PELANGI99 LOUNGE. Berikut adalah fakta menarik tentang kungkang :
Mereka memiliki metabolisme yang sangat rendah
Di bandingkan dengan mamalia lain yang seukuran dengannya, kungkang memiliki metabolisme yang sangat rendah. Selain itu, suhu tubuhnya juga sangat rendah, yaitu 30-34°C. Dengan sistem metabolisme yang rendah, kungkang bisa bertahan dengan sedikit makanan. Butuh waktu beberapa hari untuk mencerna makanan yang ia makan.
Padahal, hewan lain (termasuk manusia) hanya membutuhkan waktu beberapa jam untuk mencerna makanan, jelas laman World Wildlife Fund. Metabolisme lambat ini membuat gerakannya jadi lambat. Saking lambatnya, bahkan lumut pun bisa tumbuh di punggungnya!
Kungkang tidur 15 jam dalam sehari
Manusia merasa bugar setelah tidur selama 7-8 jam dalam sehari. Namun, kungkang tidur dua kali lebih lama dari kita! Waktu tidur mereka rata-rata 15 jam dalam sehari, ujar laman World Wildlife Fund. Bahkan, kungkang tenggorokan cokelat (Bradypus variegatus) bisa tidur hingga 18 jam dalam sehari!
Sisa waktu yang ada mereka gunakan untuk makan, memanjat dan bergelantungan di atas pohon. Karena kungkang nokturnal, mereka tidur di siang hari.
Sementara, di malam hari mereka akan aktif bergerak. Mereka bisa tidur dengan bergelantungan di pohon atau tidur di atas ranting pohon yang berukuran cukup besar.
Bergerak dengan kecepatan kurang dari 3 meter per menit
Menurut laman Pets on Mom, kungkang bergerak dengan kecepatan 480 kaki per jam atau 146 meter per jam. Apabila di konversi ke menit, mereka bergerak dengan kecepatan 2,43 meter per menit. Mereka butuh waktu untuk menggerakkan kaki dan tangannya.
Jika menghadapi bahaya, mereka bisa meningkatkan kecepatan hingga 900 kaki per jam atau 274 meter per jam. Apabila di konversi ke menit, mereka bergerak dengan kecepatan 4,5 meter per menit. Ini jarang di lakukan karena akan menghabiskan energi mereka.
Daun, ranting dan buah adalah makanannya
Penasaran, apa sih yang di makan oleh kungkang? Khusus untuk kungkang berjari tiga, mereka hanya memakan daun, tunas muda dan ranting yang halus. Sementara, kungkang berjari dua memakan banyak jenis makanan, seperti daun, ranting, buah, serangga hingga tikus berukuran kecil, terang laman Pets on Mom.
Karena sistem metabolismenya sangat lambat, mereka hanya butuh sedikit makanan. Mereka akan makan di malam hari, di saat mereka aktif bergerak. Butuh waktu berhari-hari untuk mencerna makanan yang telah mereka makan. POKER ONLINE.
Buang air besar setiap 1-3 minggu sekali
Rata-rata manusia buang air besar setiap 1-2 hari sekali. Berbeda dengan kungkang, mereka buang air besar hanya 1-3 minggu sekali, ungkap laman Pets on Mom.
Saat “panggilan alam” ini datang, mereka akan turun dari pohon dan buang air besar di tanah. Kotoran mereka pun bermanfaat untuk menyuburkan hutan.
Sementara, menurut Jason Bittel dari The Washington Post, kungkang bisa kehilangan sepertiga dari keseluruhan berat badan ketika mereka buang air besar. Tak hanya itu, menurut Rebecca Cliffe, ahli biologi dari Swansea University, ukuran perut kungkang akan menyusut saat buang air besar dan terlihat mengempis, tuturnya di laman Science Alert.
Biasanya, melahirkan anaknya dalam posisi terbalik
Ritual kawin kungkang sebenarnya tidak aneh. Biasanya, kungkang betina akan berteriak memanggil pejantan untuk memulai perkawinan.
Butuh waktu lama bagi pejantan untuk berjalan mendekati betina. Setelah mereka berdua berdekatan, proses kawin akan terjadi sangat singkat, hanya dalam hitungan detik, jelas laman Pets on Mom.
Lalu, kungkang betina akan hamil dalam waktu 6-10 bulan. Lamanya masa kehamilan bervariasi pada setiap spesies. Saat sudah tiba waktunya untuk melahirkan, kungkang akan melahirkan anaknya secara terbalik. Ketika di lahirkan, bayi kungkang memiliki berat 11,2 ounce (317 gram). Bayi ini akan tetap bersama induknya hingga usia 6 bulan.
Sayangnya, kungkang terancam punah
Sedihnya, populasi kungkang terus menurun setiap tahun. Kungkang masuk dalam kategori terancam punah di IUCN Red List. Menurut laman Mongabay, di tahun 2012 hanya ada 100 ekor kungkang kerdil (Bradypus pygmaeus) yang tersisa di habitat aslinya.
Hutan mangrove yang di tinggali banyak yang di tebang oleh nelayan lokal di Pulau Escuda. Untuk menaikkan populasi kungkang, di lakukan upaya penanaman kembali hutan yang telah gundul. World Wildlife Fund pun menciptakan program bernama ARPA for Life dan memberikan dana US$215 juta pada Brazil untuk menjaga 150 juta hektar hutan.
BACA JUGA : Fakta Menarik Tentang Opossum