Fakta Menarik Gajah Kalimantan
BERITA UNIK

Fakta Menarik Gajah Kalimantan

PELANGI99 LOUNGE. Fakta Menarik Gajah Kalimantan. Indonesia jadi satu dari sedikit negara yang memiliki dua jenis gajah berbeda yang tinggal di dalam wilayahnya. Selain gajah sumatra, tahukah kamu kalau ternyata di Indonesia di temukan pula subspesies lain yang di beri nama gajah kalimantan (elephas maximus borneensis)?

Subspesies dari keluarga gajah asia ini terletak di Kalimantan Timur yang juga bersinggungan langsung dengan wilayah Malaysia, tepatnya wilayah Sabah. Jadi, sebenarnya gajah kalimantan bukanlah endemik dari Indonesia seperti gajah sumatra.

Gajah kalimantan di kenal dengan sebutan “gajah kerdil” lantaran ukurannya relatif kecil di banding saudaranya yang lain. Mereka memiliki ciri fisik wajah kecil yang membulat, ekor yang panjang hingga dapat menyentuh tanah, telinga besar, dan bentuk gading kecil yang cenderung lebih lurus dari jenis gajah lain. Meski mendapat di sebut kerdil, ternyata gajah kalimantan tetap jadi mamalia terbesar yang ada di Pulau Kalimantan, lho.

Tentunya bukan hanya itu. Gajah kalimantan juga memiliki sederet fakta menarik lain yang sayang untuk kamu lewatkan. Penasaran bukan? Yuk simak ulasan selengkapnya dalam artikel berikut ini!

Asal-usul dari gajah kalimantan

Ada sebuah kisah yang menyebutkan kalau gajah kalimantan sebenarnya adalah jenis gajah jawa domestik (peliharaan) dari Sultan Sulu sekitar abad ke-17. Mereka kemudian di lepasliarkan di Pulau Kalimantan hingga akhirnya berkembang biak menjadi satu populasi gajah liar seperti yang ada saat ini.

Jika melihat fakta sejauh ini, menurut World Wildlife Fund (WWF), gajah kalimantan merupakan spesies yang telah terisolasi sejak 300 ribu tahun yang lalu dari keluarga gajah asia. Akibatnya, struktur DNA mereka menjadi sedikit berbeda di bandingkan dengan jenis gajah asia lain. Sedangkan untuk kisahnya yang di sebut-sebut sebagai keturunan dari gajah jawa sejauh ini belum dapat di konfirmasi karena gajah jawa sendiri telah punah.

Akan tetapi, jika dapat di buktikan kalau gajah kalimantan merupakan keturunan langsung dari gajah jawa, maka dapat di pastikan kalau hal tersebut adalah translokasi spesies gajah pertama di dunia. Jika demikian, maka data tersebut akan sangat bermanfaat bagi peneliti jika ingin melakukan konservasi terhadap jenis gajah maupun hewan lain di masa depan.

Merupakan subspesies gajah dengan ukuran terkecil di dunia

Ukuran keluarga gajah asia secara umum jauh lebih kecil ketimbang saudaranya yang berada di Afrika. Nah, di antara semuanya, ternyata gajah kalimantanlah yang menjadi subspesies terkecil di dunia, lho.

Di lansir Animalia, akibat terisolasi seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya, ukuran dari gajah kalimantan relatif lebih kecil. Mereka hanya tumbuh dengan panjang 2 sampai 3 meter dengan bobot berkisar 3 sampai 5 ton saja. Atas ukurannya itu, gajah ini mendapat julukan sebagai gajah kerdil (pygmy elephant).

Kendati berukuran lebih kecil dari kebanyakan gajah, siapa sangka kalau hewan yang satu ini mampu berlari hingga kecepatan 43 km/jam dan dapat berenang melewati sungai dengan mudah. Selain itu, rata-rata usia mereka juga tergolong panjang. Seekor gajah kalimantan memiliki masa hidup mulai dari 55 sampai 70 tahun, lho.

Habitat asli gajah kalimantan

Secara umum, keluarga gajah memiliki habitat di padang rumput terbuka dan di hutan. Nah, gajah kalimantan masuk ke dalam jenis gajah yang tinggal di hutan sebagaimana keadaan alam di Pulau Kalimantan.

Animalia melansir, habitat aslinya ada di daerah dataran rendah hutan hujan tropis di bagian timur laut Pulau Kalimantan. Selain itu, mereka juga sering kali di temukan di sekitar sungai, khususnya Sungai Sembangkung.

Sesuai dengan habitat aslinya, untuk memenuhi kebutuhan pangannya gajah kalimantan akan mencari rumput, buah-buahan, pohon palem, hingga pohon pisang. Terkadang untuk melengkapi nutrisinya, mereka suka mencari garam alami agar kebutuhan mineralnya dapat terpenuhi. POKER ONLINE.

Gajah kalimantan cenderung lebih tenang ketimbang gajah asia lainnya

Kebanyakan jenis gajah akan mudah terusik dan cenderung agresif jika mengetahui ada objek lain yang datang ke sekitar wilayahnya. Akan tetapi, gajah kalimantan justru di kenal sebagai subspesies yang sangat tenang ketimbang saudaranya di Asia maupun Afrika, lho.

Mengutip World Land Trust, selain lebih tenang, gajah kalimantan juga lebih ramah terhadap manusia maupun hewan lain di sekitarnya. Sifat inilah yang kemudian mendukung cerita bahwa mereka dahulu merupakan gajah domestik yang di pelihara oleh Sultan Sulu seperti yang sudah di sebutkan di atas.

Meski demikian, gajah kalimantan juga masih memiliki kecenderungan untuk merusak peralatan buatan manusia. Di beberapa tempat, di temukan kalau perangkap yang di pasang oleh pemburu di hutan untuk menangkap mamalia kecil di rusak oleh kawanan gajah kalimantan yang sedang melintas.

Memiliki sistem kelompok di mana betina yang memimpin

Kebanyakan hewan yang berkelompok akan di pimpin oleh pejantan dominan agar dapat menjaga anggota kelompok dari gangguan hewan lain. Meski begitu, tak sedikit pula kelompok hewan di mana para betina yang menjadi pemimpin kelompoknya. Nah, gajah kalimantan termasuk ke dalam kelompok ini.

Di lansir Animalia, gajah kalimantan biasanya bergerak dalam kelompok kecil berisikan delapan individu. Mereka juga terkadang nampak bergabung dan membentuk kelompok besar ketika berada di tepi sungai maupun tempat mencari makan yang terbuka. Anggota dari kelompok ini sendiri biasanya terdiri dari betina dewasa dominan, beberapa betina lain, anak-anak, serta pejantan yang belum dewasa.

Pejantan dewasa cenderung hidup menyendiri. Meskipun begitu, pada beberapa kesempatan mereka nampak membentuk sebuah kelompok kecil yang seluruh anggotanya diisi oleh pejantan dewasa lain.

Salah satu mamalia yang terancam punah

Sama seperti kebanyakan gajah lain di dunia, gajah kalimantan masuk ke dalam daftar hewan yang terancam punah. Bahkan, jika dibandingkan dengan beberapa saudaranya yang lain, subspesies ini telah masuk ke dalam jumlah yang sangat rentan untuk punah.

Dilansir Natural Habitat Adventures, saat ini populasi gajah kalimantan di habitatnya berkisar di angka 1.500 individu saja dengan jumlah terbanyak ditemukan di Sabah, Malaysia. Selain karena peta persebaran mereka yang tidak terlalu luas, gajah kalimantan juga menghadapi masalah yang sama dengan hewan-hewan lain yang terancam punah.

Mereka perlahan mulai kehilangan habitat karena fragmentasi hutan oleh manusia. Hal ini menyebabkan terputusnya akses jalur migrasi bagi kawanan gajah kalimantan. Selain itu, mereka pun turut kehilangan tempat mencari makan akibat pergantian lahan menjadi tanaman pertanian. Belum lagi beberapa kali ditemukan gajah kalimantan yang terjerat jebakan pemburu yang tak jarang menyebabkan mereka terbunuh.

Kehadiran gajah kalimantan semakin mengukuhkan kalau Kalimantan memiliki begitu banyak keanekaragaman hayati yang wajib untuk dipertahankan. Dengan keunikan, kemungkinan penemuan baru, serta kisah yang dimilikinya, tentu keberadaan mereka di alam semakin penting untuk kita jaga. Fakta Menarik Gajah Kalimantan.

BACA JUGA : Fakta Menarik Kelelawar Vampire

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *