Pelangi99 Lounge – Hewan Menjijikan Yang Punya Khasiat Kesehatan Bagi Manusia, Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia, karena itu selama berabad-abad manusia telah mengembangkan berbagai metode kesehatan untuk mengobati berbagai macam jenis penyakit yang seringkali menyerang tubuh manusi. Selama ini kita mengenal beberapa metode kesehatan, mulai dari terapi, penggunaan obat, operasi bahkan hingga yang sedikit berbau klenik. Dan khusus untuk obat kita mengenal dua jenis yaitu obat farmasi dan obat tradisional. Untuk obat biasanya bahan yang di gunakan adalah tanaman, namun tak jarang pula obat tradisional menggunakan hewan sebagai bahan utamanya. Pelangi Onlnie
Uniknya hewan-hewan yang di gunakan dalam obat atau untuk terapi ini tergolong sebagai hewan yang menjijikan bagi sebagian besar orang. Tapi meski begitu karena khasiatnya yang di percaya manjur untuk menyembuhkan penyakit. Maka banyak orang tetap menggunakan obat maupun terapi yang menggunakan hewan-hewan mnjijikan ini. Seperti apa saja obat dan terapi yang menggunakan hewan menjijikan ini, berikut ulasanya..
Cacing Tanah
Dengan bentuk tubuh yang panjang dan berlendir, banyak orang akan merasa jijik saat melihat cacing. Apalagi hewan Invertebara hidup di dalam tanah dan bahkan memakan kotoran. Jadi wajar jika kebanyakan orang menganggap hewan ini sebagai makhluk yang menjijikan.
Namun meski begitu di balik penampilanya yang sring membuat orang merasa geli ini, cacing sebenarnya meyimpan berbagai manfaat. Salah satunya adalah cacing dapat menjaga kesubuhan tanah yang memiliki pengaruh besar terhadap pertubuhan tanaman.
Selain itu hewan ini ternyata juga ampuh sebagai bahan untuk membuat obat yang mancur. Kadar protein yang tinggi pada tubuh cacing ternyata sangat ampuh untuk mengobati beberapa penyakit di antaranya typus, kolestrol, tekanan darah tinggi, infeksi saluran pernapasan dan bahkan bisa menurunkan kadar gula adalam darah bagi pengidap di abetes. Karena itu tak heran jika banyak orang seringkali mencari pill berisi ekstrak daging cacing untuk mengobati penyakit mereka.
Tokek
Tokek merupakan hewan yang banyak di temukan di wilayah tropis seperti Indonesia. Hewan yang memiliki suara khas ini biasanya dapat dengan mudah di jumpai pada dahan pohon atau bahkan atap rumah dan seringkali di anggap sebagai hama. Namun siapa sangka jika hewan yang juga sering di kaitkan dengan kemunculan makhluk gaib ini ternyata menyimpan banyak manfaat bagi kesehatan.
Dalam berbagai pengobatan tradisional, daging tokek di percaya ampuh untuk mengobati penyakit seperti asma, penyakit kulit hingga sebagai penambah staminya. Sahabat Pelangi99 tak hanya sampai di situ dalam sebuah penelitian yang di lakukan oleh Profesor Wang dari Universitas Henan, China, di temukan sebuah fakta menarik bahwa daging tokek ternyata bisa menjadi obat kanker dan HIV/AIDS.
Penelitian ini menemukan sebuah zat dalam tubuh tokek yang bisa menghambat pertubuhan sel tumor dan kanker. Zat ini juga dapat menginduksi sl-sel tumor apoptosis (sl yang membunuh di rinya sendiri)m serta menekan ekspresi protein VEGF dan bFGF yang merupakan faktor penukung perkembangan kanker.
Sedangkan meski belum 100% terbukti secara ilmiah, ada beberapa bagian tubuh tokek yang di percaya bisa menjadi obat bagi AIDS, di antaranya lidah tokek dengan catatan tokek harus memiliki berat lebih dari tiga ons dan masih dalam keadaan hidup, serta empedu tokek yang telah mengalami kristalisasi. Dua bagian tubuh tokek ini di percaya mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menekan pertumbuhan virus AIDS.
Katak
Meski tergolong sebagai hewan yang menjijikan, Katak sebenarnya masi banyak di gunakan sebagai bahan makanan khususnya di wilayah Asia. Tapi selain enak untuk dimakan katak sebenarnya bisa juga di jadikan sebagai bahan pengobatan. Meski banyak yang tak tahu daging katak bisa mengobati beberapa jenis penyakit seperti, kerusakan jantung, impotensi, bronkitis stroke hingga di abetes.
Selain itu dalam sebuah penelitian yang di lakukan pada tahun 2011 yang lalu, kandungan yang ada dalam kulit katak bahkan bisa menjadi obat untuk penyakit kanker. Sahabat Pelangi99 temuan ini di kemukakan oleh para ilmuwan dari Queens University Belfast, yang kemudian juga memenangkan penghargaan pada ajang Medical Futures Innovation Awards di London pada Senin, 6 Juni 2011. Dalam penetitian ini uga di sebutkan jika seluruh bagian katak bisa di gunakan untuk mengobati setidaknya 70 jenis penyakit.
Undur-undur
Bagi yang tumbuh di daerah pedesaan pasti sudah tak asing lagi dengan hewan bernama undur-undur. Hewan yang biasanya menggali tanah sebagai sarangnya ini merupakan salah satu hewan yang biasa di gunakan anak-anak di pedesaan untuk bermain. Tapi karena hidup dalam tanah banyak orang meganggap hewan ini kotor dan menjijikan. Namun meski begitu banyak orang tetap mencari hewan yang selalu berjalan mundur ini untuk di jadikan obat.
Sejak dulu masyarakat Indonesia sudah mengetahui jika hewan yang termasuk dalam golongan serangga ini sebagai obat yang manjur untuk penyakit seperti, Di abetes, hipertensi, asma, asam urat hingga hepatitis. Menurut penelitian yang ada dalam tubuh undur-undur terdapat kandungan insulin yang cukup tinggi, jadi sangat baik jika di konsumsi oleh para pengidap di abetes. Selain itu bulu yang aada di tubuh undur-undur juga terbukti memberi khasiat pada pengidap asma, karena itu hewan ini biasanya di makan hidup-hidup agar khasiatnya makin terasa.
Tarantula
Tarantula masuk sebagai salah satu hewan yang cukup eksotis, beberapa orang bahkan memiliki phobia terhadap hewan berkaki delapan ini. Namun meski begitu hewan ini termasuk salah satu camilan yang cukup populer di beberapa negara Asia di antaranya, Kamboja, Thailand, Filipina hingga China. Selain sisi Eksotinya hewan beracun yang satu ini ternyata juga bisa di gunakan sebagai obat, khususnya bagi penderita kelainan otot dan saraf.
Salah satu spesies tarantula yang benama Chilian rose, menurut beberapa peneitian memiliki potensi untuk mengatasi penyakit di strofi otot. Di strofi Otot sendiri merupakan sebuah sindrom yang merusak serabut otot manusia. Para pengidap di strofi otot secara bertahap akan mulai kehilangan kemampuan ototnya dan mengalami kemuduran secara motorik. Hal ini bisa mengakibatkan seseorang mengalami kelumpuhan permanen.
Kandungan protein protein dalam tubuh tarantula ternyata dapat membantu memperlampat proses pelemahan sel-sel otot bagi para pengidap di strofi otot. Temuan ini di publikasikan oleh seorang ilmuwan asal University of Buffalo, bernama Frederick Sachs, PhD. Sahabat Pelangi99 dalam penelitianya Frederick Sachs berhasil menghampat di strofi otot pada sebuah tikus laboratorium dan mengembalikan kekuatan ototnya. Dengan hasil ini kemungkinan besar masalah di strofi otot pada manusia juga bisa di obati dengan menggunakan protein dalam tubuh Tarantula.
Belatung
Jangankan melihat, mendengar namanya saja banyak orang sudah merasa jijik pada belatung. Larva lalat ini merupakan momok bagi banyak orang karena merupakan hewan yang terkenal sebagai pemakan bangkai, termasuk manusia. Tapi di balik kengerianya, hewan ini justru ampuh dalam membantu pasien di abetes untuk menghindari amputasi.
Bagi seorang pengidap di abetes, luka sedikit saja bisa menjadi sesuatu yang fatal, karena tubuhnya sudah tak bisa lagi menyembuhkan diri. Jadi seringkali saat pengidap di abetes mengalami luka yang terbuka, maka luka tersebut akan membuat daging membusuk dan harus di amputasi. Namun masalah ini kini sudah bisa teratasi karena peneliti dari University of Hawaii, Honolulu pun menemukan cara untuk menyembuhkan luka akibat di abetes dengan menggunakan belatung.
Saat memakan daging ternyata belatung mengeluarkan sebuah zat yang bisa mencairkan jaringan yang mati dan menelanya. Hal inilah yang di manfaatkan oleh para peneliti di Hawai untuk menghentikan pembusukan pada luka pengidap di abetes. Untuk menyembuhkan luka ini pertama Dokter akan mengangkat jaringan yang terinfeksi atau mati dengan pisau bedah atau enzim. Metode yang di sebut debridement berfungsi untuk membersikan luka.
Setelah itu sekitar seratus belatung dari spesies Lucilia sericata akan di tempelkan pada luka dan di di amkan selama 2 hari. agar belatung ini tak lari dokter juga akan memasang semacam jaring atau stoking nilon. Saat inilah belatung akan memakan sisa jaringan yang mati dan menghambat pembusukan. Prosedur ini akan di ulangi sekitar lima atau enam kali sampai jaringan yang rusak benar-benar hilang. Saat jaringan yang rusak ini sudah hilang, maka luka yang ada memiliki potensi yang lebih besar untuk mengering.