BERITA UNIK

Hewan Ini Bisa Membunuh Orang yang Memakannya Meskipun Sudah Mati

Pelangi99 Lounge – Hewan Ini Bisa Membunuh Orang yang Memakannya Meskipun Sudah Mati, Manusia adalah makhluk omnivora yang berarti manusia bisa hidup dari memakan daging dan tumbuhan. Meskipun begitu, tidak semua hewan lantas dikonsumsi oleh manusia. Entah karena adanya pantangan tertentu dalam agama yang dianutnya, atau karena hewan tersebut dianggap terlalu berbahaya jika harus diolah menjadi makanan. Pelangi99 Online

Meskipun begitu, sejumlah orang lebih memilih untuk mengambil resiko dengan cara memakan hewan-hewan yang beracun. Alasannya biasanya karena hewan tersebut memiliki rasa dan sensasi khas yang tidak dapat di temukan pada makanan jenis lain. Berikut ini adalah 5 contoh hewan berbahaya yang di konsumsi oleh manusia dan tetap berpotensi membunuh manusia meskipun di hidangkan dalam kondisi sudah mati.

Ikan Buntal

Ikan Buntal

Rasanya tidak ada ikan yang tidak mengenal ikan yang satu ini. Ikan buntal terkenal karena menghisap air supaya tubuhnya membesar seperti balon. Beberapa ikan buntal juga memiliki duri di kulitnya supaya penampilannya nampak berbahaya. Bagi ikan buntal yang tidak berduri, mereka memiliki racun sebagai alat pertahanan di rinya.

Ikan buntal banyak di konsumsi oleh orang Jepang sebagai sushi berkat rasa dagingnya yang enak. Namun racun yang di miliki oleh ikan buntal menyebabkan ikan ini tidak boleh di masak oleh sembarang orang. 

Hanya koki profesional yang sudah terlatih yang di perbolehkan untuk menghidangkan ikan ini. Seorang koki sushi yang ingin membuat hidangan berbahan ikan buntal harus menjalani pelatihan selama tiga tahun. 

Jika seseorang sampai keracunan ikan buntal, mula-mula mulut orang tersebut akan mengalami mati rasa. Sesudah itu, orang tersebut akan mengalami kelumpuhan hingga akhirnya meninggal. Waktu yang di butuhkan oleh racun ikan buntal untuk menewaskan manusia berkisar mulai dari 20 menit hingga 24 jam.

Gurita Hidup

Gurita Hidup

Mengkonsumsi gurita bukanlah hal yang aneh. Ada banyak hidangan berbahan gurita yang pernah di buat oleh manusia. Namun di Korea Selatan, ada makanan bernama san-nakji yang di sebut-sebut sebagai salah satu makanan paling menjijikan sekaligus berbahaya yang pernah ada.

San-nakji menggunakan bayi gurita yang belum lama di bunuh sebagai bahan bakunya. Walaupun sudah mati, tentakel gurita akan tetap bergerak-gerak seolah masih hidup. Terlebih saat tentakel tersebut terkena minyak wijen.

Melihat tentakel gurita masih menggeliat-geliat mungkin terlihat lucu. Namun jika seseorang harus menelan tentakel tersebut, itu adalah hal yang sama sekali berbeda. Ketika seseorang memakan san-nakji, tentakel tersebut akan bergerak-gerak di dalam mulut serta kerongkongan orang yang memakannya.

Bagian bawah tentakel gurita penuh dengan piringan-piringan penghisap kecil. Di sinilah bagian yang paling berbahaya dari memakan san-nakji. Saat tentakelnya sedang berada di dalam kerongkongan orang yang memakannya, tentakel tersebut bisa saja menempel di sana dan tidak mau turun.

Jika tentakel tersebut menempel di sana dalam rentang waktu yang terlalu lama, orang tersebut bisa meninggal akibat kehabisan napas. Sebanyak 6 orang di laporkan tewas setiap tahunnya akibat mengkonsumsi san-nakji.

Kerang Darah

makan kerang

Kerang memang memiliki cangkang yang keras. Namun di dalam cangkangnya, terdapat daging yang lunak dan lezat. Jika sudah di bumbui, daging kerang merupakan makanan yang bakal membuat siapapun untuk memakannya lagi dan lagi.

Satu dari sekian banyak jenis kerang yang dagingnya di konsumsi oleh manusia adalah kerang darah. Kerang ini mendapatkan namanya dari warna daginnya yang memang berwarna kemerahan. 

Warna merah tersebut berasal dari banyaknya zat hemoglobin yang terdapat pada dagingnya. Hemoglobin juga dapat di temukan pada sel darah merah manusia. Fungsi dari zat ini adalah untuk mengikat oksigen supaya bisa di edarkan ke seluruh tubuh.

Kerang merah bukanlah hewan yang beracun, namun habitat dan perilaku hidupnya menyebabkan hewan ini bisa mendatangkan kematian bagi orang-orang yang mengkonsumsinya. 

Kerang merah hidup di dasar laut sambil menyaring air laut untuk mendapatkan makanan. Setiap harinya, kerang ini bisa menyaring 40 liter air laut. Jika air yang di hisapnya tersebut kebetulan mengandung limbah maupun organisme berbahaya, maka benda-benda tadi bakal ikut menumpuk dalam tubuh kerang.

Jika habitat tempatnya hidup kebetulan merupakan habitat yang tercemar, maka dapat di bayangkan betapa mematikannya kerang ini saat kemudian di makan oleh manusia. Kerang ini dapat menularkan penyakit-penyakit berbahaya pada manusia seperti hepatitis, tifus, dan disentri. 

Hewan Ini Bisa Membunuh Orang yang Memakannya Meskipun Sudah Mati, Di Shanghai pada tahun 1988, sebanyak 300.000 orang di laporkan pernah jatuh sakit akibat memakan kerang merah yang sudah tercemar. Dari sekian banyak orang yang pernah mengkonsumsi kerang merah, sebanyak 15% di antaranya di perkirakan pernah terserang penyakit yang di sebarkan oleh kerang ini. 

Katak Banteng Afrika

Katak Banteng Afrika,Hewan Ini Bisa Membunuh Orang yang Memakannya Meskipun Sudah Mati

Katak sepintas nampak sebagai hewan yang menjijikan. Namun faktanya, hewan ini banyak di konsumsi sebagai makanan di berbagai belahan dunia. Di Perancis misalnya, sebanyak 80 juta paha katak di konsumsi setiap tahunnya oleh penduduk negara tersebut. Dari sekian banyak jumlah tersebut, sebanyak 80 persennya di impor dari Indonesia.

Namun bagi sejumlah orang di Afrika, mengkonsumsi paha katak saja di anggap belum cukup nikmat. Penduduk di Namibia di kabarkan mengkonsumsi katak dengan cara memakan seluruh bagian tubuhnya. Katak yang mereka konsumsi adalah jenis katak banteng Afrika. Oleh penduduk setempat, hidangan yang terbuat dari katak ini di kenal dengan nama efuma.

Apa yang membuat efuma di kategorikan sebagai makanan berbahaya adalah karena kulit dan organ dalam katak ini mengandung racun. Jika racun tersebut masuk ke dalam tubuh manusia secara berlebihan, maka orang yang bersangkutan bisa mengalami gagal ginjal atau bahkan meninggal.

Hewan Ini Bisa Membunuh Orang yang Memakannya Meskipun Sudah Mati, Yang menarik adalah katak banteng muda memiliki kadar racun yang berbeda di bandingkan katak dewasa yang sudah kawin. Itulah sebabnya penduduk Namibia hanya akan memburu katak ini saat musim kawin katak banteng sudah berlalu.

Ubur-Ubur

Ubur-Ubur,Hewan Ini Bisa Membunuh Orang yang Memakannya Meskipun Sudah Mati

Ubur-ubur bukanlah hewan yang normalnya bakal di dekati oleh manusia. Sebabnya adalah meskipun hewan ini nampak cantik, ubur-ubur memiliki tentakel yang amat beracun. Sampai-sampai di kartun Spongebob, hewan ini di gambarkan bisa menyetrum orang-orang lewat tentakelnya.

Meskipun sudah terkenal sebagai hewan yang beracun, nyatanya tetap ada orang yang mengkonsumsi ubur-ubur. Ubur-ubur Nomura adalah salah satu contoh ubur-ubur yang di tangkap oleh manusia untuk di makan.

Ubur-ubur Nomura merupakan salah satu ubur-ubur terbesar di dunia karena ubur-ubur ini bisa tumbuh hingga sebesar 2 meter dan seberat 200 kilogram. Bagi kalangan nelayan sendiri, ubur-ubur Nomura kerap di anggap sebagai gangguan karena ubur-ubur ini kerap membunuh ikan yang hendak di tangkap oleh nelayan. 

Meskipun begitu, ubur-ubur ini tetap memiliki nilai ekonomi di Jepang karena penduduk setempat di ketahui menjadikan ubur-ubur ini sebagai makanan. Selain di makan layaknya makanan laut biasa, ubur-ubur ini juga di makan sebagai bagian dari es krim.

Hewan Ini Bisa Membunuh Orang yang Memakannya Meskipun Sudah Mati, Karena ubur-ubur Nomura mengandung racun yang berbahaya, ubur-ubur ini tidak boleh di makan dalam kondisi mentah. Mereka yang hendak membuat masakan ubur-ubur Nomura juga harus menjalani pelatihan terlebih dahulu. Jika seseorang sampai memakan ubur-ubur saat kadar racunnya masih tinggi, orang tersebut bisa mengalami gatal-gatal, bengkak, dan bahkan kematian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *