Mengapa Perokok Sulit Berhenti Merokok?
BERITA KESEHATAN

Mengapa Perokok Sulit Berhenti Merokok?

PELANGI99_LOUNGE – Mengapa Perokok Setiap tanggal 31 Mei di peringati sebagai Hari Tanpa Sedunia. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran di masyarakat mengenai efek negatif tembakau.

Di lansir Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), survei global pada penggunaan tembakau pada dewasa atau Global Adult Tobacco Survey (GATS) adalah survei berstandar global yang secara sistematis memantau penggunaan tembakau isap dan kunyah oleh orang dewasa. Di Indonesia, GATS di lakukan pada tahun 2011 dan di lakukan kembali 10 tahun kemudian, yakni tahun 2021. Survei GATS tahun 2021 lalu di lakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan.

Berdasarkan data terbaru hasil GATS tahun 2021, keinginan untuk berhenti merokok sebenarnya cukup tinggi, yaitu sebesar 63,4 persen. Akan tetapi, hanya sebesar 43,8 persen yang berupaya untuk berhenti merokok, sementara hanya 38,9 persen yang mendapatkan bantuan untuk berhenti merokok. Sebenarnya, apa yang menyebabkan perokok kesulitan berhenti merokok? Ini penjelasannya.

Mengapa Perokok Sulit Berhenti Merokok?

Tembakau

Tembakau merupakan tanaman yang daunnya akan di olah untuk di jadikan produk tembakau. Tembaka.u mengandung bahan kimia, salah satunya nikotin.

National Institute on Drug Abuse (NIDA) menjelaskan, nikotin inilah yang membuat seseorang mengalami kecanduan sehingga banyak perokok yang kesulitan untuk menghentikan kebiasaan buruknya tersebut. Selain nikotin, masih banyak lagi bahan kimia yang merusak kesehatan baik itu bagi pengguna maupun orang lain yang ikut menghirup asap rokok.

Mengenal nikotin

Nikotin merupakan zat kimia yang sangat adiktif pada tanaman tembakau. Semua produk tembakau mengandung nikotin, termasuk rokok, rokok tanpa pembakaran, cerutu, tembakau tanpa asap, dan sebagian besar produk rokok elektrik.

Menggunakan berbagai produk tembakau menyebabkan adiksi nikotin. Ini karena nikotin dapat mengubah cara kerja otak sehingga otak menjadi ingin selalu menggunakannya kembali

Efek ketergantungan akibat nikotin

American Cancer Society (ACS) menjelaskan, seseorang yang kecanduan di tandai dengan selalu mencari atau menggunakan zat secara berulang, meskipun memiliki efek berbahaya bagi kesehatan. Kecanduan tersebut akibat dari ketergantungan secara mental dan emosional pada suatu zat tertentu.

Salah satu zat yang menyebabkan efek ketergantungan atau kecanduan adalah nikotin yang terdapat pada tembakau. Dalam jumlah sedikit saja, nikotin membuat penggunanya merasa senang.

Mengapa nikotin menyebabkan ketergantungan?

Mengutip NIDA, saat asap rokok di hirup dan memasuki paru-paru, nikotin akan di serap dengan cepat ke dalam darah. Nikotin dalam darah akan cepat dikirim ke otak sehingga kadar puncak nikotin akan tercapai dalam 10 detik saat di hirup. Ketika nikotin di berikan, akan muncul endorfin yang menyebabkan perasaan euforia pada tubuh. Nikotin juga dapat meningkatkan neurotransmiter dopamin yang efeknya juga membuat perasaan senang setelah nikotin di berikan.

BACA JUGA : Ini 5 Dampak Buruk Tidur Siang Terlalu Lama

Namun, efek akut nikotin yang di rasakan ini dapat menghilang dengan cepat. Karena efeknya yang tidak lama membuat perokok akan melanjutkan merokok untuk mengembalikan kembali efek nikotin yang telah hilang dan mempertahankan efek “menyenangkan” yang di dapat dari nikotin. Paparan nikotin dalam jangka panjang mengubah cara kerja otak dan mengubah perilaku menjadi ketagihan terhadap nikotin pada rokok dan produk tembakau lainnya. Jika kondisi makin parah, penggunanya akan kesulitan untuk berhenti merokok.

Efek putus zat

Saat seseorang berhenti merokok, hal tersebut akan mengakibatkan kondisi withdrawal atau putus zat. Kondisi ini disebabkan ketergantungan pada zat nikotin sehingga tubuh menjadi terbiasa dengan adanya zat tersebut.

Ketika tubuh tidak di beri nikotin, maka pengguna rokok akan merasa cemas, menginginkan untuk merokok, depresi, penurunan perhatian dan kognitif, gangguan tidur, dan peningkatan nafsu makan. Gejala putus zat tersebut dapat berlangsung beberapa jam saat rokok terakhir di gunakan sehingga mendorong penggunanya untuk merokok kembali.
Gejala putus zat dapat berlangsung pada beberapa hari pertama setelah rokok terakhir di gunakan. Biasanya, kondisi tersebut dapat reda dalam beberapa minggu. Pada beberapa orang, gejala dapat bertahan hingga beberapa bulan. Mengapa Perokok

Efek nikotin lainnya

Nikotin yang terdapat pada rokok dan produk tembakau lainnya menyebabkan seseorang menjadi kecanduan. Ini di sebabkan nikotin yang mudah terserap ke dalam darah ketika seseorang sedang merokok.
Ketika nikotin berada di darah, nikotin tersebut akan menstimulasi kelenjar adrenal. Kelenjar adrenal kemudian akan memproduksi hormon epinefrin atau adrenalin. Adanya hormon tersebut menstimulasi sistem saraf pusat dan dapat meningkatkan tekanan darah, meningkatkan detak jantung, dan meningkatkan laju napas

Layanan berhenti merokok

Menurut ACS, di perkirakan 2 dari 3 orang ingin berhenti merokok dan setengahnya berusaha untuk berhenti merokok setiap tahunnya. Namun, hanya sedikit yang berhasil melakukannya tanpa bantuan. Ini karena efek nikotin yang tidak hanya memengaruhi fisik, tetapi juga emosi.
Di Indonesia, terdapat layanan konseling bagi mereka yang ingin berhenti merokok yang di sediakan di fasilitas layanan kesehatan, misalnya puskesmas, klinik, atau rumah sakit. Selain itu, Kemenkes juga membuat terobosan berupa layanan berhenti merokok melalui saluran telepon bebas biaya. Layanan yang sudah di dirikan sejak tahun 2016 tersebut di namakan Quit Line Berhenti Merokok. Mengapa Perokok

Nikotin yang terdapat dalam berbagai produk tembakau membuat perokok menjadi kecanduan atau ketergantungan. Ini karena nikotin memengaruhi cara kerja otak, salah satunya meningkatkan neurotransmiter dopamin, sehingga menciptakan perasaan senang setelah nikotin di berikan. Hari Tanpa
Makin lama, tubuh makin terbiasa dengan adanya nikotin. Saat nikotin tidak tersedia, maka tubuh menginginkannya kembali. Inilah sebabnya perokok kesulitan untuk berhenti merokok. Meskipun begitu, terdapat layanan konseling di fasilitas kesehatan yang di sediakan untuk membantu kamu untuk berhenti merokok

SUMBER BERITA : PELANGI99

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *