Pelangi99 Lounge – Fakta Pompeii Kota Romawi Yang Di tenggelamkan Gunung Berapi, Pompeii adalah nama dari sebuah kota kuno yang sekarang terletak di Italia. Pada tahun 79, kota Romawi ini sempat menghilang akibat tertimbun material gunung berapi yang di semburkan oleh Gunung Vesuvius. Baru berabad-abad kemudian, keberadaan kota ini kembali di ketahui oleh manusia berkat penggalian yang di lakukan untuk menyingkap reruntuhan kota ini. Berikut ini adalah fakta-fakta menarik mengenai Pompeii yang sebaiknya anda ketahui. Pelangi99 Online
Pompeii Dulunya Pernah Di kuasai oleh Yunani
Karena letaknya yang ada di Semenanjung Italia dan banyaknya peninggalan bertema Romawi di kota tersebut, Pompeii pun dipandang sebagai kota Romawi. Namun Pompeii di masa lalu ternyata juga pernah di kuasai oleh bangsa Yunani Kuno. Arkeolog memiliki alasan kuat mengapa mereka memiliki pandangan demikian.
Berdasarkan pemeriksaan pada peninggalan-peninggalan di Pompeii, peninggalan tertua di Pompeii di ketahui berasal dari abad ke-6 Sebelum Masehi. Peninggalan tersebut adalah sisa-sisa dari bangunan kuil Yunani.
Temuan tersebut sekaligus menguatkan teori kalau selama abad ke-6 SM, kawasan pantai di mana Pompeii berlokasi memiliki sejumlah pangkalan militer Yunani. Beberapa abad kemudian, barulah Pompeii jatuh ke tangan Romawi.
Kalangan arkeolog juga meyakini kalau Pompeii pada awalnya di di rikan oleh para pendatangan asal Yunani. Hal tersebut lantas menjadi alasan mengapa sisa-sisa bangunan tertua di Pompeii memiliki arsitektur bergaya Yunani.
Alasan mengapa mereka mendirikan pemukiman di lokasi cikal bakal Pompeii adalah karena tanah di lokasi tersebut memiliki kesuburan yang tinggi. Sahabat Pelangi99 hal yang tidak lain di sebabkan oleh adanya endapan vulkanis dari Gunung Vesuvius yang terletak tidak jauh dari Pompeii.
Kendati keberadaan Gunung Vesuvius menjadi alasan mengapa Pompeii bisa di tinggali oleh manusia, gunung itu pulalah yang menjadi penyebab musnahnya kota tersebut. Tidak di ketahui apakah sebelum masa Romawi penduduk Pompeii juga pernah di terpa bencana yang di sebabkan oleh Gunung Vesuvius.
Pompeii Penuh Dengan Tempat Pelacuran
Sebelum terkubur akibat letusan gunung berapi, Pompeii bisa di gambarkan sebagai kota yang penuh dengan surga dunia. Pasalnya di kota ini terdapat banyak tempat pelacuran. Penggalian yang di lakukan di Pompeii menunjukkan kalau ada setidaknya 25 bangunan yang difungsikan sebagai tempat pelacuran di kota tersebut.
Tempat-tempat pelacuran di Pompeii pada umumnya hanya berupa ruangan tunggal. Namun ada pula tempat pelacuran besar yang di kenal sebagai lupanar. Nama lupanar sendiri di ambil dari kata “lupa”, bahasa Latin untuk “serigala betina”. Di masa Romawi, kata lupa juga di gunakan sebagai julukan untuk pekerja seks wanita.
Bangunan lupanar terdiri dari dua lantai yang masing-masingnya di isi oleh 5 ruangan. Arkeolog percaya bahwa sejak awal bangunan ini memang di bangun untuk keperluan pelacuran semata. Dinding-dinding tempat pelacuran di penuhi dengan gambar-gambar telanjang untuk merangsang birahi dan imajinasi para pengunjungnya.
Dengan meneliti nama-nama yang terdapat pada grafiti atau tulisan dinding, para pekerja seks yang bekerja di tempat pelacuran di ketahui umumnya berasal dari kalangan budak. Mereka pada umumnya juga bukan orang Romawi asli, melainkan orang Yunani dan Asia. Sahabat Pelangi99 sebagai imbalan atas layanan yang mereka sediakan, para pekerja seks tersebut di upah dengan beberapa gelas minuman anggur.
Letusan yang Mengubur Pompeii Terjadi Selama Dua Hari
Jika bicara soal Pompeii, maka salah satu hal yang paling di kenang dari kota ini adalah akhirnya yang begitu tragis. Letusan gunung berapi yang terjadi di abad pertama sesudah Masehi membenamkan kota tersebut sebelum baru di temukan kembali oleh manusia beberapa abad kemudian.
Menurut catatan dari Pliny yang berada tidak jauh dari Pompeii saat letusan terjadi, ia pada awalnya menyaksikan munculnya awan yang berbentuk aneh di atas kota Pompeii pada tanggal 24 Agustus 79. Awan tersebut menurut Pliny nampak seperti payung yang bagian atasnya datar dan tiang besar yang menjulang.
Awan itu sendiri aslinya merupakan awan vulkanis yang di semburkan oleh Gunung Vesuvius dan melayang ke atas Pompeii. Hujan abu dan serpihan batu panas kemudian menghujani Pompeii beserta penghuninya. Saat terpaan hujan abu terus menerus berlangsung, sejumlah bangunan tidak kuat menanggung beban dan mengalami keruntuhan. Berdasarkan analisa geologis modern, tingkat ketebalan abu akibat hujan abu ini di perkirakan mencapai 2,8 meter.
Pliny juga menulis kalau pada malam harinya, ia merasakan banyaknya guncangan akibat gempa bumi. Merasa khawatir akan keselamatannya, Pliny pun pergi meninggalkan villa tempatnya menginap pada tanggal 25 Agustus pagi. Saat ia melihat ke arah pantai, ia melihat hewan-hewan laut menggelepar di atas pasir laut karena airnya surut secara tiba-tiba.
Sementara itu di Pompeii, hujan abu yang terjadi di hari sebelumnya ternyata hanyalah permulaan bagi bencana yang menimpa Pompeii. Pada tanggal 25 Agustus, lava yang keluar dari Gunung Vesuvius menerpa Pompeii dan menghancurkan dinding kota. Sesudah itu, giliran awan vulkanik dan bebatuan panas berkecepatan 100 km/jam yang menerpa Pompeii.
Fakta Pompeii Kota Romawi, Letusan yang terjadi pada tanggal 25 Agustus sekaligus menjadi penutup dari riwayat Pompeii karena sesudah itu, kota yang bersangkutan terkubur di bawah timbunan material gunung berapi setebal 5 meter. Baru pada abad ke-16, kota tersebut di temukan secara tidak sengaja oleh manusia saat penduduk setempat tengah melakukan penggalian sumber air.