BERITA UNIK

Fakta Dunkleosteus Ikan Purba Lebih Menakutkan Dari Hiu

Pelangi99 Lounge – Fakta Dunkleosteus Ikan Purba Lebih Menakutkan Dari Hiu, Jika bicara soal monster laut purba, maka hiu raksasa Megalodon menjadi hewan yang paling banyak di ketahui oleh orang-orang. Padahal selain Megalodon, masih ada hewan laut lain yang juga tidak kalah menakutkan. Dunkleosteus adalah nama dari hewan laut tersebut. Pelangi99 Online

Dengan taring besar yang mencuat dari mulutnya, Dunkleosteus menjadi hewan laut yang amat di takuti pada masanya. Dunkleosteus hidup pada masa 360 juta tahun yang lalu dan merupakan spesies ikan terbesar dari ordo Arthrodira.

Agak ironis untuk mengetahui bahwa hewan laut dengan penampilan segarang Dunkleosteus ternyata relatif kurang di kenal oleh kita yang hidup di masa kini. Untuk mengetahui segarang apakah monster bawah laut ini, berikut ini adalah fakta-fakta menarik mengenai Dunkleosteus yang pada masanya pernah menguasai lautan dunia.

Dunkleosteus Ukurannya Lebih Besar Daripada Hiu Putih Raksasa

Dunkleosteus Lebih Besar Dari hiu Putih raksasa

Dunkleosteus memiliki semua syarat yang di perlukan untuk di pandang sebagai monster lautan. Ia merupakan hewan karnivora yang mulutnya di lengkapi dengan taring raksasa. Ikan purba ini juga bisa tumbuh hingga sepanjang 9 meter. Sebagai perbandingan, hiu putih raksasa “hanya” bisa tumbuh hingga sepanjang 6 meter mulai dari ujung ekor hingga ujung moncongnya.

Dunkleosteus bukan hanya besar, tetapi juga amat berat. Pasalnya hewan ini di perkirakan bisa memiliki bobot mencapai 3.000 kilogram. Bobotnya tersebut lantas menjadikan hewan ini lebih berat di bandingkan paus pembunuh sekalipun.

Karena Dunkleosteus memiliki ukuran yang besar dan taring yang kuat, Dunkleosteus pada dasarnya bisa memakan hewan apapun. Sahabat anehdidunia.com mulai dari yang bertubuh lunak hingga yang berkulit keras. Bahkan hiu yang hidup pada masa itu juga tidak luput dari ancaman Dunkleosteus.

Informasi mengenai makanan Dunkleosteus di dapat dari fosil hewan lain yang di temukan pada bagian perutnya, serta jejak gigitan yang di temukan pada fosil hewan lain dan menunjukkan kemiripan dengan karakteristik gigitan Dunkleosteus. 

Dunkleosteus Punya Taring, Tapi Tidak Punya Gigi

Taring Dunkleosteus

Dengan taring besar yang mencuat dari rahangnya, Dunkleosteus pun menjelma menjadi makhluk lautan yang amat di takuti pada masanya. Yang menarik adalah meskipun memiliki taring, Dunkleosteus aslinya tidak memiliki gigi. Apa yang nampak seperti taring pada mulutnya aslinya adalah lempengan dari tulang tengkoraknya.

Dunkleosteus memiliki sepasang taring besar di rahang atas dan sepasang taring besar di rahang bawahnya. Karena taring tersebut berbentuk runcing dan berukuran tebal, Dunkleosteus bisa menggunakan taring ini layaknya gigi yang perkasa. 

Karena taring tersebut pada dasarnya adalah perpanjang dari tulang tengkorak, taring Dunkleosteus akan bertambah besar seiring dengan bertambahnya usia ikan ini. Menurut ilmuwan, hal ini terjadi sebagai bentuk adaptasi dari siklus hidup Dunkleosteus. Saat Dunkleosteus bertambah besar, hewan yang menjadi mangsanya akan ikut berubah juga.

Jika Dunkleosteus yang masih kecil hanya akan mengincar hewan-hewan bertubuh lunak, maka Dunkleosteus dewasa tidak akan segan-segan memangsa hewan yang besar yang tubuhnya di lindungi oleh lapisan keras. Dunkleosteus juga bisa menggunakan taringnya yang perkasa untuk melubangi tulang tengkorak mangsanya.

Taring Dunkleosteus senantiasa berada dalam kondisi tajam karena hewan ini bisa mengasah taringnya secara alamiah dengan cara membuka dan menutup mulutnya. Saat taring atas dan bawahnya bergesekan satu sama lain, taringnya pun kemudian menjadi tajam dengan sendirinya dan selalu berada dalam kondisi siap untuk mencabik-cabik mangsanya.

Dunkleosteus juga bisa mengalami masalah taring patah, misalnya karena tubuh mangsanya terlalu kuat untuk dicabik oleh taring Dunkleosteus. Namun Dunkleosteus tidak perlu khawatir karena jika taringnya patah, maka taringnya akan tumbuh kembali hingga seperti sedia kala.

Dunkleosteus Bisa Menangkap Mangsanya dengan Cara Menghisap

Dunkleosteus Menghisap Makan

Dunkleosteus bukan hanya bisa makan dengan memakai taringnya yang perkasa. Ia juga sanggup menelan mangsa bulat-bulat tanpa harus menerkamnya. Kemampuan ini di tunjang oleh kemampuan Dunkleosteus dalam membuka dan menutup rahangnya dengan amat cepat.

Menurut perkiraan ilmuwan, Dunkleosteus bisa membuka rahangnya dengan kecepatan 0,02 detik. Jika Dunkleosteus melakukannya secara tiba-tiba di dekat hewan kecil yang sedang berada dalam kondisi lengah, hewan tersebut akan langsung tersedot masuk ke dalam mulut Dunkleosteus.

Dunkleosteus sendiri pada dasarnya memang bukan hewan laut yang bisa bergerak cepat untuk ukurannya. Oleh karena itulah, supaya bisa mencaplok makanan sebanyak mungkin, Dunkleosteus pun memiliki metode berburu dengan cara menghisap mangsanya secara tiba-tiba layaknya penghisap debu bawah laut.

Dunkleosteus juga memiliki metode pencernaan yang unik. Setelah berhasil mendapatkan mangsanya, Dunkleosteus akan menggunakan giginya untuk melumat mangsanya supaya lebih mudah untuk ditelan. Namun meskipun Dunkleosteus memiliki taring yang perkasa, tetap saja ada bagian tubuh yang sulit di hancurkan seutuhnya semisal tulang.

Jika hal itu yang terjadi, maka Dunkleosteus akan menelan daging mangsanya, namun meludahkan tulang-tulangnya keluar. Ilmuwan bisa mengetahui hal ini karena saat mereka menganalisa gumpalan fosil makanan yang ada pada bagian perut Dunkleosteus, gumpalan tersebut mengandung potongan tulang yang berada dalam kondisi belum tercerna sepenuhnya.

Dunkleosteus Mungkin Bersifat Kanibal

Dunkleosteus kanibal , Fakta Dunkleosteus Ikan Purba

Dunkleosteus bukan hanya menjadi ancaman bagi hewan-hewan laut mangsanya, tetapi juga oleh Dunkleosteus lainnya. Saat ilmuwan memeriksa fosil tengkorak Dunkleosteus, mereka menemukan adanya lubang dan retakan besar pada tengkorak Dunkleosteus. Ilmuwan lantas menduga kalau retakan ini di sebabkan oleh gigitan Dunkleosteus lainnya, mengingat tidak ada lagi hewan laut lain yang bisa memberikan gigitan sehebat itu.

Karena tengkorak memiliki peran vital dalam melindungi otak, maka serangan apapun yang bisa menembus tengkorak hampir selalu memberikan efek fatal bagi korbannya. Sahabat anehdidunia.com bagi Dunkleosteus, serangan dari Dunkleosteus lain di bagian kepala berarti selangkah lebih dekat menuju kematian.

Dunkleosteus merupakan hewan predator yang cerdik. Saat menyerang hewan lain, ia akan mengincar titik lemah pada bagian kepalanya. Dengan cara itulah, Dunkleosteus bisa melukai Dunkleosteus lainnya di bagian kepala.

Fakta Dunkleosteus Ikan Purba, Meskipun ilmuwan sudah tahu kalau Dunkleosteus bisa membunuh Dunkleosteus lainnya, ilmuwan masih belum sepenuhnya yakin apa alasan Dunkleosteus melakukan hal tersebut. Mungkin Dunkleosteus menyerang sesama jenisnya karena masalah perebutan wilayah. Atau mungkin saja Dunkleosteus memang memiliki sifat kanibal dan tidak segan-segan memakan Dunkleosteus lain yang lebih lemah.

Dunkleosteus Punah Akibat Masalah Oksigen

Fosil Dunkleosteus , Fakta Dunkleosteus Ikan Purba

Saat Dunkleosteus masih belum punah, hewan ini di perkirakan memiliki habitat di hampir semua lautan dunia. Dasarnya adalah karena lokasi penemuan fosil hewan ini tersebar di berbagai belahan dunia. Fosil-fosil Dunkleosteus di ketahui pernah di temukan di Afrika, Eropa, hingga Amerika Utara. 

Dunkleosteus sempat menghuni lautan dunia selama kurang lebih 50 juta tahun. Untuk hewan sekalibernya, rentang periode tersebut terbilang pendek. Hal ini pun kemudian menimbulkan pertanyaan bagi ilmuwan. Bagaimana caranya hewan predator sebesar dan sekuat Dunkleosteus bisa mengalami kepunahan?

Fakta Dunkleosteus Ikan Purba, Menurut teori yang paling banyak di percaya, Dunkleosteus mengalami kepunahan karena ia menjadi korban dari fenomena menurunnya kadar oksigen di lautan seluruh dunia. Karena Dunkleosteus memiliki ukuran yang besar, Dunkleosteus pun memerlukan kadar oksigen dalam jumlah besar pula sehingga berkurangnya kadar oksigen di laut berdampak fatal bagi kelangsungan hidup mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *