa, cerebellum bisa di katakan sebagai komponen otak yang memiliki kinerja tercepat.
Lalu, apa saja fungsi dari otak kecil? Berikut beberapa yang bisa di katakan krusial:
Pengendali Gerakan Tubuh
Sebenarnya, bergerak merupakan suatu proses yang sangat rumit. Bahkan, satu gerakan sederhana melibatkan kinerja berbagai saraf dan otot. Contohnya ketika kamu sedang berjalan, melompat, bahkan sekadar melempar bola.
Fungsi utama dari cerebellum adalah mengendalikan motorik atau gerakan tersebut. Bagian otak ini bukan membuat atau memulai suatu gerak tubuh, melainkan menunjang kerja dan koordinasi semua anggota gerak, waktu gerak, dan ketepatan geraknya. Mudahnya, otak kecil akan memastikan bahwa tubuh memang bergerak sesuai perintah.
Otak kecil akan mendapatkan sinyal yang berasal dari sensor pusat yang berada di bagian tulang belakang dan otak lain. Selanjutnya, sinyal akan di proses untuk di artikan sebagai gerak tubuh.
BACA JUGA : Kesalahan Fatal Dalam Hubungan Yang Parah
Menjaga Postur dan Keseimbangan Tubuh
Selain itu, bagian otak kecil juga di lengkapi dengan sensor yang berperan untuk menangkap keseimbangan. Bagian ini pula yang melanjutkan transfer sinyal ke seluruh tubuh untuk menyelaraskan gerakan sehingga tubuh tidak jatuh.
Singkatnya, tanpa bantuan cerebellum, kamu bisa jadi tidak akan seimbang ketika berdiri, duduk, bahkan berjalan. Inilah mengapa, saat terjadi masalah pada bagian otak ini, seperti akibat konsumsi alkohol berlebihan, kamu bisa jadi kehilangan keseimbangan, dan kesulitan untuk mengontrol pergerakan tubuh.
Mengidentifikasi Gerakan Baru
Fungsi otak kecil lainnya adalah membantu tubuh mengidentifikasi sekaligus mempelajari gerakan baru, terutama yang membutuhkan teknik tertentu atau latihan berulang kali. Contohnya saat kamu belajar naik sepeda, berenang, atau memasukkan bola basket ke ring.
Tentunya, kamu tidak langsung berhasil pada percobaan pertama, bukan? Di perlukan proses seperti mengulang gerakan, terjatuh, mengulang lagi, sampai kamu benar-benar menguasai gerakan tersebut. Nah, bagian otak yang berperan terhadap proses ini adalah otak kecil.
Mulanya, otak kecil akan menyimpan gerakan awal yang pernah kamu lakukan. Selanjutnya, bagian ini akan memberikan perintah kepada anggota tubuh yang butuh di gerakkan sesuai dengan ingatan tadi. Melalui proses ini, kamu bisa melakukan sekaligus mengendalikan satu gerakan dengan lebih baik. Ini Fungsi
Mengontrol Pergerakan Bola Mata
Tak hanya kinerja anggota gerak, cerebellum juga bertugas untuk mengatur gerak bola mata. Terdapat ribuan otot yang bertugas sebagai penggerak pada mata, sehingga kamu bisa melihat ke atas, bawah, kanan, dan kiri. Semuanya di kendalikan oleh otak kecil sehingga tepat seperti perintah.
Itulah fungsi utama dari otak kecil yang perlu di ketahui. Oleh karena itu, pastikan kamu menjaga kesehatan bagian otak ini dengan baik. Hindari berbagai aktivitas yang berbahaya yang dapat memicu terjadinya cedera pada otak kecil.