Pelangi99 Lounge – Fungsi Klitoris Bukan Cuma untuk Kenikmatan Seksual, perdebatan tentang fungsi klitoris pada perempuan mungkin masih berlangsung hingga saat ini. Banyak yang menganggap bahwa bagian dari organ reproduksi tersebut di desain hanya untuk kenikmatan seksual. Namun, tak sedikit pula orang yang meragukan pernyataan tersebut. Pelangi99 Online
Melihat perdebatan tersebut, Roy Levin, peneliti seks di Sheffield, Inggris, tertarik untuk mengungkap masalah tersebut. Berbekal 15 studi yang telah di lakukan dari 1966 hingga 2017, ia pun berhasil menemukan peran klitoris yang sesungguhnya.
Apakah benar hanya untuk kenikmatan seksual saja? Simak hasil temuannya berikut ini!
Klitoris berperan besar dalam merangsang perempuan
Temuan pertama dari studi yang di lakukan Levin adalah klitoris memegang peran yang besar dalam merangsang kenikmatan seksual. Pasalnya, organ tersebut memang sangat sensitif karena terdapat banyak ujung saraf di dalamnya.
Di lansir Medical News Today, kebanyakan perempuan bahkan hanya bisa mencapai orgasme saat partner menstimulasi klitoris, atau lebih tepatnya kelenjar klitoris.
Klitoris bisa memengaruhi kesiapan organ kewanitaan lainnya
Levin kemudian menemukan bahwa ketika stimulasi di lakukan, klitoris akan melakukan mengirimkan sinyal ke otot organ kewanitaan lainnya. Hal ini kemudian membuat sejumlah perubahan fisik yang di namakan vaginal tenting. Vagina akan menjadi lebih panjang daripada semula, akhirnya posisi serviks atau mulut rahim pun bergeser ke dalam.
Perubahan fisik yang di lakukan klitoris dapat membuat penetrasi lebih dalam
Karena vagina memanjang, penetrasi pun dapat di lakukan dengan lebih dalam. Tanpa perlu khawatir akan menumbuk serviks. Sebaliknya, jika rangsangan klitoris tidak di lakukan, seks akan terasa lebih kasar, dalam artian yang buruk. Laman All Bodies menganalogikannya seperti tabrakan-tabrakan saat bermain bom-bom car.
Vaginal tenting yang di lakukan klitoris bisa meningkatkan probabilitas pembuahan sel telur
Lebih lanjut, ternyata vaginal tenting tidak hanya membuat seks terasa lebih nikmat. Menurut temuan Levin, proses tersebut juga bisa membantu persiapan sperma sebelum masuk ke uterus atau rahim.
Bagaimana caranya? Ternyata, vaginal tenting bisa memengaruhi serviks untuk tidak membuka terlalu cepat. Jeda waktu tersebut berguna bagi sperma untuk mengaktifkan ekornya terlebih dahulu. Dengan begitu, probabilitas untuk menembus sel telur pun meningkat.
Vaginal tenting mengurangi risiko luka pada serviks
Seperti yang telah di sebutkan, vaginal tenting akan menggeser posisi serviks lebih ke dalam. Hal ini akan mengurangi risiko timbulnya luka pada organ tersebut karena penetrasi. Sebenarnya ini adalah hal yang wajar terjadi saat berhubungan seks.
Akan tetapi, luka pada serviks dapat meningkatkan risiko kanker mulut rahim. Bagaimana bisa? Mulut rahim adalah bagian yang sangat rentan dan tipis. Penetrasi dari kepala penis dapat membuatnya terluka dan meradang. Jika di biarkan, luka tersebut bisa menjadi lesi prakanker (bibit kanker).
Stimulasi klitoris bisa memengaruhi kerja otak
Tidak cukup sampai di situ, klitoris juga bisa memengaruhi kerja otak saat berhubungan seksual. Ketika di berikan stimulasi, saraf yang ada di dalam organ tersebut akan mengirimkan sinyal ke otak kita.
Kemudian, otak akan meresponsnya dengan mengalirkan darah ke area vagina, meningkatkan lubrikasi, serta mengatur pH. Ketiganya akan membantu perempuan untuk merasakan orgasme serta menjaga higienitas vagina saat berhubungan seksual.
Dapat di simpulkan bahwa klitoris bukanlah organ untuk memuaskan hasrat seksual saja
Fungsi Klitoris Bukan Cuma untuk Kenikmatan Seksual, berlawanan dengan anggapan banyak orang, klitoris ternyata merupakan organ kewanitaan yang sangat penting. Ini merupakan salah satu harapan Levin ketika menggarap penelitiannya tersebut. Oleh karena itu, jangan lagi menyepelekan fungsi klitoris, ya!